- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Buah itu pencuci mulut atau makanan pembuka?


TS
mdthree
Buah itu pencuci mulut atau makanan pembuka?

Quote:
>>> SEBELUM MELIHAT, MARI KITA BUDAYAKAN <<<


Quote:
Makanlah Buah Sebelum Makan
Quote:
Quote:

Quote:
Buah itu pencuci mulut atau makanan pembuka? Bagi banyak orang di Indonesia, buah kerap diposisikan sebagai pencuci mulut yang disantap setelah mengonsumsi hidangan utama atau makan berat. Padahal, jauh lebih baik jika buah dikonsumsi sebelumnya. 
Pada prinsipnya memang, kata ahli gizi Christine Natalie, buah hanyalah pelengkap dalam menu makanan. Mau disantap sebelum atau sesudah, buah tetap memberikan manfaat bagi kesehatan.
Kalau dikonsumsinya setelah makan (utama), sebenarnya baik juga. Sebab kandungan air dalam buah dapat membersihkan alat pencernaan, mulai dari mulut, tenggorokan, hingga usus, ujarnya.
Kendati demikian, Christine mengingatkan, jika setelah makan jadi pilihan waktu untuk mengonsumsi buah-buahan, tentu tidak bisa segera dilakukan. Sebab momentum yang baik adalah tiga jam setelah santapan utama tuntas masuk perut.
Hal ini dilakukan dengan tujuan mengosongkan lambung telebih dahulu. Selain itu, agar makanan yang sudah masuk bisa dicerna dengan sempurna, karena fungsi buah saat itu adalah pembersih alat pencernaan.
Yang berkembang di Indonesia, diakui Christine, memang menempatkan buah sebagai pencuci mulut. Banyak orang justru mengonsumsi buah setelah makan besar. Bagaimana hal itu bisa terjadi? Sebenarnya hanya pemikiran orang-orang dulu, ujarnya.
Selain itu, posisi buah juga ditasbihkah untuk dikonsumsi setelah makan, karena dalam menu pun diposisikan seperti itu juga. Mengenai sebutannya sebagai pencuci mulut, Christine menuturkan, stempel itu melekat lantaran kandungan air dalam buah cukup tinggi.
Namun dia mengakui, walaupun dikonsumsi sesudah makan, buah yang masuk tidak akan memberikan pengaruh negatif apa pun. Kecuali, tentu saja membuat tambah kenyang.
Dia menyarankan sebaiknya buah dikonsumsi sebelum makan utama, bukan sesudahnya. Alasannya, kandungan zat gizi dalam buah dapat lebih banyak terserap oleh tubuh secara maksimal. Ini juga bagus bagi orang yang sedang melakukan diet, ungkapnya.
Christine menambahkan, jika dikonsumsi pada pagi hari, hasilnya pun akan sangat baik, yakni mampu meningkatkan kadar gula darah. Jadi, beberapa saat setelah bangun tidur, menjadi waktu yang sangat baik untuk mengonsumsi buah. Sebab saat itu lambung masih dalam keadaan kosong, ujar Christine, memberikan alasan.
Bagi dia, semua buah bisa dikonsumsi dan memberikan pengaruh baik bagi kesehatan. Tidak ada pantangan waktu, kapan saja bisa dikonsumsi.
Christine hanya mengingatkan porsi buah yang dikonsumsi. Kalau mau komplit, setiap hari buah yang dikonsumsi sebaiknya terdiri dari lima jenis. Setiap satu macam, cukup 100 gram.
Tunggu 15 menit, setelah itu kita sudah bisa konsumsi menu utama (makan besar), terangnya.

Pada prinsipnya memang, kata ahli gizi Christine Natalie, buah hanyalah pelengkap dalam menu makanan. Mau disantap sebelum atau sesudah, buah tetap memberikan manfaat bagi kesehatan.
Kalau dikonsumsinya setelah makan (utama), sebenarnya baik juga. Sebab kandungan air dalam buah dapat membersihkan alat pencernaan, mulai dari mulut, tenggorokan, hingga usus, ujarnya.
Kendati demikian, Christine mengingatkan, jika setelah makan jadi pilihan waktu untuk mengonsumsi buah-buahan, tentu tidak bisa segera dilakukan. Sebab momentum yang baik adalah tiga jam setelah santapan utama tuntas masuk perut.
Hal ini dilakukan dengan tujuan mengosongkan lambung telebih dahulu. Selain itu, agar makanan yang sudah masuk bisa dicerna dengan sempurna, karena fungsi buah saat itu adalah pembersih alat pencernaan.

Yang berkembang di Indonesia, diakui Christine, memang menempatkan buah sebagai pencuci mulut. Banyak orang justru mengonsumsi buah setelah makan besar. Bagaimana hal itu bisa terjadi? Sebenarnya hanya pemikiran orang-orang dulu, ujarnya.
Selain itu, posisi buah juga ditasbihkah untuk dikonsumsi setelah makan, karena dalam menu pun diposisikan seperti itu juga. Mengenai sebutannya sebagai pencuci mulut, Christine menuturkan, stempel itu melekat lantaran kandungan air dalam buah cukup tinggi.
Namun dia mengakui, walaupun dikonsumsi sesudah makan, buah yang masuk tidak akan memberikan pengaruh negatif apa pun. Kecuali, tentu saja membuat tambah kenyang.
Dia menyarankan sebaiknya buah dikonsumsi sebelum makan utama, bukan sesudahnya. Alasannya, kandungan zat gizi dalam buah dapat lebih banyak terserap oleh tubuh secara maksimal. Ini juga bagus bagi orang yang sedang melakukan diet, ungkapnya.

Christine menambahkan, jika dikonsumsi pada pagi hari, hasilnya pun akan sangat baik, yakni mampu meningkatkan kadar gula darah. Jadi, beberapa saat setelah bangun tidur, menjadi waktu yang sangat baik untuk mengonsumsi buah. Sebab saat itu lambung masih dalam keadaan kosong, ujar Christine, memberikan alasan.
Bagi dia, semua buah bisa dikonsumsi dan memberikan pengaruh baik bagi kesehatan. Tidak ada pantangan waktu, kapan saja bisa dikonsumsi.
Christine hanya mengingatkan porsi buah yang dikonsumsi. Kalau mau komplit, setiap hari buah yang dikonsumsi sebaiknya terdiri dari lima jenis. Setiap satu macam, cukup 100 gram.
Tunggu 15 menit, setelah itu kita sudah bisa konsumsi menu utama (makan besar), terangnya.
Bagaimana cara Rasulullah mengkonsumsi buah?
Quote:
Rasulullah selalu memakan buah sebelum makan makanan yang mengandung lemak, protein, dan pati murni (daging, gandum, dll). Bukan sebaliknya seperti yang sekarang ini masih sering dilakukan oleh kebanyakan orang..
Buah tidak bersifat asam seperti anggapan kita selama ini, malah makanan pati (nasi) dan protein (daging) akan meningkatkan asam lambung karena asam lambung dibutuhkan untuk mencernanya. Buah memang seharusnya berfungsi sebagai "penggugah selera", bukan sebagai "pencuci mulut" karena di dalam lambung buah akan bersifat basa, bahkan jeruk dan buah berasa asam seperti nanas sekalipun..
Untuk melapisi lambung, setiap pagi sebelum sarapan biasakan minum madu yang diberi perasan air jeruk nipis secukupnya, lalu awali pagi dengan makan buah potong/jus buah sebelum sarapan. Rasulullah sendiri biasanya minum madu dengan minyak habbatussauda dan minyak zaitun.
Jangan terbalik sebab dalam jangka panjang bisa jadi kesehatan kita akan terganggu karena perilaku makan kita yang salah.
Buah tidak bersifat asam seperti anggapan kita selama ini, malah makanan pati (nasi) dan protein (daging) akan meningkatkan asam lambung karena asam lambung dibutuhkan untuk mencernanya. Buah memang seharusnya berfungsi sebagai "penggugah selera", bukan sebagai "pencuci mulut" karena di dalam lambung buah akan bersifat basa, bahkan jeruk dan buah berasa asam seperti nanas sekalipun..

Untuk melapisi lambung, setiap pagi sebelum sarapan biasakan minum madu yang diberi perasan air jeruk nipis secukupnya, lalu awali pagi dengan makan buah potong/jus buah sebelum sarapan. Rasulullah sendiri biasanya minum madu dengan minyak habbatussauda dan minyak zaitun.
Jangan terbalik sebab dalam jangka panjang bisa jadi kesehatan kita akan terganggu karena perilaku makan kita yang salah.
Quote:

Mengapa bisa begitu?
Quote:
Ya, karena jika buah dikonsumsi setelah kita makan makanan berat buah akan keburu terfermentasi di organ pencernaan kita. Ini karena buah hanya membutuhkan waktu cerna yang lebih pendek dibanding makanan berat yang pada umumnya mengandung pati, lemak dan protein..
Jika cara kita makan terbalik maka buah yang sebenarnya hanya butuh waktu cerna sekitar 10-45 menit dipaksa harus menunggu makanan berat itu selesai dicerna terlebih dulu. Padahal waktu yang dibutuhkan untuk mencerna makanan berat tadi lamanya bisa sampai 2 jam lebih. Itulah sebabnya mengapa setelah makan makanan berat kadang kita jadi mengantuk sedangkan setelah makan buah kita justru makin segar, ini karena buah dapat mencerna dirinya sendiri dan relatif tidak membutuhkan enzim dari tubuh kita dalam proses pencernaannya..
Gara-gara buah dipaksa untuk mengantri secara dzolim itulah akhirnya dia keburu terfermentasi atau bahkan membusuk di dalam organ cerna. Hasil pembusukan itu yang dalam jangka panjang akan menempel di usus hingga menyebabkan kerak pada usus, atau bisa juga menyebabkan darah menjadi asam karena terjadinya efek oksidasi.
Jika cara kita makan terbalik maka buah yang sebenarnya hanya butuh waktu cerna sekitar 10-45 menit dipaksa harus menunggu makanan berat itu selesai dicerna terlebih dulu. Padahal waktu yang dibutuhkan untuk mencerna makanan berat tadi lamanya bisa sampai 2 jam lebih. Itulah sebabnya mengapa setelah makan makanan berat kadang kita jadi mengantuk sedangkan setelah makan buah kita justru makin segar, ini karena buah dapat mencerna dirinya sendiri dan relatif tidak membutuhkan enzim dari tubuh kita dalam proses pencernaannya..

Gara-gara buah dipaksa untuk mengantri secara dzolim itulah akhirnya dia keburu terfermentasi atau bahkan membusuk di dalam organ cerna. Hasil pembusukan itu yang dalam jangka panjang akan menempel di usus hingga menyebabkan kerak pada usus, atau bisa juga menyebabkan darah menjadi asam karena terjadinya efek oksidasi.
Kalau perilaku makan kita salah apakah bisa berbahaya?
Quote:
Ya, sangat berbahaya!
Karena kerak yang menempel pada usus dalam jangka panjang bisa menyebabkan kanker kolon dan efek oksidasi yang berkepanjangan bisa menyebabkan migrain, vertigo, hingga stroke! Belum lagi jika pada akhirnya problem itu merembet juga ke masalah-masalah kesehatan lain yang jauh lebih pelik.
Karena kerak yang menempel pada usus dalam jangka panjang bisa menyebabkan kanker kolon dan efek oksidasi yang berkepanjangan bisa menyebabkan migrain, vertigo, hingga stroke! Belum lagi jika pada akhirnya problem itu merembet juga ke masalah-masalah kesehatan lain yang jauh lebih pelik.

Quote:
Jangan makan SUSU bersama DAGING,
Jangan makan DAGING bersama IKAN,
Jangan makan IKAN bersama SUSU,
Jangan makan AYAM bersama SUSU,
Jangan makan IKAN bersama TELUR,
Jangan makan IKAN bersama DAUN SALAD,
Jangan makan SUSU bersama CUKA,
Jangan makan BUAH bersama SUSU (Contoh KOKTEL)
Jangan makan buah setelah makan nasi, sebaliknya makanlah buah terlebih dahulu, baru makan nasi.
Jangan makan DAGING bersama IKAN,
Jangan makan IKAN bersama SUSU,
Jangan makan AYAM bersama SUSU,
Jangan makan IKAN bersama TELUR,
Jangan makan IKAN bersama DAUN SALAD,
Jangan makan SUSU bersama CUKA,
Jangan makan BUAH bersama SUSU (Contoh KOKTEL)
Jangan makan buah setelah makan nasi, sebaliknya makanlah buah terlebih dahulu, baru makan nasi.
Sumber:
http://id.she.yahoo.com/makanlah-bua...lum-makan.html
http://tokonurulmusthofa.blogspot.co...ah-dahulu.html
http://www.beritaunik.net/tips-trik/...ullah-saw.html
http://www.kaskus.co.id/showthread.php?t=4655771
Quote:



Quote:
Kalo berkenan, mohon dibantu :





Syukur2 diber :



Jangan di :

Quote:

Polling
0 suara
Buah itu pencuci mulut atau makanan pembuka?
0
3.8K
Kutip
46
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan