Bayangkan situasi ini : agan bangun kesiangan dan terpaksa ga mandi agar ga ketinggalan bis, lift di apartemen agan macet akhirnya tetep ketinggalan bis dan terpaksa naik taksi. Sopir taksi dengan Innocent-nya ngambil rute yang jauh buat mahalin argo. Kemudian agan nginjak genangan jalan dan membasahi kaos kaki sebelum lari secepat kilat ke ruangan agan hanya untuk tahu bahwa agan terlambat ikut meeting.

Merasa kecapekan, agan menenggelamkan diri di kursi kantor yang tiba-tiba meledug seperti toilet Danny glover di "Lethal Weapon 2".



Ya, teorinya : Pneumaticsilinder pada kursi kantor bisa terlalu tertekan dan dalam kasus yang ekstrim, mengakibatkan orang yang duduk di atasnya merasa seperti habis di TUSBOL Superman pada kecepatan suara.

Mengerikan bukan?

Baru-baru ini, orang-orang di Hamburg, Jerman terkejut menemukan kolam terisi sampai penuh dengan ribuan mayat katak yang meledug, yang menurut ensiklopedia, bukanlah hal yang biasa bagi kodok menikmati habitat mereka.

Jadi apa yang terjadi di kolam ini? Apakah itu cacat genetik? Beberapa jenis virus?Ternyata, ga ada yang bener. dan pelakunya adalah...
jreng-jreng-jreng........ Gagak

Kita tahu bahwa kodok punya mekanisme pertahanan diri yang bila merasa terancam, mereka menggembungkan dirinya untuk menakut-nakuti musuhnya.



Hal ini dilakukan agar mereka terlihat lebih besar dan terlihat lebih cocok untuk dimakan hewan yang lebih besar, tapi apalah arti sebuah teori?

Di sisi lain, gagak adalah hewan yang pintar dan meraka belajar (mungkin pada ensiklopedia yang sama) bahwa hati kodok adalah bagian yang paling nikmat. Dan tanpa membuang waktu, mereka ga sepenuhnya membunuh si kodok. Mereka hanya nyucuk, dan ngambil hati si kodok sewaktu masih hidup.

Kodoknya kaget, kaya bangun dalam bak mandi penuh es dengan salah satu organ internal hilang, dengan meriahnya menggembungkan badannya sebagai respon pertahanan diri yang telat, mengabaikan lubang dimana hati mereka dicucuk.

Hasilnya : Suara ledakan yang cukup nyaring bunyinya, menyeburkan isi perut ke segala arah.

Surga tropis ga pernah seperti yang dibayangkan. Kelapa jatuh dari langit seperti Cannonball, hiu menghantui pantai, dan di atas semuanya itu : buah yang meledug.

Berasal dari daerah tropis adalah pohon Sandbox, 100-kaki tingginya yang merujuk pada frase "Jangan sentuh." Setiap inci dari rakasa ini beracun, dan batangnya ditanami begitu banyak duri, terlihat seperti senjata gladiator. Jika pohon ini bisa berjalan, dia akan memperbudak manusia.

Jika entah bagaimana agan bisa memanjat menghindari kulit dan daun beracunnya (dan durinya, jangan lupakan durinya), agan masih harus menghadapi resiko kecipratan di muka yang setara dengan pecahan granat.



Faktanya, pohon sandbox pernah nonton adegan mengambil buah dari film "The Wizard of Oz" dan memutuskan bahwa jika Dorothy nekat mengambil buahnya, dia akan pergi tanpa wajah. Entah hanya itu atau rasanya seperti dilempari bom oleh Green Goblin. Ya, itulah yang dikenal sebagai mekanisme pertahanan diri seperti kodok di atas.

Oke, jadi bagaimana susu bisa meledug?

Pertama-tama Agan harus mengambil airnya, dan mendapatkan susu bubuk (bahan utama dalam hal-hal seperti susu formula bayi dan permen cokelat). Namun, jika partikelnya tersuspensi di udara dan entah bagaimana tersulut, api yang dihasilkan teroksigenasi dengan sangat cepat sehingga agan telah mendapatkan ledakan debu. Yang sialnya, tampak seperti bom B-52.

Ledakan debu bekerja dengan cara yang sama seperti karburator mencampur bahan bakar dengan udara. Penyebab paling umum adalah mesin-mesin berat, yang menghasilkan awan debu besar selama operasi sehari-hari mereka. Gesekan dan atau bunga api yang dihasilkan oleh mesin kadang-kadang bisa memicu awan debu tersebut, menghasilkan ledakan yang cukup kuat untuk menghancurkan sebuah bangunan.



Itulah yang terjadi pada Pabrik pengolahan susu di Visalia, California pada tahun 2008. Tumpukan debu susu bertahun-tahun yang menumpuk pada mesin dan tiba-tiba tersulut, menghancurkan dinding pabrik dan membakarnya.



Ledakannya menyebabkan kerusakan senilai $ 200.000 dan evakuasi dari sekitar 200 karyawan pabrik, korban murka susu dehidrasi.

Lithium-ion banyak dipakai pada alat elektronik, termasuk ponsel, laptop, dan mp3 player. Baterai menyimpan banyak energi untuk ukuran mereka, yang adalah apa yang membuat mereka "hebat" untuk perangkat sekecil mereka. Tapi itu juga apa yang membuat mereka berbahaya.



Overheating telah menjadi masalah yang terus berlanjut dengan baterai, dan ketika dia "terlalu panas," sialnya itu berarti mereka terbakar. Mempertimbangkan fakta bahwa sebagian besar alat elektronik yang disimpan di ruang tertutup (seperti saku agan) pada kedekatan langsung dengan sumber panas (tubuh agan) dan agan mulai bisa melihat bahayanya. Jika agan ingat bahwa saku agan benar-benar dekat dengan selangkangan agan.

Baru-baru ini, bocah 15 tahun kecewa saat suatu hari belajar di kelas dan mendapati bahwa sensasi terbakar di celananya bukan lagi gara-gara mupeng tidak disengaja, melainkan amukan dari alat elektronik yang terbakar.

IPod Touchnya telah pecah dan mencair merembes melalui pakaiannya, menyebabkan luka bakar tingkat kedua. Produsennya tidak memiliki komentar soal ini, mungkin karena ga ada aplikasi untuk membakar selangkangan.

Agan mungkin ingat "Salah satu merk laptop" mengalami bencana serupa dan sangat dipublikasikan beberapa tahun yang lalu ketika laptop mengalami recall setelah ditemukan bahwa aliran udara yang tidak memadai menyebabkan kemasan baterai untuk meledug dengan suksesnya.



Tak mau kalah dengan laptop dan iPod, ponsel menaikkan taruhannya dengan benar-benar membunuh seseorang. Seorang pria di China memiliki telepon di saku dada kemejanya ketika baterai tiba-tiba meledak, memutuskan arteri di lehernya.

Hmmmm......

Dari semua hal di Bumi yang dapat diduga sebagai bahaya ledakan, danau yang indah dan tenang di samping rumah agan ada di bagian paling bawah daftar (di bawah bahkan susu, mungkin).

Bagaimana? Nah, itu terjadi ketika danau berada di atas sabuk gunung berapi (seperti di negara kita tercinta) dan perlahan-lahan diisi dengan gaskarbon-dioksida yang mengalir melalui ventilasi di bagian bawah. Semuanya tenang untuk sementara waktu. Sampai suatu saat sesuatu mengobok-obok permukaan air, seperti batu jatuh atau gempa bumi, dan seluruh volume karbon dioksida akan dilepaskan dalam letusan yang dahsyat.

Hal ini seperti membuka kaleng soda setelah dikocok-kocok, jika kalengnya cukup besar untuk menampung sebuah danau. Selain itu, karena gas karbon dioksida naik melalui air sebelum melampaui permukaan, mencekik semua yang bernafas dengan oksigen dalam air, yaitu, semua ikan. Semua dari mereka. Di seluruh danau.



Ada dua kasus sudah dipelajari secara luas dari ledakan tersebut, di danau Nyos dan Danau Moboun, keduanya terletak di Afrika dan keduanya mirip.

Setelah letusan awal membunuh ikan, awan CO2 menetap di tanah seperti kabut Stephen King dan mencekik semua makhluk hidup terdekat sebelum bergulung menuruni bukit dan melanda beberapa desa.



CO2 menyebar sangat cepat dan tak terlihat, cukup cepat untuk menghentikan laju sebuah truk. Bila digabungkan, dua letusan di atas menewaskan lebih dari 1.700 orang dan 3.500 ekor ternak. Meskipun, untuk beberapa alasan, kita masih lebih takut pada kursi kantor.