- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
CERITA 12 Duta Indonesia di Kapal Feri APEC 2012


TS
rajabataks
CERITA 12 Duta Indonesia di Kapal Feri APEC 2012
GW BANGGA JADI ORANG ASLI INDONESIA........
BUKTI BLM DI POST

Spoiler for Silahkan baca:
Vladivostok Pagi yang cerah, Kamis, 6 September 2012. Matahari baru saja menyunggingkan senyumnya dari teluk Amur, Vladivostok, kota pojok timur Rusia (Vladivostok 4 jam lebih awal dibanding Jakarta-Red). Pada satu stop-an di bukit Amur, sekelompok laki-laki gagah berkulit sawo matang dengan senyum merebak dan tatapan mata optimis menyapa, Selamat pagi Bapak, apakah Bapak orang Indonesia?"
Dalam suasana kaget karena disapa dalam bahasa Indonesia, tentu saja saya menjawab 'ya'. Lantas, terjadilah percakapan bersahabat antara sesama orang Indonesia yang ditakdirkan untuk bertemu di pojok Indah Vladivostok, yang berjarak sekitar 6 ribuan kilometer dari teluk Tomini dan Pantai Olele di Gorontalo.
Mereka adalah '12 Duta' Indonesia yang ikut berkontribusi dalam suksesnya perhelatan "Minggu KTT APEC Rusia 2012". Mereka memang tidak mengikuti persidangan atau berbaur dengan delegasi-delegasi dari berbagai negara dalam membahas perkembangan perekonomian kawasan Asia Pasifik di bilik-bilik pertemuan di Pulau Russkiy. Tetapi justru ikut mengawal agar para delegasi tersebut dapat tiba di tempat perundingan dengan selamat, dan pada saat bersamaan memperoleh nilai ekonomi yang cukup memadai untuk kesejahteraan keluarganya.
"Keduabelas Duta" Indonesia ini adalah pekerja terampil di perkapalan yang siap menyukseskan "Minggu KTT APEC Rusia 2012" yang berlangsung tanggal 2-9 September 2012. Keberadaan mereka sebagai "duta keluarga" di Vladivostok tidaklah mudah. Berbagai prosedur harus dilalui, seperti seleksi administrasi dan keterampilan yang telah dilakukan oleh pihak Rusia sejak setahun lalu.
Mereka telah berada di Vladivostok sejak tanggal 8 Agustus 2012 dan direncanakan keberadaannya di Timur Jauh Rusia ini hingga pertengahan September 2012. Setiap hari mereka berada di kapal feri untuk melayani dan menyeberangkan tamu-tamu dan peserta KTT APEC dari semenanjung Nazimov ke Pulau Russkiy, tempat pertemuan KTT APEC.
Untuk pelaksanaan APEC ini, pemerintah Rusia menyediakan sarana transportasi laut dengan empat kapal feri, dua di antaranya didatangkan khusus dari Singapura. Kedua kapal cepat tersebut adalah Pinguin-32 dan Pinguin-33 yang disewa Rosmorport, sebuah perusahaan nasional federal Rusia di bidang pelayaran laut dan pelabuhan.
Pinguin-32 dan Pinguin-33 adalah kapal cepat angkutan penumpang model catamaran yang dibuat tahun 2008 di Hong Kong. Kapal nyaman yang memiliki panjang lebih dari 27 meter dan kecepatan maksimal 27 knot dilengkapi dengan alat navigasi modern. Setiap kapal memuat 200 orang dan diawaki oleh 6 orang. "12 Duta Indonesia" ini mengawaki kedua kapal Pinguin tersebut. Dua kapal lainnya diawaki orang-orang Rusia. Terdapat pula seorang dari Filipina.
Selama berada di Vladivostok, mereka tidak tidur di kapal, tetapi di Hotel "Azimut" yang memiliki pemandangan ke Laut Jepang dan teluk Amur. Setiap pagi dijemput untuk menuju ke kapal dan malam hari kembali lagi ke hotel.
Nurhayadi dan Slamet Reyadi yang menjadi kapten kedua kapal feri tersebut menuturkan bahwa walaupun mereka bukan siapa-siapa, tetapi sangat bangga bisa lolos seleksi dan ikut sedikit berkontribusi untuk suksesnya perhelatan pertemuan pemimpin pemimpin APEC. Dengan sumringah, mereka berbisik bahwa semua fasilitas dijamin oleh perusahaan. Selain mendapatkan gaji pokok, terdapat pula pemasukan extra lainnya yang sangat memadai. "Tetapi yang pasti kami berdua sebagai Kapten dan teman teman lainnya sangat bangga sebagai Anak Bangsa yang bisa terpilih untuk bekerja dis ini dan ikut dalam hingar bingar APEC di Vladivostok," kata Nurhayadi.
Namun demikian, ada satu pertanyaan mereka yang menggelitik...Pak visa kami sangat mudah diurus, sementara beberapa rekan kerja dari negara lain tidak diberikan visa, kenapa ya Pak? Dengan penuh keyakinan saya menjawab,"Itu terjadi karena kalian profesional, dan Indonesia adalah sahabat Rusia."
Zainal Abidin, salah seorang awak kapal feri "Pinguin-32" menjelaskan dengan bangga bahwa untuk menuju Vladivostok, dirinya tidak langsung naik kapal feri tersebut. Dia naik pesawat terbang melalui Seoul dan kemudian menuju Vladivostok. Sedangkan kapal itu sendiri dibawa dengan kapal laut khusus.
Zainal Abidin berharap, dari penghasilan selama beberapa tahun bekerja di kapal feri tersebut dan sekarang berada di Vladivostok, dirinya bisa membiayai anak-anaknya bersekolah hingga menjadi sarjana. "Siapa tahu, Pak, kelak mereka sebagai delegasi Indonesia bisa ikut menyeberang dengan feri untuk merundingkan kepentingan bangsa dan rakyat Indonesia, walaupun mungkin kecil kontribusinya," kata Zainal Abidin.
Yang lain menimpali sambil bercanda. Tetapi, ada nada bangga di raut wajah mereka, karena bisa menyeberangkan 200 delegasi dari berbagai negara setiap kali penyeberangan. "Apabila ditanya, kami akan bilang dengan bangga bahwa kami asal Indonesia, salah satu negara yang paling indah di dunia. Datanglah dan berkunjung ke Indonesia!" kata mereka.
Bambang yang tinggal di Jalan Rasamala 2 Menteng Dalam Jakarta Selatan menyampaikan rumahnya Presiden AS Barack Obama dulu persis di depan rumahnya. Dia titip salam kepada saya untuk disampaikan kepada Presiden Obama melalui delegasi Amerika. Salam saya buat beliau ya, Pak!, pintanya sambil tersenyum. Sebelum ke Vladivosotok, Bambang pernah bekerja di Tiongkok. Indonesia memang luar biasa indahnya ya Pak....he he he.
Pak, titip salam buat Pak SBY dan delegasi Indonesia lainnya, kami rakyat Indonesia yang ada di Teluk Amur siap menyeberangkan delegasi berbagai negara ke pertemuan APEC tahun depan di Indonesia, ujar mereka sebelum berpisah dan bergegas menuju tempat tugasnya.
Saya tertegun, sambil melambaikan tangan lalu teringat kata-kata bijak dari Ruma Bose dan Lu Faust, We ourselves feel that what we are doing is just a drop in the ocean. But the ocean would be less of that missing drop.
Selamat berkarya kawan. Kalian memang luar biasa. Sampai jumpa lagi.
Djauhari Oratmangun, alumnus FE UGM, Duta Besar untuk Rusia merangkap Belarus.
(asy/asy)



GAK NOLAK GAN:


0
2.3K
Kutip
7
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan