- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Giat Bangun Jalur KA, PTBA Dapat Rekomendasi Beli Di Pasar Modal


TS
japek
Giat Bangun Jalur KA, PTBA Dapat Rekomendasi Beli Di Pasar Modal
Quote:
PT Tambang Batu bara Bukit Asam Tbk (PTBA) giat membangun jalur kereta api untuk meningkatkan kapasitas pengangkutan batu baranya. Aksi korporasi ini pun mendapat penilaian positif.
Benedictus Agung Swandono, analis dari Samuel Sekuritas memberi rekomendasi beli untuk PTBA. Saat ini, saham tambang ini diperdagangkan dengan PE 2012 sebesar 10,8 kali dengan EV/EBITDA mencapai 6,3 kali. Rekomendasi beli untuk PTBA,ujarnya.
PTBA saat ini sedang mengembangkan jalur kereta api batu bara sepanjang 300 kilometer dari Muara Enim-Tanjung Api-Api, Sumatera Selatan. Jalur khusus untuk PTBA, akan memerlukan investasi sebesar Rp10 triliun. Dana pengembangan jalur KA batu bara ini merupakan kombinasi antara swasta dan pemerintah.
Pembangunan jalur KA batubara ini dikelola oleh PT Bukit Asam Transpacific Railway (BATR). BATR merupakan perusahaan patungan yang dimiliki PTBA dengan komposisi kepemilikan saham 10% dan Rajawali Asia Resources 90%.
Selain itu, untuk menunjang pengangkutan batu baranya, PTBA juga merampungkan pembangunan jalur batubara KA Tanjung Enim (Sumatera Selatan)-Pulau Baai (Bengkulu), sepanjang 310 kilometer. Pembangunan dengan investasi senilai US$19,5 miliar ini akan dilakukan oleh PT Pathway International.
Sebelumnya, PTBA sudah menjalin kerjasama dengan Pathway International untuk membangun jalur KA dari Tanjung Enim ke Pelabuhan Pulau Baai, yang memiliki kapasitas angkut hingga 30 juta ton per tahun.
Tidak hanya itu. Perseroan juga menargetkan proses pembebasan lahan untuk BATR akan selesai pada 2015. Setelah itu, jalur kereta api bisa selesai dalam dua tahun kemudian. BATR menandatangani financing framework agreement dengan China Development Bank (CDB) dan China Railways Group Limited.
CDB mengeluarkan dana investasi sebesar US$2.1 miliar untuk proyek BATR sepanjang 285 Km dari Tanjung Enim ke Bandar Lampung. BATR juga telah mendapatkan kepastian sumber pendanaan dari proyek infrastruktur yang merupakan bagian dari MPEI.
Analis Etrading Securities mengatakan, pembangunan ini merupakan langkah yang positf untuk PTBA. Pasalnya, jalur KA dari Muara Enim-Tanjung Api-Api (Sumatera Selatan) ini akan meningkatkan kapasitas pengangkutan batu bara hingga mencapai 20 juta ton per tahun. Selain meningkatkan kinerja PTBA ke depannya, dengan cara menekan pada biaya distribusi angkutan.
Apalagi pada kinerja semester pertama 2012, laba perseroan turun tipis 3% dibanding periode lalu, karena kenaikan volume produksi batu bara sebesar 14% menjadi 7,08 juta ton, tidak sebanding dengan peningkatan ongkos transportasi batu bara.
Dengan posisi kas internal PTBA semester pertama 2012 mencapai Rp4,3 triliun, alternatif kemungkinan sisa pembiayaan akan diperoleh dari perbankan ataupun dana patungan pihak terkait,katanya.
Pada perdagangan Selasa (4/9/2012) pukul 11.30 WIB, PTBA diperdagangkan di level Rp14.500, atau turun Rp150 (1,02%). Seorang kepala riset di sebuah sekuritas asing menilai, harga PTBA yang saat ini, sudah tergolong murah.
Ia pun menargetkan, dalam setahun saham ini akan mampu mencapai Rp19 ribu. Sementara untuk jangka pendek, setelah mendiskon 50%, PTBA diprediksi akan bergerak menuju level Rp 16.800. [ast]
Benedictus Agung Swandono, analis dari Samuel Sekuritas memberi rekomendasi beli untuk PTBA. Saat ini, saham tambang ini diperdagangkan dengan PE 2012 sebesar 10,8 kali dengan EV/EBITDA mencapai 6,3 kali. Rekomendasi beli untuk PTBA,ujarnya.
PTBA saat ini sedang mengembangkan jalur kereta api batu bara sepanjang 300 kilometer dari Muara Enim-Tanjung Api-Api, Sumatera Selatan. Jalur khusus untuk PTBA, akan memerlukan investasi sebesar Rp10 triliun. Dana pengembangan jalur KA batu bara ini merupakan kombinasi antara swasta dan pemerintah.
Pembangunan jalur KA batubara ini dikelola oleh PT Bukit Asam Transpacific Railway (BATR). BATR merupakan perusahaan patungan yang dimiliki PTBA dengan komposisi kepemilikan saham 10% dan Rajawali Asia Resources 90%.
Selain itu, untuk menunjang pengangkutan batu baranya, PTBA juga merampungkan pembangunan jalur batubara KA Tanjung Enim (Sumatera Selatan)-Pulau Baai (Bengkulu), sepanjang 310 kilometer. Pembangunan dengan investasi senilai US$19,5 miliar ini akan dilakukan oleh PT Pathway International.
Sebelumnya, PTBA sudah menjalin kerjasama dengan Pathway International untuk membangun jalur KA dari Tanjung Enim ke Pelabuhan Pulau Baai, yang memiliki kapasitas angkut hingga 30 juta ton per tahun.
Tidak hanya itu. Perseroan juga menargetkan proses pembebasan lahan untuk BATR akan selesai pada 2015. Setelah itu, jalur kereta api bisa selesai dalam dua tahun kemudian. BATR menandatangani financing framework agreement dengan China Development Bank (CDB) dan China Railways Group Limited.
CDB mengeluarkan dana investasi sebesar US$2.1 miliar untuk proyek BATR sepanjang 285 Km dari Tanjung Enim ke Bandar Lampung. BATR juga telah mendapatkan kepastian sumber pendanaan dari proyek infrastruktur yang merupakan bagian dari MPEI.
Analis Etrading Securities mengatakan, pembangunan ini merupakan langkah yang positf untuk PTBA. Pasalnya, jalur KA dari Muara Enim-Tanjung Api-Api (Sumatera Selatan) ini akan meningkatkan kapasitas pengangkutan batu bara hingga mencapai 20 juta ton per tahun. Selain meningkatkan kinerja PTBA ke depannya, dengan cara menekan pada biaya distribusi angkutan.
Apalagi pada kinerja semester pertama 2012, laba perseroan turun tipis 3% dibanding periode lalu, karena kenaikan volume produksi batu bara sebesar 14% menjadi 7,08 juta ton, tidak sebanding dengan peningkatan ongkos transportasi batu bara.
Dengan posisi kas internal PTBA semester pertama 2012 mencapai Rp4,3 triliun, alternatif kemungkinan sisa pembiayaan akan diperoleh dari perbankan ataupun dana patungan pihak terkait,katanya.
Pada perdagangan Selasa (4/9/2012) pukul 11.30 WIB, PTBA diperdagangkan di level Rp14.500, atau turun Rp150 (1,02%). Seorang kepala riset di sebuah sekuritas asing menilai, harga PTBA yang saat ini, sudah tergolong murah.
Ia pun menargetkan, dalam setahun saham ini akan mampu mencapai Rp19 ribu. Sementara untuk jangka pendek, setelah mendiskon 50%, PTBA diprediksi akan bergerak menuju level Rp 16.800. [ast]
http://pasarmodal.inilah.com/read/de...komendasi-beli
karena aksinya giat membangun jalur rel baru memberi dampak positif di pasar modal...
btw, santer kabarnya bahwa gauge yang digunakan Bukit Asam adalah 1435 mm
0
1.4K
Kutip
8
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan