KOTA-Kebakaran hebat terjadi di kompleks asrama santri Pondok Pesantren (Ponpes) Sabilul Ikhsan, Dusun Sampu, Desa Teja Timur, Kec Kota Pamekasan sekitar pukul 12.15, kemarin (28/8). Akibat peristiwa itu, satu lokal asrama putra hangus dilalap si jago merah. Kencangnya angin siang itu serta bahan bangunan pondok yang terbuat dari bambu membuat api cepat menjalar, sehingga api sulit dimatikan.

Untungnya, dengan bantuan warga dan santri yang bergotong royong memadamkan api menggunakan peralatan seadanya, berhasil menghentikan api yang terus menjalar. Menurut Pengasuh Ponpes KH Abdul Hamid Mannan, 64, kebakaran itu kali pertama ditemukan saat dirinya bersama santri selesai salat berjamaah di masjid. ”Tiba-tiba ada bunyi ledakan dari arah asrama putra, saat itu saya langsung memanggil santri,” ungkapnya.

Menurutnya, usai mendengar ledakan itu, tiba-tiba dari arah yang bersamaan keluar asap dan api yang membesar. Sehingga, santri berhamburan keluar dari masjid untuk memadamkan api yang dikhawatirkan akan menjalar ke rumah warga sekitar. ”Semua santri langsung memadamkan api, dengan dibantu warga,” ujarnya. Hingga saat ini, pihaknya menduga penyebab kebakaran itu karena arus pendek listrik.

Namun, hal itu masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. Sementara, kerugian yang diakibatkan kebakaran itu ditaksir mencapai sekitar Rp 30 juta, dengan rincian pembangunan pondok tiga kamar sekitar 20 juta, dan sisanya kerugian hangusnya barang-barang milik santri. Sebab, ada 14 santri yang barangnya ikut terbakar.

”Untuk sementara, santri kami tampung di tempat seadanya,” tambahnya. Kapolsek Kota Pamekasan AKP Mustagir membenarkan dugaan tersebut. Sebab, tidak ada unsur lain yang kuat terkait penyebab kebakaran itu. ”Kami ingin mengembangkan dulu, dugaan sementara memang arus pendek,” ungkapnya. (radar)



Emang nih kalau Pesantren yang bangunannya terbuat dari kayu sama bambu saja sangat rentan kebakaran. Macam-macam penyebabnya. Kalau di pesantren ane dulu pernah kebakaran tapi skalanya kecil, satu kamar ludes. Gara-garanya pas mati lampu nyalain lilin terus ditinggal tidur. Alhamdulillah penghuninya selamat. Tapi sayang kitab-kitab dan buku-bukunya habis dilalap si jago merah.