- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
[Threading TOPIC hari ini] O.T.O.N.G.!!!


TS
JunkernyaMimin
[Threading TOPIC hari ini] O.T.O.N.G.!!!
Quote:
Jakarta 39 Tahun lalu, Otong Gunawan menikahi Wani. 5 Anak lahir sebagai buah cinta mereka berdua. Namun romantisme di antara keduanya mulai pudar dan padam saat Otong mulai suka main perempuan. Bahkan Wani tidak tahu kalau Otong punya 37 istri.
"Saya tidak tahu kalau bisa sampai 37 istrinya. Yang saya tahu hanya 3-4," ujar Wani saat ditemui detikcom di kediamannya, Gang Nangka, Jalan Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (7/9/2012).
Wati mengenal Otong pada 1971. Pria berhidung mancung itu dikenal Wani sebagai penjual beras bersama temannya. Saat pacaran, Otong kerap datang ke rumah Wani saat malam Minggu. Saat itu mereka menghabiskan malam Minggu dengan mengobrolkan banyak hal. Tidak ada bioskop atau makan malam di rumah makan. Sederhana tapi sangat romantis untuk Wani dan Otong.
Ketika Otong melamar ke rumahnya, Wani dan orang tuanya menerima dengan baik. 1973 pun digelar pernikahan Wani dengan pria yang bernama asli Tjian Kim Lui ini dengan tata cara Buddha.
Pada tahun 1975 saat Wani mengandung anak kedua, Otong pernah tidak pulang ke rumah. Wani pun mengancam akan memberikan anak itu kepada orang lain, jika Otong tak pulang-pulang. Untunglah Otong mau mendengar.
Ketika pernikahan mereka berusia hampir tiga puluh tahun, Otong dan Wani tak lagi tinggal satu rumah. Kendati Otong tak pernah memberi nafkah untuk keluarganya, namun mereka tidak bercerai.
Menurut Wani, saat ini dirinya sudah tidak punya perasaan cinta kepada Otong. "Sudah nggak sukalah. Sudah dari 9 tahun lalu, kita nggak pernah berhubungan badan," sambung dia.
Perceraian tidak diurus Wani karena menurutnya hanya akan buang-buang uang. Yang terpenting adalah keduanya tidak lagi tinggal bersama dan para tetangga sudah tahu hal itu.
Wani menuturkan Otong tak lagi memberi nafkah karena sudah tak punya uang. Sebab kalau punya uang, Otong akan bertindak royal kepada siapa saja. Jangankan keluarga, orang lain pun diberi uang oleh Otong. Saat ini isi dompet otong terkadang masih berpindah ke tangan cucu-cucunya. Setidaknya Rp 20 ribu dia berikan untuk cucu-cucunya.
Di mata Wani, sebenarnya Otong adalah pria yang baik. Otong tidak pernah main tangan saat mereka bertengkar. Kelemahan Otong adalah perempuan.
"Bapak itu nggak temperamental, sebenarnya baik, cuma gara-gara dia selingkuh saja. Dulu juga sekali pas kita berantem sudah mau memukul saya, tapi malah mukul ke barang gitu," kenang Wani.
Perempuan yang rambutnya sudah memutih ini mengaku tak lagi peduli pada Otong. Bahkan pintu hatinya telah terlanjur tertutup untuk Otong. "Bagaimana kalau dia sakit, kan berhubungan seks dengan orang sebanyak itu. Ya kita nggak bakal menerima," ucap Wani.
Wani sendiri sudah tidak berniat untuk menikah lagi. Dia merasa sudah tua sehingga terlalu malas memikirkan pernikahan.
Dua dari lima anak Otong dan Wani saat ini masih kuliah, yalni anak kedua dan keempatnya. Sedangkan anak bungsunya meninggal pada 2004 lalu.
Sementara itu anak ketiganya bekerja sebagai sales. Nah, anaknya ini sudah menikah dan mempunyai anak. Tetapi karena istrinya meninggal, sang anak pun dititipkan kepada Wani. Dia tidak menceritakan anak sulungnya.
Wani memiliki rumah yang dikontrakkan. Satu rumah dibagi menjadi dua kontrakan. Tiap satu bagian, Wani memungut uang sewa Rp 500 ribu. Selain itu anak-anaknya yang sudah bekerja pun kerap memberinya uang.
Selain Wani, Otong mengaku mempunyai 2 istri yang dinikahi siri. Selain ketiga istri tersebut, dia sempat mengawini 35 perempuan lain dengan umur pernikahan 2 bulan hingga 2 tahun. Otong yang kini menjadi pedagang obat kuat di Pasar Induk Beras Cipinang mengaku sudah tidak ingat lagi nama-nama mantan istrinya tersebut. Otong stop main perempuan setelah sakit diabetes.
(vit/ndr)
"Saya tidak tahu kalau bisa sampai 37 istrinya. Yang saya tahu hanya 3-4," ujar Wani saat ditemui detikcom di kediamannya, Gang Nangka, Jalan Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (7/9/2012).
Wati mengenal Otong pada 1971. Pria berhidung mancung itu dikenal Wani sebagai penjual beras bersama temannya. Saat pacaran, Otong kerap datang ke rumah Wani saat malam Minggu. Saat itu mereka menghabiskan malam Minggu dengan mengobrolkan banyak hal. Tidak ada bioskop atau makan malam di rumah makan. Sederhana tapi sangat romantis untuk Wani dan Otong.
Ketika Otong melamar ke rumahnya, Wani dan orang tuanya menerima dengan baik. 1973 pun digelar pernikahan Wani dengan pria yang bernama asli Tjian Kim Lui ini dengan tata cara Buddha.
Pada tahun 1975 saat Wani mengandung anak kedua, Otong pernah tidak pulang ke rumah. Wani pun mengancam akan memberikan anak itu kepada orang lain, jika Otong tak pulang-pulang. Untunglah Otong mau mendengar.
Ketika pernikahan mereka berusia hampir tiga puluh tahun, Otong dan Wani tak lagi tinggal satu rumah. Kendati Otong tak pernah memberi nafkah untuk keluarganya, namun mereka tidak bercerai.
Menurut Wani, saat ini dirinya sudah tidak punya perasaan cinta kepada Otong. "Sudah nggak sukalah. Sudah dari 9 tahun lalu, kita nggak pernah berhubungan badan," sambung dia.
Perceraian tidak diurus Wani karena menurutnya hanya akan buang-buang uang. Yang terpenting adalah keduanya tidak lagi tinggal bersama dan para tetangga sudah tahu hal itu.
Wani menuturkan Otong tak lagi memberi nafkah karena sudah tak punya uang. Sebab kalau punya uang, Otong akan bertindak royal kepada siapa saja. Jangankan keluarga, orang lain pun diberi uang oleh Otong. Saat ini isi dompet otong terkadang masih berpindah ke tangan cucu-cucunya. Setidaknya Rp 20 ribu dia berikan untuk cucu-cucunya.
Di mata Wani, sebenarnya Otong adalah pria yang baik. Otong tidak pernah main tangan saat mereka bertengkar. Kelemahan Otong adalah perempuan.
"Bapak itu nggak temperamental, sebenarnya baik, cuma gara-gara dia selingkuh saja. Dulu juga sekali pas kita berantem sudah mau memukul saya, tapi malah mukul ke barang gitu," kenang Wani.
Perempuan yang rambutnya sudah memutih ini mengaku tak lagi peduli pada Otong. Bahkan pintu hatinya telah terlanjur tertutup untuk Otong. "Bagaimana kalau dia sakit, kan berhubungan seks dengan orang sebanyak itu. Ya kita nggak bakal menerima," ucap Wani.
Wani sendiri sudah tidak berniat untuk menikah lagi. Dia merasa sudah tua sehingga terlalu malas memikirkan pernikahan.
Dua dari lima anak Otong dan Wani saat ini masih kuliah, yalni anak kedua dan keempatnya. Sedangkan anak bungsunya meninggal pada 2004 lalu.
Sementara itu anak ketiganya bekerja sebagai sales. Nah, anaknya ini sudah menikah dan mempunyai anak. Tetapi karena istrinya meninggal, sang anak pun dititipkan kepada Wani. Dia tidak menceritakan anak sulungnya.
Wani memiliki rumah yang dikontrakkan. Satu rumah dibagi menjadi dua kontrakan. Tiap satu bagian, Wani memungut uang sewa Rp 500 ribu. Selain itu anak-anaknya yang sudah bekerja pun kerap memberinya uang.
Selain Wani, Otong mengaku mempunyai 2 istri yang dinikahi siri. Selain ketiga istri tersebut, dia sempat mengawini 35 perempuan lain dengan umur pernikahan 2 bulan hingga 2 tahun. Otong yang kini menjadi pedagang obat kuat di Pasar Induk Beras Cipinang mengaku sudah tidak ingat lagi nama-nama mantan istrinya tersebut. Otong stop main perempuan setelah sakit diabetes.
(vit/ndr)
Adakah yang lebih perkasa dari si Otong?
Btw Si Raja Lendir putus dah

0
2K
Kutip
8
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan