Kaskus

News

brahmantyosAvatar border
TS
brahmantyos
Battery dari Lumpur Lapindo
Inovasi Baterai Dari Lumpur Lapindo

Lumpur Lapindo ternyata tidak hanya bisa digunakan sebagai bahan bangunan, seperti batu bata dan genting. Aji Christian Bani Adam dan tiga rekannya membuktikan lumpur bencana ini bisa digunakan sebagai bahan baterai.

Sudah banyak penelitian dilakukan untuk memanfaatkan lumpur Lapindo Sidoarjo. Sebagian besar penelitian memusatkan perhatian bagaimana lumpur Lapindo bisa digunakan sebagai bahan bangunan, seperti batu bata, genting, dan lain-lain. Namun Aji Christian Bani Adam, mahasiswa Fakultas Matematika dan IPA (MIPA) Universitas Negeri Semarang (Unnes) angkatan 2007, memiliki pemikiran alternatif, setelah ia menemukan bahwa kandungan lumpur Lapindo memiliki kadar garam tinggi dan berbagai logam, termasuk mangan dan zinc. “Logam yang terkandung dalam lumpur Lapindo ini merupakan bahan-bahan yang digunakan dalam baterai kering,” kata Aji.
Aji kemudian mengajak beberapa rekannya, Umarudin (Fakultas MIPA), Oki Prisnawan (Fakultas Ekonomi) dan Yoga Pratama (Fakultas Ilmu Keolahragaan) untuk melakukan riset dan percobaan untuk membuat baterai kering. Mereka mengambil lumpur dari beberapa tempat dan diketahui lumpur dengan kandungan zinc paling tinggi didapat di pusat semburan lumpur, daerah bekas tol Porong yang terendam lumpur, daerah genangan di Desa Jatianom dan Desa Penjarakan. Sedangkan mangan banyak ditemukan di daerah tol Porong, Desa Penjarakan dan Desa Reno Kenongo.
Lumpur-lumpur tersebut kemudian diekstraksi untuk mendapatkan logam yang diinginkan, lalu dikomposisi dengan bahan-bahan kimia lain, hingga berbentuk pasta atau cell kering. Kemudian pasta, yang berfungsi sebagai penghantar arus listrik, dimasukkan ke dalam wadah baterai. Untuk sementara, Aji dan kawan-kawan memanfaatkan selongsong baterai bekas berbagai merek. Baterai yang dihasilkan adalah baterai primer atau baterai sekali pakai.
“Setengah kilogram lumpur Sidoarjo bisa menghasilkan 20 baterai kering,” kata Aji. “Baterai yang sudah jadi memiliki daya 1,5 volt.” Ini adalah ukuran baterai yang banyak dipakai masyarakat. Baterai berbahan lumpur Lapindo Sidoarjo ini lalu diberi nama Lusi Pro. “Kami jual baterai itu dengan harga Rp. 3000 per buah, sementara kalau beli satu paket berisi empat baterai cukup Rp. 10000. Setiap pembelian paket ini kami donasikan satu kilogram beras bagi korban lumpur,” kata Aji.
Mengenai kualitas, Aji membandingkan kekuatan baterai Lusi Pro dengan batu baterai dari berbagai merek buatan Cina dan Jepang yang banyak beredar di pasar, yaitu digunakan untuk menyalakan senter kecil,” kata Aji. Bahkan Lusi Pro bisa mengungguli baterai buatan Cina.
Jerih payah selama tujuh bulan yang dilakukan oleh Aji dan kawan-kawan berbuah manis. Karya mereka dianugerahi juara kedua kompetisi Technopreneurship Pemuda 2012 yang diselenggarakan oleh Kementerian Riset dan Teknologi. Karya ini masuk dalam 20 inovasi terbaik dan dinilai siap dipasarkan. Mereka pun mendapat bantuan uang Rp. 50 juta sebagai stimulasi dan modal memulai usaha.
“Rencananya kami ingin mendirikan CV di Sidoarjo dengan merekrut tenaga kerja dari para korban lumpur Sidoarjo. Kalau sudah menggunakan mesin, kami perkirakan sanggup memproduksi sampai 1000 baterai per hari,” kata Aji.

Semoga menginspirasi. ***

Sumber: http://wirausahaindonesia.com/archiv...o#.UElz943ib0M

Ayo Agan2 kita berinovasi seperti Bang Aji
0
1.6K
1
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan