- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Kompolnas Tak Temukan Bukti Kelalaian Polisi dalam Kasus Sampang
TS
arekLANCOR
Kompolnas Tak Temukan Bukti Kelalaian Polisi dalam Kasus Sampang
Quote:
Minggu, 02/09/2012 20:26 WIB
Kompolnas Tak Temukan Bukti Kelalaian Polisi dalam Kasus Sampang
Kompolnas Tak Temukan Bukti Kelalaian Polisi dalam Kasus Sampang
Surabaya, Kasus kerusuhan massa di Sampang mendapat perhatian dari Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas). Namun Kompolnas tidak menemukan unsur kelalaian Kepolisian Resor Sampang dalam kasus kerusuhan massa di Sampang pada 26 Agustus 2012 lalu.
Hal ini disampaikan Komisioner Kompolnas M Nasser, kepada wartawan usai melakukan investigasi selama dua hari di kantor stasiun televisi lokal di Surabaya, Minggu (2/9/2012).
Menurutnya, anggota kepolisian Sampang sudah bertindak sesuai dengan prosedur dan tidak terbukti adanya indikasi pembiaran.
"Selama kami di sana, Kompolnas sama sekali tidak menemukan bukti-bukti bahwa ada keterlambatan penanganan awal kasus kekerasan di Sampang," katanya.
Bahkan, kata Nasser, kepolisian Sampang sejak kasus kerusuhan pertama pada Oktober 2011 telah banyak melakukan intervensi sosial yang justru tidak didukung oleh instansi terkait dan pemerintah daerah.
"Kepolisian setempat telah banyak melakukan upaya dalam bentuk intervensi sosial. Bahkan sering melakukan hal di luar kewenangan untuk mencegah adanya kerusuhan. Maksud saya di luar kewenangan itu, seperti membagikan air bersih, memberikan pengobatan gratis terhadap dua kelompok sebagai bagian untuk menghindar agar tidak terjadi kerusuhan," jelasnya.
Justru Komisioner Kompolnas ini menganggap kerusuhan massa yang mengakibatkan 49 rumah warga Syiah dibakar disebabkan faktor ekonomi. "Persoalan sosial ekonomi, pemahaman agama yang masih sangat terbatas menjadi akar permasalahan sesungguhnya dari kejadian yang terjadi dua kali," tegas Nasser.
Nasser yang berasal dari unsur tokoh masyarakat ini mengakui jika saat kejadian kerusuhan massal di Sampang, kepolisian setempat sudah berada di lokasi untuk melakukan pencegahan. Namun kata Nasser saat itu, kepolisian setempat tidak bisa mengantisipasi jumlah massa yang banyak.
"Selain itu juga disebabkan, saat kerusuhan terjadi bersamaan di beberapa lokasi. Sehingga anggota kepolisian setempat tidak bisa menghentikannya. Saya bisa memahami bagaimana kondisi anggota polisi di daerah, berapa jumlahnya," ujarnya.
Ditanya lebih lanjut, apakah berarti saat kejadian intelijen kepolisian setempat sangat lemah sehingga tidak mampu mengantisipasi aksi kerusuhan dengan jumlah massa yang sangat banyak, Nasser pun enggan menjawab pertanyaan tersebut. Dia beralasan jika pihaknya merupakan komisi independen yang melakukan monitor ekternal kepolisian.
"Saya tidak mengatakan itu (tugas intilejen kepolisian setempat lemah-red). Yang pasti kepolisian setempat sebelum kejadian sudah ada di sana dan berusaha mencegah tapi tidak bisa memprediksi jumlah massa," jawab Nasser.
Namun, Kompolnas tetap meminta kepada kepolisian agar tetap menegakkan hukum yang adil dan bertanggung jawab secara tegas tanpa pandang bulu dengan menolak intervensi pihak manapun. (ze/van)
[url]http://news.detik..com/read/2012/09/02/202615/2005596/10/kompolnas-tak-temukan-bukti-kelalaian-polisi-dalam-kasus-sampang?9911012[/url]
penyebab kekisruhan masih simpang siur, ada yg nyebut soal rebutan perempuan antara kakak & adik, soal warisan, dan sekarang krn faktor ekonomi. atau semuanya saling berkaitan ?
ditunggu jejak komengnya deh
0
1.2K
Kutip
7
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan