"The Possession" merajai tangga box office di Amerika Serikat dan Kanada dengan merengkuh US$21,3 juta (Rp203,6 miliar). Perolehan film thriller yang berkisah tentang dunia gaib itu melampaui "The Expendables 2" dan "The Bourne Legacy" dalam minggu pertama pasca rilis.
Kritikus film yang disegani, Roger Ebert, menyebut "The Possession" sebagai karya serius tentang dunia supernatural yang tak hanya mengandalkan efek suara sebagai elemen pemantik ketegangan.

Seperti halnya "The Exorcist", film arahan Ole Bornedal serta dibintangi oleh Jeffrey Dean Morgan dan Kyra Sedgwick terinspirasi dari kegairahan cendekiawan agama dalam menekuri jagat lelembut. Selain itu, karakter-karakter yang ditampilkannya pun masuk akal.

Kisah bertumpu pada kotak bertuliskan abjad Ibrani yang konon memerangkap dybbuk, semacam jurik yang mampu merasuki jiwa-jiwa malang. Pada komunitas Yahudi, dybbuk kerap muncul dalam cerita rakyat.

Seorang gadis bernama Emily (Natasha Calis) membeli kotak itu dari sebuah garage sale karena tertarik dengan inskripsi pada boks. Petaka bermula dari situ. Ia mulai bertingkah ganjil dan menjadi teramat posesif pada benda itu.

Ayah Emily, Clyde (Jeffrey Dean Morgan), setelah beberapa lama menyambangi seorang profesor Yahudi untuk mencari tahu hal-ihwal kotak itu. Ia pun tak canggung meminta bantuan dari komunitas Yahudi Hasidik di Brooklyn.

Meski, sekelompok orang tua di sinagoga menjauhkan diri dari perkara itu, seorang pemuda, yang merupakan anak bungsu sang rabi, justru merasa terpanggil untuk menolong Clyde.

Salah satu adegan yang patut dikenang adalah peristiwa ketika putra rabi itu, Tzadok, berupaya mengusir sang dybbuk, hal yang bakal mengingatkan banyak orang akan ketekunan Max von Sydow menantang iblis dalam "The Exorcist." Untuk film yang mendapat ilham dari legenda juru usir hantu, Pendeta Merrin, "The Possession" sungguh layak ditonton. (vn)

sumber