- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
3 Orangutan Berhasil Diselamatkan Saat Terjebak di Kawasan HTI di Kaltim


TS
elhubby
3 Orangutan Berhasil Diselamatkan Saat Terjebak di Kawasan HTI di Kaltim
Sabtu, 08/09/2012 05:15 WIB

Orangutan yang berhasil diselamatkan/ Robert (detikcom)

Orangutan yang berhasil diselamatkan/ Robert (detikcom)
Quote:
Kutai Kartanegara, Tiga Orangutan yang terjebak di kawasan Hutan Tanam Industri (HTI) milik PT Surya Hutani Jaya di Kecamatan Muara Kaman, Kutai Kartanegara, Kaltim, berhasil diselamatkan. Ketiga Orangutan itu rencananya akan direlokasi ke kawasan Taman Nasional Kutai, di Kabupaten Kutai Timur.
Ketiga Orangutan berhasil diselamatkan Satgas Penyelamatan Orangutan PT Surya Hutani Jaya (SHJ) bersama dengan peneliti Orangutan dari Pusat Penelitian Hutan Tropis Universitas Mulawarman (PPHT Unmul) Samarinda, pada tanggal 2 September 2012 lalu.
Sejumlah media termasuk detikcom yang mendatangi lokasi area HTI PT SHJ bersama rombongan peneliti PPHT Unmul, Jumat (7/9), mengamati langsung ketiga orangutan itu berada dalam kondisi sehat.
"Tiga Orangutan diselamatkan 2 September 2012, terjebak di tengah-tengah kawasan HTI, di tanaman Eucalyptus di bawah usia 1 tahun," kata Peneliti Orangutan dari PPHT Unmul Samarinda, Dr Yaya Rayadin, kepada wartawan di kantor PT SHJ, Muara Kaman, Kutai Kartanegara, Jumat (7/9/2012).
Yaya menerangkan, 3 Orangutan berada di areal HTI yang terdapat air sehingga berdasarkan penelitian perilakunya, diperkirakan mereka ikut terkena imbas musim kemarau yang tengah berlangsung saat ini.
"Mereka ada di tengah-tengah kawasan HTI biasanya ada areal dekat air masuk areal konservasi tapi tidak di land clearingoleh perusahaan," ujar Yaya.
"Ada 1 orangutan kira-kira usia remaja, 2 lainnya adalah induk dan bayinya posisinya sama. Hasil kajian kita, ini sedang musim kemarau. Mereka akan mendekati pusat areal-areal air," tambahnya.
Waktu yang diperkirakan untuk mengamankan 3 orangutan itu sempat diperkirakan menghabiskan waktu 1 minggu. Namun satgas saat itu mampu mengamankannya dalam waktu 2 hari.
"Alhamdulillah kondisinya sehat karena waktu kita temukan itu, mau memakan pisang yang kita kasih. Jadi, kalau mereka mau menerima makanan pisang, mereka sudah agak stres," terangnya.
Ketiga orangutan itu, sambung Yaya, untuk ibu diperkirakan usia 20-25 tahun dengan berat 25 kilogram. Sedangkan bayinya berkelamin jantan yang masih digendong dan suka memeluk ibunya, diperkirakan usianya 2-3 tahun. Sementara 1 orangutan lainnya berkelamin betina, usianya 10 tahun.
"Kalau bayi bisa berjalan atau berlari kesana kemari, saya prediksi usianya 4-5 tahun. Tapi yang kita temukan ini, tidak demikian. Sedangkan satunya lagi yang betina itu usia remaja karena masih suka menyendiri, belum memiliki kematangan seksual," jelas Yaya.
Yaya menceritakan, saat ditemukan, ibu dari bayi orangutan diberikan obat bius. Sedangkan orangutan remaja, disebabkan saat ditemukan berada di areal yang cukup lapang, selain menggunakan sedikit bius juga menggunakan jala.
"Kalau orangutan berusia bayi itu tidak boleh dibius. Tapi yang perlu digarisbawahi, selama kita bisa mengamankan orangutan tanpa bius, itu lebih baik" tegas Yaya.
"Ini sebagai pembelajaran agar insiden matinya Orangutan yang ada di Kalimantan Barat beberapa waktu lalu, tidak terulang. Masyarakat diharapkan membantu keselamatan satwa Orangutan," imbuhnya.
Penyerahan Orangutan ke PPHT Unmul untuk direlokasi antara lain juga dihadiri Kasubdit Pengawetan dan Pemanfaatan Jenis Dirjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA) Kemenhut Agus Sriyadi Budi Sutito, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim Tandya Tjahyana, Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari, Perwakilan Sinarmas Forestry Kaltim Robert Siagian, Corporate Affair & Communication Director Asia Pulp & Paper Suhendra Wiriadinata serta Kepala Balai TNK Asep Sugiharta.
Dalam kesempatan itu, Rita Widyasari disaksikan dan disepakati pejabat yang ada, memberikan nama bagi ketiga orang utan itu dengan nama Riri (Ibu Orangutan), Rere (bayi Orangutan dan Ruru (Orangutan Remaja). Rencananya mereka akan dilepasliarkan di kawasan TNK di Kabupaten Kutai Timur, Sabtu (8/9/2012) besok.
"Dalam waktu dekat, Pemkab akan membentuk Satgas, untuk menyelamatkan hewan-hewan yang dilindungi. Sebelum izin land clearing kita keluarkan, perusahaan apa saja yang ada di Kukar, wajib melindungi hewan-hewan yang ada di areal mereka," tegas Rita.
([URL="http://news.detik..com/read/2012/09/08/050918/2011892/10/3-orangutan-berhasil-diselamatkan-saat-terjebak-di-kawasan-hti-di-kaltim?9911012"]mpr/mpr[/URL])
Ketiga Orangutan berhasil diselamatkan Satgas Penyelamatan Orangutan PT Surya Hutani Jaya (SHJ) bersama dengan peneliti Orangutan dari Pusat Penelitian Hutan Tropis Universitas Mulawarman (PPHT Unmul) Samarinda, pada tanggal 2 September 2012 lalu.
Sejumlah media termasuk detikcom yang mendatangi lokasi area HTI PT SHJ bersama rombongan peneliti PPHT Unmul, Jumat (7/9), mengamati langsung ketiga orangutan itu berada dalam kondisi sehat.
"Tiga Orangutan diselamatkan 2 September 2012, terjebak di tengah-tengah kawasan HTI, di tanaman Eucalyptus di bawah usia 1 tahun," kata Peneliti Orangutan dari PPHT Unmul Samarinda, Dr Yaya Rayadin, kepada wartawan di kantor PT SHJ, Muara Kaman, Kutai Kartanegara, Jumat (7/9/2012).
Yaya menerangkan, 3 Orangutan berada di areal HTI yang terdapat air sehingga berdasarkan penelitian perilakunya, diperkirakan mereka ikut terkena imbas musim kemarau yang tengah berlangsung saat ini.
"Mereka ada di tengah-tengah kawasan HTI biasanya ada areal dekat air masuk areal konservasi tapi tidak di land clearingoleh perusahaan," ujar Yaya.
"Ada 1 orangutan kira-kira usia remaja, 2 lainnya adalah induk dan bayinya posisinya sama. Hasil kajian kita, ini sedang musim kemarau. Mereka akan mendekati pusat areal-areal air," tambahnya.
Waktu yang diperkirakan untuk mengamankan 3 orangutan itu sempat diperkirakan menghabiskan waktu 1 minggu. Namun satgas saat itu mampu mengamankannya dalam waktu 2 hari.
"Alhamdulillah kondisinya sehat karena waktu kita temukan itu, mau memakan pisang yang kita kasih. Jadi, kalau mereka mau menerima makanan pisang, mereka sudah agak stres," terangnya.
Ketiga orangutan itu, sambung Yaya, untuk ibu diperkirakan usia 20-25 tahun dengan berat 25 kilogram. Sedangkan bayinya berkelamin jantan yang masih digendong dan suka memeluk ibunya, diperkirakan usianya 2-3 tahun. Sementara 1 orangutan lainnya berkelamin betina, usianya 10 tahun.
"Kalau bayi bisa berjalan atau berlari kesana kemari, saya prediksi usianya 4-5 tahun. Tapi yang kita temukan ini, tidak demikian. Sedangkan satunya lagi yang betina itu usia remaja karena masih suka menyendiri, belum memiliki kematangan seksual," jelas Yaya.
Yaya menceritakan, saat ditemukan, ibu dari bayi orangutan diberikan obat bius. Sedangkan orangutan remaja, disebabkan saat ditemukan berada di areal yang cukup lapang, selain menggunakan sedikit bius juga menggunakan jala.
"Kalau orangutan berusia bayi itu tidak boleh dibius. Tapi yang perlu digarisbawahi, selama kita bisa mengamankan orangutan tanpa bius, itu lebih baik" tegas Yaya.
"Ini sebagai pembelajaran agar insiden matinya Orangutan yang ada di Kalimantan Barat beberapa waktu lalu, tidak terulang. Masyarakat diharapkan membantu keselamatan satwa Orangutan," imbuhnya.
Penyerahan Orangutan ke PPHT Unmul untuk direlokasi antara lain juga dihadiri Kasubdit Pengawetan dan Pemanfaatan Jenis Dirjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA) Kemenhut Agus Sriyadi Budi Sutito, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim Tandya Tjahyana, Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari, Perwakilan Sinarmas Forestry Kaltim Robert Siagian, Corporate Affair & Communication Director Asia Pulp & Paper Suhendra Wiriadinata serta Kepala Balai TNK Asep Sugiharta.
Dalam kesempatan itu, Rita Widyasari disaksikan dan disepakati pejabat yang ada, memberikan nama bagi ketiga orang utan itu dengan nama Riri (Ibu Orangutan), Rere (bayi Orangutan dan Ruru (Orangutan Remaja). Rencananya mereka akan dilepasliarkan di kawasan TNK di Kabupaten Kutai Timur, Sabtu (8/9/2012) besok.
"Dalam waktu dekat, Pemkab akan membentuk Satgas, untuk menyelamatkan hewan-hewan yang dilindungi. Sebelum izin land clearing kita keluarkan, perusahaan apa saja yang ada di Kukar, wajib melindungi hewan-hewan yang ada di areal mereka," tegas Rita.
([URL="http://news.detik..com/read/2012/09/08/050918/2011892/10/3-orangutan-berhasil-diselamatkan-saat-terjebak-di-kawasan-hti-di-kaltim?9911012"]mpr/mpr[/URL])
Senang membaca beritanya binatang diselamatkan dan diperlakukan seperti menyelamatkan manusia

Ayo jaga kelestarian mereka gan

Quote:
Yaya menerangkan, 3 Orangutan berada di areal HTI yang terdapat air sehingga berdasarkan penelitian perilakunya, diperkirakan mereka ikut terkena imbas musim kemarauyang tengah berlangsung saat ini.
Mohon info dr teman2 kaskuser Kaltim terutama dr Tenggarong, benarkah disana lg musim kemarau?


0
1.2K
Kutip
5
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan