- Beranda
- Komunitas
- News
- Entrepreneur Corner
Jadi Superhero dengan Ide, Semangat dan Tenaga


TS
zouka
Jadi Superhero dengan Ide, Semangat dan Tenaga
FORTUNE menaruh Google sebagai The Best Company to Work For pada 2012 berdasarkan
surveinya yang melibatkan ratusan ribu karyawan di berbagai perusahaan. Melompat tiga tingkat
dari rangking empat setahun sebelumnya. Selain itu Google menambah 30 persen pegawai baru,
sementara banyak perusahaan Amerika justru mengurangi Karyawan.
Pada 2012, semua peringkat Google naik. Hebat. Bukan hanya tingkat kepuasan karyawan, tapi juga
revenue, profit, share price, paid search click, dan tentu saja hiring. Sebuah keadaan yang jarang
terjadi.
Ketika perusahaan melakukan segala usaha untuk pelanggan, biasanya tidak ada lagi uang tersisa
untuk internal custumer, yaitu karyawan. Tapi di Google tiga main stakeholder, yaitu costumer,
investor, dan employee, mendapat kepuasan. Ketika karyawan Google ditanya, kenapa mereka
puas? Jawabannya: Bukan hanya karena gaji semata.
Di situ ada bowling alley, kitchen yang penuh dengan makanan kecil, tempat mainan, bahkan ada
tempat merapikan alis berbayar murah, dan lain-lain. Di Google orang juga bebas bebeda pendapat
yang akhirnya bisa mendapatkan ide terbaik. Hal yang sepertinya gampang di-copy, tapi sulit
dilaksanakan.
Human resource department juga harus memasarkan perusahaan secara baik dan benar.
Karyawan sebagai internal customer harus dan bisa dikelola seperti external customer.
Ada 3+1 yang harus dilakukan kepada pelanggan, yaitu:
Get : berhubungan baik dengan mencari new customer
Keep : memelihara hubungan dengan customer
Grow : meningkatkan relasi dengan custumer
Win back : memenangkan kembali ex-customer
Human Resources Management di Google Recruitment, Carier Path, Talent Management, dan
Alumni Relations itu setara. Tapi level Recruitment paling susah.
Proses wawancara untuk rekrutmen bisa sampai tujuh atau delapan tahap dengan kemungkinan
besar gugur di salah satu saja. Interview-nya benar-benar dilatih untuk mengajukan
pertanyaan secara benar dan mendengarkan secara benar juga.
Sebuah proses rekrutmen yang bagus haruslah ketat, sehingga orang bangga ketika diterima.
Tapi yang gugur harus merasa lega juga, karena proses itu cukup fair untuk dirinya.
Karena tidak semua Human Resources adalah Talent, mereka harus terus di-develop dan
dikembangkan, bukan hanya dipromosikan. Talent harus dikembangkan, sebab kalau tidak, dia
akan melarikan diri guna cari alternatif.
Sedangkan pelanggan, lebih-lebih pelanggan khusus harus diajak bekerjasamauntuk melakukan
co-creation. Mereka mau melakukan itu demi kemajuan bersama. Yang tidak boleh dilupakan
adalah Manajemen Alumni.
Perusahaan manapun, termasuk Google, tidak bisa mempunyai zero turn-over. Yang penting,
siapapun yang resign haruslah secara baik-baik dan diperlakukan secara manusiawi sesuai
dengan hak-hak-nya. Dan, yang penting adalah mereka tetap admire pada eks perusahaannya.
Hampir semua orang yang pernah bekerja di Google merasa bangga karena pernah di
perusahaan itu.
Tapi, dari semua itu, yang menjadi dasar adalah culture perusahaan yang memanusiakan
manusia. Karyawan selalu mempunyai kecenderungan untuk menjadi superhero bagi
perusahannya dalam bentuk kontribusi ide, semangat, atau tenaganya.
Sumber : Marketing Series (14) oleh : Hermawan Kertajaya

surveinya yang melibatkan ratusan ribu karyawan di berbagai perusahaan. Melompat tiga tingkat
dari rangking empat setahun sebelumnya. Selain itu Google menambah 30 persen pegawai baru,
sementara banyak perusahaan Amerika justru mengurangi Karyawan.
Pada 2012, semua peringkat Google naik. Hebat. Bukan hanya tingkat kepuasan karyawan, tapi juga
revenue, profit, share price, paid search click, dan tentu saja hiring. Sebuah keadaan yang jarang
terjadi.
Ketika perusahaan melakukan segala usaha untuk pelanggan, biasanya tidak ada lagi uang tersisa
untuk internal custumer, yaitu karyawan. Tapi di Google tiga main stakeholder, yaitu costumer,
investor, dan employee, mendapat kepuasan. Ketika karyawan Google ditanya, kenapa mereka
puas? Jawabannya: Bukan hanya karena gaji semata.
Di situ ada bowling alley, kitchen yang penuh dengan makanan kecil, tempat mainan, bahkan ada
tempat merapikan alis berbayar murah, dan lain-lain. Di Google orang juga bebas bebeda pendapat
yang akhirnya bisa mendapatkan ide terbaik. Hal yang sepertinya gampang di-copy, tapi sulit
dilaksanakan.
Human resource department juga harus memasarkan perusahaan secara baik dan benar.
Karyawan sebagai internal customer harus dan bisa dikelola seperti external customer.
Ada 3+1 yang harus dilakukan kepada pelanggan, yaitu:
Get : berhubungan baik dengan mencari new customer
Keep : memelihara hubungan dengan customer
Grow : meningkatkan relasi dengan custumer
Win back : memenangkan kembali ex-customer
Human Resources Management di Google Recruitment, Carier Path, Talent Management, dan
Alumni Relations itu setara. Tapi level Recruitment paling susah.
Proses wawancara untuk rekrutmen bisa sampai tujuh atau delapan tahap dengan kemungkinan
besar gugur di salah satu saja. Interview-nya benar-benar dilatih untuk mengajukan
pertanyaan secara benar dan mendengarkan secara benar juga.
Sebuah proses rekrutmen yang bagus haruslah ketat, sehingga orang bangga ketika diterima.
Tapi yang gugur harus merasa lega juga, karena proses itu cukup fair untuk dirinya.
Karena tidak semua Human Resources adalah Talent, mereka harus terus di-develop dan
dikembangkan, bukan hanya dipromosikan. Talent harus dikembangkan, sebab kalau tidak, dia
akan melarikan diri guna cari alternatif.
Sedangkan pelanggan, lebih-lebih pelanggan khusus harus diajak bekerjasamauntuk melakukan
co-creation. Mereka mau melakukan itu demi kemajuan bersama. Yang tidak boleh dilupakan
adalah Manajemen Alumni.
Perusahaan manapun, termasuk Google, tidak bisa mempunyai zero turn-over. Yang penting,
siapapun yang resign haruslah secara baik-baik dan diperlakukan secara manusiawi sesuai
dengan hak-hak-nya. Dan, yang penting adalah mereka tetap admire pada eks perusahaannya.
Hampir semua orang yang pernah bekerja di Google merasa bangga karena pernah di
perusahaan itu.
Tapi, dari semua itu, yang menjadi dasar adalah culture perusahaan yang memanusiakan
manusia. Karyawan selalu mempunyai kecenderungan untuk menjadi superhero bagi
perusahannya dalam bentuk kontribusi ide, semangat, atau tenaganya.
Sumber : Marketing Series (14) oleh : Hermawan Kertajaya

0
1K
3


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan