- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Elang Gumilang, Pemuda Dengan Omzet 211 Miliar Rupiah


TS
bayuagus
Elang Gumilang, Pemuda Dengan Omzet 211 Miliar Rupiah
Spoiler for Elang Gumilang:
Usianya 25 tahun. Namun siapa sangka pemuda yang baru lulus ipb (institut pertanian bogor) bulan juni 2010 ini adalah miliarder muda. Omzet perusahaanya kini mencapai rp 211 miliar. Elang adalah ceo dari elang grup, sebuah induk perusahaan dari tiga anak perusahaan, yakni pt elang semestaguna, pt bild consulting, dan pt bumi karsa semesta. Perusahaannya bergerak dari pertambangan, properti, pelatihan bisnis, hingga periklanan.
Spoiler for Sang Bisnisman...:
Dalam berbagai kesempatan, ia menularkan motto memulai bisnis. Lihat peluang yang belum terpikirkan orang lain dan ikuti aturan yang ada, insyaallah berhasil.
Penghargaan
1. Wirausaha Muda Mandiri terbaik Indonesia 2007
2. Lelaki Sejati Pengobar Inspirasi 2008
3. Man of the Year 2008 dari Radar Bogor
4. Pemuda Pilihan 2008 dari TV One
5. Indonesia Top Young Entrepreuner 2008 dari Warta Ekonomi
selama ini banyak pengembang yang membangun perumahan namun hanya bisa dijangkau oleh kalangan menengah ke atas saja. Jarang sekali pengembang yang membangun perumahan yang memang dikhususkan bagi orang-orang kecil. Elang gumilang (22), seorang mahasiswa yang memiliki jiwa wirausaha tinggi ternyata memiliki kepedulian tinggi terhadap kaum kecil yang tidak memiliki rumah. Meski bermodal pas-pasan, ia berani membangun perumahan khusus untuk orang miskin. Apa yang mendasarinya?
Elang sendiri merupakan anak pertama dari tiga bersaudara pasangan h. Enceh (55) dan hj. Prianti (45). Elang terlahir dari keluarga yang lumayan berada, yaitu ayahnya berprofesi sebagai kontraktor, sedangkan ibunya hanya ibu rumah tangga biasa. Sejak kecil, elang sudah diajarkan oleh orang tuanya bahwa segala sesuatu diperoleh tidak dengan gratis. Orang tuanya juga meyakinkan bahwa rezeki itu bukan berasal dari mereka tetapi dari tuhan.
Ketika duduk di bangku sekolah dasar pengadilan 4, bogor, elang sudah mengikuti berbagai perlombaan dan bahkan ia pernah mengalahkan anak smp saat lomba cerdas cermat. Karena kepintarannya itu, elang pun menjadi anak kesayangan guru-gurunya.
Begitu pula ketika masuk smp i bogor, smp terfavorit di kabupaten bogor, elang selalu mendapatkan ranking. Pria kelahiran bogor, 6 april 1985 ini mengaku kesuksesan yang ia raih saat ini bukanlah sesuatu yang instan. butuh proses dan kesabaran untuk mendapatkan semua ini, tidak ada sesuatu yang bisa dicapai secara instan, tegasnya. Jiwa wirausaha elang sendiri mulai terasah saat ia duduk di bangku kelas 3 sma i bogor, jawa barat. Dalam hati, elang bertekad setelah lulus sma nanti ia harus bisa membiayai kuliahnya sendiri tanpa menggantungkan biaya kuliah dari orang tuanya. Ia pun mempunyai target setelah lulus sma harus mendapatkan uang rp 10 juta untuk modal kuliahnya kelak.
Spoiler for Mulai Dagang. Dimulai dari jualan.......... Donat!!:
akhirnya, tanpa sepengetahuan orang tuanya, elang mulai berbisnis kecil-kecilan dengan cara berjualan donat keliling. Setiap hari ia mengambil 10 boks donat masing-masing berisi 12 buah dari pabrik donat untuk kemudian dijajakan ke sebuah sekolah dasar di bogor. Ternyata lumayan juga. Dari hasil jualannya ini, setiap hari elang bisa meraup keuntungan rp 50 ribu. Setelah berjalan beberapa bulan, rupanya kegiatan sembunyi-sembunyinya ini tercium juga oleh orang tuanya. karena sudah dekat uan (ujian akhir nasional), orang tua menyuruh saya untuk berhenti berjualan donat. Mereka khawatir kalau kegiatan saya ini mengganggu ujian akhir, jelas pria pemenang lomba bahasa sunda tahun 2000 se-kabupaten bogor ini.
Dilarang berjualan donat, elang justru tertantang untuk mencari uang dengan cara lain yang tidak mengganggu sekolahnya. Pada tahun 2003, ketika fakultas ekonomi dan manajemen ipb mengadakan lomba java economic competition se-jawa, elang mengikutinya dan berhasil menjuarainya. Begitu pula saat fakultas ekonomi universitas indonesia (ui) menyelenggarakan kompetisi ekonomi, elang juga berhasil menjadi juara ketiga. Hadiah uang yang diperoleh dari setiap perlombaan, ia kumpulkan untuk kemudian digunakan sebagai modal kuliah.
Setelah lulus smu, elang melanjutkan kuliah di fakultas ekonomi ipb (institut pertanian bogor). Elang sendiri masuk ipb tanpa melalui tes spmb (sistem penerimaan mahasiswa baru) sebagaimana calon mahasiswa yang akan masuk ke perguruan tinggi negeri. Ini dikarenakan elang pernah menjuarai kompetisi ekonomi yang diadakan oleh ipb sehingga bisa masuk tanpa tes. Saat awal-awal masuk kuliah, elang mendapat musibah yang menyebabkan uang rp 10 jutanya tinggal rp 1 juta. Namun elang enggan memberitahu apa musibah yang dialaminya tersebut.
Padahal uang itu rencananya akan digunakan sebagai modal usaha. Meski hanya bermodal rp 1 juta, elang tidak patah semangat untuk memulai usaha. Uang rp 1 juta itu ia belanjakan sepatu lalu ia jual di asrama mahasiswa ipb. Lewat usaha ini, dalam satu bulan elang bisa mengantongi uang rp 3 jutaan. Tetapi setelah berjalan beberapa tahun, orang yang menyuplai sepatunya entah kenapa mulai menguranginya dengan cara menurunkan kualitas sepatunya. Satu per satu pelanggannya pun tidak mau lagi membeli sepatu elang. Sejak itu, elang memutuskan untuk tidak lagi berjualan sepatu.
Setelah tidak lagi berbisnis sepatu, elang kebingungan mencari bisnis apa lagi. Pada awalnya, dengan sisa modal uang bisnis sepatu, rencananya ia akan gunakan untuk bisnis ayam potong. Tetapi, ketika akan terjun ke bisnis ayam potong, elang justru melihat peluang bisnis pengadaan lampu di kampusnya. peluang bisnis lampu ini berawal ketika saya melihat banyak lampu di ipb yang redup. Saya pikir ini adalah peluang bisnis yang menggiurkan,paparnya. Karena tidak punya modal banyak, elang menggunakan strategi ario winarsis, yaitu bisnis tanpa menggunakan modal. Ario winarsis sendiri awalnya adalah seorang pemuda miskin dari amerika latin, ario winarsis mengetahui ada seorang pengusaha tembakau yang kaya-raya di amerika. Setiap hari, ketika pengusaha itu keluar rumah, ario winarsis selalu melambaikan tangan ke pengusaha itu.
Pada awalnya pengusaha itu tidak memperdulikannya. Tetapi karena ario selalu melambaikan tangan setiap hari, pengusaha tembakau itu menemuinya dan mengatakan, hai pemuda, kenapa kamu selalu melambaikan tangan setiap saya ke luar rumah? pemuda miskin itu lalu menjawab, saya punya tembakau kualitas bagus. Bapak tidak usah membayar dulu, yang penting saya dapat po (purchase order) dulu dari bapak. setelah mendengar jawaban dari pemuda itu, pengusaha kaya itu lalu membuatkan tanda tangan dan stempel kepada pemuda tersebut. Dengan modal stempel dan tanda tangan dari pengusaha amerika itu, pemuda tersebut pulang dan mengumpulkan hasil tembakau di kampungnya untuk dijual ke amerika lewat si pengusaha kaya-raya itu. Maka, jadilah pemuda itu orang kaya-raya tanpa modal.
Begitu pula elang, dengan modal surat dari kampus, ia melobi ke perusahaan lampu philips pusat untuk menyetok lampu di kampusnya. alhamdulillah proposal saya gol, dan dari setiap penjualan saya mendapat keuntungan rp 15 juta, ucapnya bangga.
Tetapi, karena bisnis lampu ini musiman dan perputaran uangnya lambat, elang mulai berpikir untuk mencari bisnis yang lain. Setelah melihat celah di bisnis minyak goreng, elang mulai menekuni jualan minyak goreng ke warung-warung. Setiap pagi sebelum berangkat kuliah, ia harus membersihkan puluhan jerigen, kemudian diisi minyak goreng curah, dan dikirim ke warung-warung pasar anyar, serta cimanggu, bogor. Setelah selesai mengirim minyak goreng, ia kembali ke kampus untuk kuliah. Sepulang kuliah, elang kembali mengambil jerigen-jerigen di warung untuk diisi kembali keesokan harinya. Tetapi, karena bisnis minyak ini 80 persen menggunakan otot, sehingga mengganggu kuliahnya, elang pun memutuskan untuk berhenti berjualan. saya sering ketiduran di kelas karena kecapaian, kisahnya.
Ini sumbernya.......
0
10.9K
Kutip
123
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan