- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Misteri Mahapatih Gajah Mada


TS
abahali
Misteri Mahapatih Gajah Mada
Quote:


Quote:
Sebelumnya mohon maaf apabila repost 

Quote:
Hampir semua orang tahu dan mengenal tokoh besar yang satu ini. Nama besar Gajah Mada sang mahapatih dari kerajaan Majapahit yang juga orang pertama yang mempersatukan Nusantara. Tetapi dibalik itu semua tidak ada satu orang pun yang dapat mengungkap dari mana asal usul sang mahapatih bahkan tentang bagaimana akhir hidupnya pun masih menjadi misteri sampai saat ini. Bukan hanya itu, tentang strategi politik menuju posisi puncak di Majapahit serta bagaimana srategi perangnya menguasai Nusantara juga masih menyimpan banyak misteri yang tak terjawab hingga kini.
Tokoh besar ini menjadi salah satu misteri besar bangsa ini.
Quote:
Misteri Asal Usul Gajah Mada
Tidak ada satu sumber pun yang dapat dijadikan rujukan untuk mengetahui asal Gajah Mada dan siapa orang tuanya. Para sejarawan bersilang pendapat tentang asal usulnya. Ada yang menyebut Gajah Mada berasal dari Sumatera, tepatnya dari Minangkabau dengan asumsi bahwa kata Mada itu di Minangkabau berarti bandel, sementara di Jawa tidak ada kata Mada dalam kosa kata bahasanya. Selain itu gelar Gajah juga diambil dari asal nama binatang yang berada di pulau andalas itu. Asumsi ini diperkuat dengan kedekatan hubungan antara Gajah Mada dan Adityawarman (pendiri kerajaan Pagaruyung), seorang pangeran Majapahit berdarah Sumatera, kemungkinan Adityawarman lah yang membawa Gajah Mada ke Majapahit. Namun sebagian lainnya menyebut Gajah Mada berasal dari Bali. Masyarakat Bali mempercayai cerita turun temurun yang menyebut bahwa ibu sang patih ini berasal dari Bali. Ada juga yang memperkirakan Gajah Mada berasal dari suku Dayak Krio di Kalimantan Barat, merujuk dari kisah nenek moyang suku Krio tentang seorang Panglima besar dayak bernama Panglima Jaga Mada yang diutus ke Jawa Dwipa untuk menguasai tanah Jawa. Kemudian ada juga yang menyebut bahwa Gajah Mada itu berasal dari Mongol. Diperkirakan dia adalah salah satu pimpinan pasukan Mongol yang tertinggal. Ketika itu Raden Wijaya (pendiri Majapahit) mengalahkan pasukannya yang berniat menyerang Raja Kertanegara karena telah melecehkan Mongol dengan memotong telingan Meng Khi (utusan Mongol).
Misteri yang luar biasa adalah tidak diketahuinya secara pasti bagaimana rupa Gajah Mada sampai saat ini. Penemuan terakota pipi tembeb di Trowulan yang disebut-sebut sebagai perwujudan wajah Gajah Mada sampai saat ini juga belum terbukti. Rupa Gajah Mada yang kita kenal sekarang ini juga menjadi polemik dan kontroversi karena sebagian orang menyebut bahwa penggambaran rupa Gajah Mada itu hanya rekaan Moh.Yamin pengarang buku Gajah Mada Pahlawan Nusantara. Lihat saja wajah Gajah Mada dan bandingkan dengan wajah Moh.Yamin, sangat mirip. Jadi kemungkinan besar rupa itu hanya rekaan Moh.Yamin yang menjelmakan wajahnya sebagai Gajah Mada.

Tidak ada satu sumber pun yang dapat dijadikan rujukan untuk mengetahui asal Gajah Mada dan siapa orang tuanya. Para sejarawan bersilang pendapat tentang asal usulnya. Ada yang menyebut Gajah Mada berasal dari Sumatera, tepatnya dari Minangkabau dengan asumsi bahwa kata Mada itu di Minangkabau berarti bandel, sementara di Jawa tidak ada kata Mada dalam kosa kata bahasanya. Selain itu gelar Gajah juga diambil dari asal nama binatang yang berada di pulau andalas itu. Asumsi ini diperkuat dengan kedekatan hubungan antara Gajah Mada dan Adityawarman (pendiri kerajaan Pagaruyung), seorang pangeran Majapahit berdarah Sumatera, kemungkinan Adityawarman lah yang membawa Gajah Mada ke Majapahit. Namun sebagian lainnya menyebut Gajah Mada berasal dari Bali. Masyarakat Bali mempercayai cerita turun temurun yang menyebut bahwa ibu sang patih ini berasal dari Bali. Ada juga yang memperkirakan Gajah Mada berasal dari suku Dayak Krio di Kalimantan Barat, merujuk dari kisah nenek moyang suku Krio tentang seorang Panglima besar dayak bernama Panglima Jaga Mada yang diutus ke Jawa Dwipa untuk menguasai tanah Jawa. Kemudian ada juga yang menyebut bahwa Gajah Mada itu berasal dari Mongol. Diperkirakan dia adalah salah satu pimpinan pasukan Mongol yang tertinggal. Ketika itu Raden Wijaya (pendiri Majapahit) mengalahkan pasukannya yang berniat menyerang Raja Kertanegara karena telah melecehkan Mongol dengan memotong telingan Meng Khi (utusan Mongol).
Misteri yang luar biasa adalah tidak diketahuinya secara pasti bagaimana rupa Gajah Mada sampai saat ini. Penemuan terakota pipi tembeb di Trowulan yang disebut-sebut sebagai perwujudan wajah Gajah Mada sampai saat ini juga belum terbukti. Rupa Gajah Mada yang kita kenal sekarang ini juga menjadi polemik dan kontroversi karena sebagian orang menyebut bahwa penggambaran rupa Gajah Mada itu hanya rekaan Moh.Yamin pengarang buku Gajah Mada Pahlawan Nusantara. Lihat saja wajah Gajah Mada dan bandingkan dengan wajah Moh.Yamin, sangat mirip. Jadi kemungkinan besar rupa itu hanya rekaan Moh.Yamin yang menjelmakan wajahnya sebagai Gajah Mada.
Quote:
Quote:
Misteri Karir dan Strategi Gajah Mada
Kita mengetahui awal kisah kariernya menuju posisi Mahapati berawal sebagai prajurit pengawal raja (bhayangkara). Dikisahkan Gajah Mada hanya seorang bekel bhayangkara pada masa pemerintahan Raja Jayanegara. Kemudian terjadi pemberontakan para Dharmaputra pimpinan Ra Kuti yang berhasil menguasai kerajaan. Gajah Mada berhasil menyelamatkan sang Raja dari para pemberontak. Bahkan kemudian Gajah Mada berhasil merebut kembali kerajaan, membunuh Ra Kuti dan mengembalikan tahta ke tangan Jayanegara. Ini juga menjadi misteri, bagaimana cara seorang bekel bhayangkara mampu memukul kembali para pemberontak yang sedemikian kuat hingga bisa menguasai kerajaan. Setelah berhasil mendudukan kembali Jayanegara sebagai Raja, Gajah Mada kemudian diangkat menjadi patih di Daha dengan Raja Dyah Gitarja (adik tiri Jayanegara).
Kematian Jayanegara yang dibunuh oleh Ra Tanca juga menjadi misteri tentang Gajah Mada. Dengan matinya Jayanegara, Dyah Gitarja kemudian naik menjadi Raja bergelar Tribhuana Tunggadewi. Ini menimbulkan desas-desus bahwa pembunuhan Jayanegara memang telah direncanakan Gajah Mada sebelumnya dengan memakai tangan Ra Tanca, mengingat Gajah Mada lebih dekat dengan Dyah Gitarja ketika di Daha dan kematian Jayanegara menguntungkan bagi Gitarja. Selain itu, ketika Ra Tanca membunuh Jayanegara, tabib itu langsung dibunuh oleh Gajah Mada tanpa dihadapkan ke muka sidang pengadilan. Setelah Gitarja menjadi Raja, kemudian Mahapatih Arya Tadah memberikan jabatannya kepada Gajah Mada.
Masa pemerintahan Hayam Wuruk menjadi masa-masa keemasaan Majapahit dibawah pemerintahan Gajah Mada. Posisi Gajah Mada sebagai Mahapatih, jabatan tertinggi setelah Raja secara otomatis memberinya kekuasaan yang sangat luas mengingat Raja hanya sebagai lambang negara sementara Mahapatihlah yang memegang pucuk pemerintahan dan militer. Ketika itu Majapahit telah menguasai Nusantara, dari Semenanjung Malaya, Tumasik (Singapura), Swarnadwipa, Sambas, Brunei, Bali, Lombok hingga Siam. Untuk menguasai negeri-negeri maritim ini Gajah Mada membangun armada perang yang luar biasa kuat dibawah pimpinan Laksamana Nala. Tapi sampai saat ini bagaimana kebesaran armada dan bagaimana strategi perang sang Mahapatih tidak kita ketahui detail sebagaimana strategi perang Sun Tzu yang kesohor itu. Mungkin jika kita mengetahui tentang strategi perang Gajah Mada, pastilah tidak kalah hebatnya dari Art of War nya Sun Tzu itu.
Sebagai kepala pemerintahan, keberhasilan Gajah Mada dalam membangun lay out ibukota Majapahit yang nyaris sempurna, benteng-benteng hingga kanal-kanal air membuat kita berpikir keras bagaimana dan dari mana ia memperoleh ilmu pengetahuan itu. Peradaban yang luar biasa maju di zamannya. Lantas pertanyaannya, dari mana dia mendapat pengetahuan tentang itu, kembali ini sebuah misteri.
Kita mengetahui awal kisah kariernya menuju posisi Mahapati berawal sebagai prajurit pengawal raja (bhayangkara). Dikisahkan Gajah Mada hanya seorang bekel bhayangkara pada masa pemerintahan Raja Jayanegara. Kemudian terjadi pemberontakan para Dharmaputra pimpinan Ra Kuti yang berhasil menguasai kerajaan. Gajah Mada berhasil menyelamatkan sang Raja dari para pemberontak. Bahkan kemudian Gajah Mada berhasil merebut kembali kerajaan, membunuh Ra Kuti dan mengembalikan tahta ke tangan Jayanegara. Ini juga menjadi misteri, bagaimana cara seorang bekel bhayangkara mampu memukul kembali para pemberontak yang sedemikian kuat hingga bisa menguasai kerajaan. Setelah berhasil mendudukan kembali Jayanegara sebagai Raja, Gajah Mada kemudian diangkat menjadi patih di Daha dengan Raja Dyah Gitarja (adik tiri Jayanegara).
Kematian Jayanegara yang dibunuh oleh Ra Tanca juga menjadi misteri tentang Gajah Mada. Dengan matinya Jayanegara, Dyah Gitarja kemudian naik menjadi Raja bergelar Tribhuana Tunggadewi. Ini menimbulkan desas-desus bahwa pembunuhan Jayanegara memang telah direncanakan Gajah Mada sebelumnya dengan memakai tangan Ra Tanca, mengingat Gajah Mada lebih dekat dengan Dyah Gitarja ketika di Daha dan kematian Jayanegara menguntungkan bagi Gitarja. Selain itu, ketika Ra Tanca membunuh Jayanegara, tabib itu langsung dibunuh oleh Gajah Mada tanpa dihadapkan ke muka sidang pengadilan. Setelah Gitarja menjadi Raja, kemudian Mahapatih Arya Tadah memberikan jabatannya kepada Gajah Mada.
Masa pemerintahan Hayam Wuruk menjadi masa-masa keemasaan Majapahit dibawah pemerintahan Gajah Mada. Posisi Gajah Mada sebagai Mahapatih, jabatan tertinggi setelah Raja secara otomatis memberinya kekuasaan yang sangat luas mengingat Raja hanya sebagai lambang negara sementara Mahapatihlah yang memegang pucuk pemerintahan dan militer. Ketika itu Majapahit telah menguasai Nusantara, dari Semenanjung Malaya, Tumasik (Singapura), Swarnadwipa, Sambas, Brunei, Bali, Lombok hingga Siam. Untuk menguasai negeri-negeri maritim ini Gajah Mada membangun armada perang yang luar biasa kuat dibawah pimpinan Laksamana Nala. Tapi sampai saat ini bagaimana kebesaran armada dan bagaimana strategi perang sang Mahapatih tidak kita ketahui detail sebagaimana strategi perang Sun Tzu yang kesohor itu. Mungkin jika kita mengetahui tentang strategi perang Gajah Mada, pastilah tidak kalah hebatnya dari Art of War nya Sun Tzu itu.
Sebagai kepala pemerintahan, keberhasilan Gajah Mada dalam membangun lay out ibukota Majapahit yang nyaris sempurna, benteng-benteng hingga kanal-kanal air membuat kita berpikir keras bagaimana dan dari mana ia memperoleh ilmu pengetahuan itu. Peradaban yang luar biasa maju di zamannya. Lantas pertanyaannya, dari mana dia mendapat pengetahuan tentang itu, kembali ini sebuah misteri.
Quote:
Misteri Perang Bubat
Diceritakan dalam Kidung Sunda bahwa hal ini bermula dari Prabu Hayam Wuruk hendak menikahi Dyah Pitaloka, Putri Kerajaan Sunda. Lamaran Prabu Hayam Wuruk diterima pihak Kerajaan Sunda dan rombongan besar Kerajaan Sunda datang ke Majapahit untuk melangsungkan pernikahan agung tersebut. Namun, Gajah Mada yang menginginkan Sunda takluk memaksa Dyah Pitaloka sebagai persembahan pengakuan kekuasaan Majapahit. Akibat penolakan Kerajaan Sunda mengenai hal itu, terjadilah pertempuran yang tidak seimbang di Bubat yang menjadi tempat penginapan rombongan Kerajaan Sunda. Dyah Pitaloka sendiri bunuh diri setelah ayah dan semua rombongan gugur dalam perang.
Kemungkinan cerita tentang perang yang mencoreng nama Gajah Mada ini hanya cerita karangan Belanda yang ingin memecah belah. Sebab hanya bersumber dari Syair Kidung Sundayana, sementara sumber dari prasasti atau Negarakertagama sendiri tidak menceritakan hal ini. Belanda melakukan ini sebab ingin memecah belah kekuatan Raden Patah (keturunan Majapahit dari Brawijaya) yang bergabung dengan kerajaan Sunda melawan Belanda. Ini juga salah satu misteri Gajah Mada yang tak terungkap.
Diceritakan dalam Kidung Sunda bahwa hal ini bermula dari Prabu Hayam Wuruk hendak menikahi Dyah Pitaloka, Putri Kerajaan Sunda. Lamaran Prabu Hayam Wuruk diterima pihak Kerajaan Sunda dan rombongan besar Kerajaan Sunda datang ke Majapahit untuk melangsungkan pernikahan agung tersebut. Namun, Gajah Mada yang menginginkan Sunda takluk memaksa Dyah Pitaloka sebagai persembahan pengakuan kekuasaan Majapahit. Akibat penolakan Kerajaan Sunda mengenai hal itu, terjadilah pertempuran yang tidak seimbang di Bubat yang menjadi tempat penginapan rombongan Kerajaan Sunda. Dyah Pitaloka sendiri bunuh diri setelah ayah dan semua rombongan gugur dalam perang.
Kemungkinan cerita tentang perang yang mencoreng nama Gajah Mada ini hanya cerita karangan Belanda yang ingin memecah belah. Sebab hanya bersumber dari Syair Kidung Sundayana, sementara sumber dari prasasti atau Negarakertagama sendiri tidak menceritakan hal ini. Belanda melakukan ini sebab ingin memecah belah kekuatan Raden Patah (keturunan Majapahit dari Brawijaya) yang bergabung dengan kerajaan Sunda melawan Belanda. Ini juga salah satu misteri Gajah Mada yang tak terungkap.
Quote:
Misteri Akhir Hidup Gajah Mada
Akhir hidup Gajah Mada juga tidak jelas. Gajah Mada tidak diketahui mempunyai istri dan keturunan. Tidak diketahui juga bagaimana dia mangkat, dimana dikebumikan dan dimana ia menghabiskan sisa hidupnya setelah tidak menjadi Mahapatih. Tidak ada satu pun candi yang didirikan untuk mengenang dirinya. Meski banyak prediksi dan perkiraan tentang makam Gajah Mada, petilasan dan lain sebagainya, tapi ini belum juga bisa dibuktikan secara ilmiah.
Ada beberapa hipotesa tentang Gajah Mada pada periode 1364 dan sesudahnya :
Akhir hidup Gajah Mada juga tidak jelas. Gajah Mada tidak diketahui mempunyai istri dan keturunan. Tidak diketahui juga bagaimana dia mangkat, dimana dikebumikan dan dimana ia menghabiskan sisa hidupnya setelah tidak menjadi Mahapatih. Tidak ada satu pun candi yang didirikan untuk mengenang dirinya. Meski banyak prediksi dan perkiraan tentang makam Gajah Mada, petilasan dan lain sebagainya, tapi ini belum juga bisa dibuktikan secara ilmiah.
Ada beberapa hipotesa tentang Gajah Mada pada periode 1364 dan sesudahnya :
- Diperkirakan Gajah Mada mengasingkan diri ke Lampung dan meninggal di sana. hal itu terdapat peninggalan pusara yang diyakini sebagai makam Gajah Mada di Lampung
- Gajah Mada bergabung bersama Adityawarman yang menjadi penguasa kerajaan Pagaruyung, Dharmasraya, Jambi dan Palembang.Pada saat tiba di Lampung ia membuat pusara yang seolah olah makamnya supaya tidak dicari Majapahit setelah itu dia ke Utara dan bergabung dengan Adityawarman
- Gajah Mada memimpin ekspedisi ke seberang lautan hingga tiba ke Madagaskar. asal muasal pulau tersebut dinamakan Madagaskar diperkirakan ada hubungannya dengan Gajah Mada.selain itu penduduk asli pulau itu, etnis Merina dan etnis Betsileo mirip dengan penduduk Jawa
Tokoh besar ini menjadi salah satu misteri besar bangsa ini.
Quote:
Quote:
Klo berkenan timpuk
dan 




nona212 memberi reputasi
1
7.3K
Kutip
56
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan