- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Budaya Nyontek Melahirkan Koruptor?


TS
nyontek.
Budaya Nyontek Melahirkan Koruptor?
Contek mencontek sebenarnya susah untuk di hilangin dalam kehidupan sekolah,karena di saat tak bisa mengerjakan soal,pasti reflek nengok kanan kiri,bener gak sih?hehehe
.apalagi di saat ujian teman di sebelahnya lumayan pintar,pasti kita tidak pede dengan jawaban kita,sehingga mencoba mencocokkan dengan teman sebelah.sebagai jalan yang dipilih,jawabannya sama gak yah?
hehehe.mencontek sebenarnya bukan hanya monopoli anak sekolah saja,banyak juga mahasiswa melakukan itu,di saat UAS maupun UTS.
Sebenarnya apa esensi Ujian Nasional sehingga belajar selama tiga tahun hanya di tentukan satu minggu, bukannya sangat membebankan pelajar.apakah baik buruknya pelajar hanya di nilai dengan angka-angka.padahal yang paling penting menurut saya adalah pendidikan moralnya,karena sepintar apapun orangnya,tanpa di landasi moral yang benar,nantinya akan menjadi para koruptor-koruptor licik dan para penguras kekayaan negara.lihat saja di negara finlandia yang punya pendidikan terbaik seluruh dunia,hanya melakukan ujian-ujian biasa,tidak ada ujian nasional.bahkan katanya tidak di bebankan PR yang banyak untuk para pelajar.
Cara mencontek yang baik dan benar di antaranya :
1. contek lah cara belajar teman yang pintar
2. menyalin tulisan pelajaran yang mau di UN kan di kertas, lalu hapalkan
3. merekam suara kamu membaca pelajaran
4. contek lah teman kamu yang rajin beribadah
5. conteklah diri sendiri
Kasus mencontek telah menjadi persoalan serius yang perlu menjadi perhatian di masa depan. Sebab, dunia pendidikan seharusnya mencetak generasi jujur bukan pecontek.
Mencontek, adalah kegiatan mencuri jawaban milik temannya. Bagi seseorang yang sering mencontek, hal ini dianggapnya hanyalah perbuatan biasa. Kegiatan mencontek jika dilakukan secara terus menerus akan semakin membodohkan siswa yang menjadi generasi bangsa Indonesia ini. Ia akan bodoh, tidak lagi mampu memikirkan teman yang dijadikannya sebagai mangsa.
Begitu ketika ia masuk di universitas, kebiasaan mencontek pun akan sulit untuk dihilangkan, karena seperti sudah menjadi tradisi dan mendarah daging dalam dirinya. Ia akan ketergantungan dengan rekan di sebelahnya, karena ia selalu tidak mempersiapkan diri ketika mengahadapi ujian. Namun, ia akan terpojokkan ketika ujian akhir atau menempuh skripsi. Hal itu akan dirasanya sebagai momok yang tidak ingin dijamahnya.
Masuk dalam dunia kerja baik bisnis, pendidikan maupun politik ia akan dihadapakan pada hal-hal yang membuatnya tergiur. Setelah bekerja, yang ada dalam benak seseorang adalah bagaimana agar ia mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Seperti ketika masih dalam bangku pendidikan bahwa ia tidak mau berusaha dalam meraih prestasinya akan terbawa sampai ketika ia memasuki dunia kerja. Ia akan melakukan hal apapun untuk mencapai jabatan maupun kekayaan. Karena ketika di bangku sekolah sering mencuri jawaban milik rekannya, maka ketika masuk dalam dunia kerja ia mencuri uang korporasi atau negara untuk memenuhi perutnya sendiri tanpai memikirkan akibat dari perbuatan yang dilakukannya.
Korupsi. Nah, inilah penyakit yang telah lama mengakar dan mendarah daging di Indonesia. Atau bisa juga disebut sebagai penyakit menular yang belum ditemukan obat untuk mengobatinya. Belum lama banyak para pejabat pemerintahan yang ditangkap oleh pihak kepolisian dan mendekan di rumah besi karena melakukan kejahatan korupsi. Para wakil rakyat yang diberi kepercayaan oleh rakyat untuk mewakili segala kepentingannya, ternyata hanyalah mementingkan kepentingannya sendiri. Mereka tidak mewakili rakyat, tetapi mewakili dirinya sendiri. Mereka berlomba-lomba untuk mengembalikan modal yang digunakannya ketika akan menjabat sebagai wakil rakyat. Padahal, aksi mereka tidak hanya menyengsarakan satu dua orang, tetapi satu negara, se Indonesia telah mereka sengsarakan dengan perbuatan mencuri hak-hak rakyat yang seharusnya dinikmati oleh rakyat. Benar-benar, mereka sudah tidak bermoral.
Seseorang yang korupsi telah melakukan beberapa dosa. Yang pertama dosa kepada dirinya, kedua dosa kepada rakyat yang sengsara karena perbuatannya dan yang ketiga dosa kepada Tuhan Sang Maha Pencipta yang nantinya akan ia pertanggungjawabkan ketika di alam barzah. Naudzubillahimindzalik.
Sumber: kompas, republika, detik
Kaya Raya Gag Harus Korupsi, Jadi Leader dech
klik deh pilih trit mama aylin yang MENCARI LEADER
khusus Bandung Jawa Barat
supaya penghasilan Anda Tak Terbatas
Sebenarnya apa esensi Ujian Nasional sehingga belajar selama tiga tahun hanya di tentukan satu minggu, bukannya sangat membebankan pelajar.apakah baik buruknya pelajar hanya di nilai dengan angka-angka.padahal yang paling penting menurut saya adalah pendidikan moralnya,karena sepintar apapun orangnya,tanpa di landasi moral yang benar,nantinya akan menjadi para koruptor-koruptor licik dan para penguras kekayaan negara.lihat saja di negara finlandia yang punya pendidikan terbaik seluruh dunia,hanya melakukan ujian-ujian biasa,tidak ada ujian nasional.bahkan katanya tidak di bebankan PR yang banyak untuk para pelajar.
Cara mencontek yang baik dan benar di antaranya :
1. contek lah cara belajar teman yang pintar
2. menyalin tulisan pelajaran yang mau di UN kan di kertas, lalu hapalkan
3. merekam suara kamu membaca pelajaran
4. contek lah teman kamu yang rajin beribadah
5. conteklah diri sendiri
Kasus mencontek telah menjadi persoalan serius yang perlu menjadi perhatian di masa depan. Sebab, dunia pendidikan seharusnya mencetak generasi jujur bukan pecontek.
Mencontek, adalah kegiatan mencuri jawaban milik temannya. Bagi seseorang yang sering mencontek, hal ini dianggapnya hanyalah perbuatan biasa. Kegiatan mencontek jika dilakukan secara terus menerus akan semakin membodohkan siswa yang menjadi generasi bangsa Indonesia ini. Ia akan bodoh, tidak lagi mampu memikirkan teman yang dijadikannya sebagai mangsa.
Begitu ketika ia masuk di universitas, kebiasaan mencontek pun akan sulit untuk dihilangkan, karena seperti sudah menjadi tradisi dan mendarah daging dalam dirinya. Ia akan ketergantungan dengan rekan di sebelahnya, karena ia selalu tidak mempersiapkan diri ketika mengahadapi ujian. Namun, ia akan terpojokkan ketika ujian akhir atau menempuh skripsi. Hal itu akan dirasanya sebagai momok yang tidak ingin dijamahnya.
Masuk dalam dunia kerja baik bisnis, pendidikan maupun politik ia akan dihadapakan pada hal-hal yang membuatnya tergiur. Setelah bekerja, yang ada dalam benak seseorang adalah bagaimana agar ia mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Seperti ketika masih dalam bangku pendidikan bahwa ia tidak mau berusaha dalam meraih prestasinya akan terbawa sampai ketika ia memasuki dunia kerja. Ia akan melakukan hal apapun untuk mencapai jabatan maupun kekayaan. Karena ketika di bangku sekolah sering mencuri jawaban milik rekannya, maka ketika masuk dalam dunia kerja ia mencuri uang korporasi atau negara untuk memenuhi perutnya sendiri tanpai memikirkan akibat dari perbuatan yang dilakukannya.
Korupsi. Nah, inilah penyakit yang telah lama mengakar dan mendarah daging di Indonesia. Atau bisa juga disebut sebagai penyakit menular yang belum ditemukan obat untuk mengobatinya. Belum lama banyak para pejabat pemerintahan yang ditangkap oleh pihak kepolisian dan mendekan di rumah besi karena melakukan kejahatan korupsi. Para wakil rakyat yang diberi kepercayaan oleh rakyat untuk mewakili segala kepentingannya, ternyata hanyalah mementingkan kepentingannya sendiri. Mereka tidak mewakili rakyat, tetapi mewakili dirinya sendiri. Mereka berlomba-lomba untuk mengembalikan modal yang digunakannya ketika akan menjabat sebagai wakil rakyat. Padahal, aksi mereka tidak hanya menyengsarakan satu dua orang, tetapi satu negara, se Indonesia telah mereka sengsarakan dengan perbuatan mencuri hak-hak rakyat yang seharusnya dinikmati oleh rakyat. Benar-benar, mereka sudah tidak bermoral.
Seseorang yang korupsi telah melakukan beberapa dosa. Yang pertama dosa kepada dirinya, kedua dosa kepada rakyat yang sengsara karena perbuatannya dan yang ketiga dosa kepada Tuhan Sang Maha Pencipta yang nantinya akan ia pertanggungjawabkan ketika di alam barzah. Naudzubillahimindzalik.
Sumber: kompas, republika, detik
Kaya Raya Gag Harus Korupsi, Jadi Leader dech
klik deh pilih trit mama aylin yang MENCARI LEADER
khusus Bandung Jawa Barat
supaya penghasilan Anda Tak Terbatas
0
2.3K
21


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan