Quote:
Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menghalalkan kalangan industri untuk mengimpor ikan. Meski telah berhasil menahan laju impor sampai dengan Agustus 2012 sebesar 32%, impor tetap menjadi satu acuan untuk terus menghidupkan sektor industri perikanan di Indonesia.
Tetapi tunggu dulu, ada catatan penting yang harus dipahami oleh para pelaku industri untuk mengimpor bahan baku.
"Jika ikan tidak didapat pada waktu-waktu tertentu, impor adalah jalan yang bisa dimengerti untuk terus gerakan industri perikanan tanah air," papar Dirjen Pengolahan penangkapan Hasil Perikanan (P2HP) Saut P Hutagalung di Parkir Timur Senayan, Kamis (06/09/2012).
Dalam situasi yang mendesak pihak industri perikanan diijinkan untuk melakukan impor bahan baku. Hal ini harus dilakukan karena ditakutkan berefek pada kinerja sektor industri perikanan Indonesia. Kementerian Kelautan dan Perikanan sendiri berhasil menahan 32% impor ikan Indonesia.
"Saya pikir saat ini bahan baku cukup jadi tidak usah impor. Sekarang beberapa daerah sudah menghasilkan hasil laut seperti Aceh sudah panen cumi-cumi dan daerah lain juga sudah mulai beproduksi," katanya.
Utilitas unit-unit pengolahan ikan sendiri di tanah air sudah menunjukan kinerja yang cukup baik. Hal ini jelas memberikan optimisme bahwa impor ikan tetap akan terus menurun tren nya.
"70-80% peningkatan kinerjanya unit pengolahan. Untuk cangkalang bahkan 100%. Ini bagus dan berdampak pada laju ekpor kita yang tidak negatif bahkan surplus dan kita tetap jaga impornya," tegasnya.
Tahun 2012 rencananya impor perikanan akan di tekan. Sedangkan untuk ekspor sendiri sampai bulan Juni sebesar US$ 2 miliar atau naik 19% dari laju ekspor tahun lalu. Jepang masih menjadi pasar ekspor perikanan Indonesia dengan kontribusi US$ 897 juta untuk tahun lalu.
Menurut Saut Impor menjadi pilihan terakhir dan jangan sampai impor beredar terlalu banyak. Pemerintah tetap harus memantau di daerah-daerah. Industri pengalengan adalah industri yang meminta dibukanya keran impor.
"Industri pengalengan Indonesia juga belum begitu besar. Ada 2-3 ijin industri pengalengan untuk impor dengan rata-rata 400-500 ton dan dihitung dari berapa kebutuhan komoditas ikan tertentu. Impor itu urusannya rumit lagian juga ikannya bekulebih baik lokal masih segar," tutupnya.
malulah kita dengan nenek moyang kita yang katanya adalah pelaut tangguh. luas laut kita lebih luas daripada negara mana pun di asia ini. ikannya melimpah ruah. gk habis fikir. apa yang terjadi dengan negara ini. garam impor, gula impor, beras impor, dan sekarang ikan mau diimpor juga

jadi teringat syair lagu koes plus.
Quote:
Bukan lautan hanya kolam susu
Kail dan jala cukup menghidupimu
Tiada badai tiada topan kau temui
Ikan dan udang menghampiri dirimu
Bukan lautan hanya kolam susu
Kail dan jala cukup menghidupmu
Tiada badai tiada topan kau temui
Ikan dan udang menghampiri dirimu
Orang bilang tanah kita tanah surga
Tongkat kayu dan batu jadi tanaman
Orang bilang tanah kita tanah surga
Tongkah kayu dan batu jadi tanaman