Maaf kalo repost ane bener2 nubi disini dan cerita ini g menyinggung apapun atau unsur apapun, sekedar joke disiang panas ini, langsung aja deh ceritanya



Alkisah ada seorang pak haji yang pendiam, miskin dan sering menjadi bahan ledekan para pemuda dikampungnya karena para pemuda disitu terkenal nakal. Pada saat bulan buasa seperti biasa di kampungnya menggelar tadarusan selepas sholat tarawih, dan tentu saja pak haji dan para pemuda dikampungnya itu tidak mau ketinggalan meramaikan tadarusan tersebut.

dengan bermodal sebilah penunjuk alquran yang terbuat dari bambu yang sudah usang, pak haji dengan lancarnya mengaji, saat pak haji mengaji disitulah mulai terjadi ejekan para pemuda. Setiap pak haji membaca ayat2 alquran para pemuda disitu mengejeknya sambil tertawa dengan mengatakan

" oi pa haji salah tajwidnya " (yang padahal benar si pak haji membacanya)

belum kelar 1 ayat mo sambung lagi terdengar lagi celetukan para pemuda

" oi pa haji, baca iqro aja dulu ",

tak mau menyerah, pak haji meneruskan membaca dan kali ini cletukan mereka lebih pedas lagi

"adoh pa haji suara pa haji cempreng amat, pulang aja deh HUAHUAHAUA "

ahirnya pak haji pun mengalah dan pulang dengan marah yang terpendam karena dilecehkan dan terasa hilang harga diri.

Besoknya, pak haji ingin tadarusan lagi namun bimbang karena teringat ejekan para pemuda nakal itu, ahirnya pak haji pun mencari akal agar mereka tidak lagi mengejeknya

dan.....

saat tadarusan dimulai pak haji pun juga ikut serta, dan menjadi pembaca pertama

saat itu pak haji sengaja mengaji seada2nya, dan terkadang tajwidnya dilepas2kan, 1 ayat sudah dibaca dan masih aman, 2 ayat.... 3 ayat sampai 5 surah pak haji mengaji tidak lagi terdengar suara ejekan2 yang mengganggunya

sambil tersenyum puas, saat mengaji pak haji sembari bertanya

pak haji : " gimana salah ga saya ngajinya "
para pemuda : " oh gak pa haji, bener aja "
pak haji : "owh.....apa saya perlu belajar iqro dulu ?"
para pemuda " wah g perlu pa haji, pa haji jago kok, bener ga bro " ( sambil menyenggol temennya yang laen )
pak haji : " ini udah ayat terahir kok, saya mau pulang aja, kasian kalian dengar suara saya yang cempreng ini "
para pemuda " oh jangan pulang pa haji terusin aja g papa kok, suara pak haji mah enak didengerin, ya ga brai ?" ( sambil nanyain temen2nya yang lain )

Alhasil pak haji pun puas dan pulang dengan senyuman karena para pemuda yang nakal itu takut untuk mengejeknya lagi.

lah gimana ga takut orang penunjuk alquran nya aja bukan bambu usang lagi, TAPI

KERIS 9 LEKUKAN


Maaf agan2 kalo cerita ini garing, kalo garing bikin kacang aja ya