Tak sanggup lagi menahan baik usai menonton bokep di warnet, Mar (16)- inisial- nyaris merudapaksa, Win (14), anak tetangganya. Cewek belia ini dipaksa mengulum kemaluan pemuda itu.

Penuturan Win, ketika itu dia sedang sendirian di rumah, Kamis (30/8) sekira pukul 11.00 WIB . Selagi santai tidur-tiduran di sofa depan, tiba-tiba Mar masuk dan langsung menarik tangannya. Win coba meronta, tapi Mar menamparnya sembari mengancam akan membunuh.

“Dia (Mar) tiba-tiba masuk ke rumah dan menarikku masuk ke kamar ayah. Aku takut melawan, dia ngancam akan membunuhku,’’ ujar warga Jalan LP. Tanjung Gusta ini pada POSMETRO saat melapor ke Polsek Medan Sunggal.

Mar memaksa siswi SMP kelas satu ini melayani hasrat biologisnya. Beberapa kali Mar menampar Win, karena coba melawan. Win yang ketakutan akhirnya pasrah. Kepasrahan Win tak disia-siakan Mar. Bak mempraktekan film bokep yang kerap ditontonnya di warnet, Mar memaksa Win mengoralnya. Tangan Mar tak tinggal diam, jarinya masuk ke kawasan terlarang gadis itu.

Tiba-tiba adik Win pulang. ‘Eksekusi’ Mar kontan berakhir. Dia ketakutan. dan kabur melalui jendela. Peristiwa itu diceritakan Win pada ibunya.

“Gak terima aku anakku mau dirudapaksa. Harus dapat ganjaran dia,’’ kesal ibu Win yang mendampingi putrinya melapor ke polisi.

Kasi humas Polsek Medan Sunggal, Aiptu BE Sirait menyatakan pihaknya sudah menerima laporkan korban pencabulan dan akan memprosesnya.

“Ini kasus serius, karena korban masih sekolah dan psikologisnya akan terganggu jika masalah ini tidak ditangani dengan tepat,’ ujar Sirait.

Keluarga Mar yang coba dikonfirmasi POSMETRO tampak enggan membuka pintu rumah. Menurut warga, setelah percobaan pemerkosaan itu, Mar tak pulang ke rumah. Keluarganya juga malu dan tak mau keluar rumah, selalu menutup pintu.

Seorang teman Mar mengatakan, Mar hobi nonton bokep di warnet. Setiap hari remaja pria itu main ke warnet untuk nonton bokep dan bermain game.

“Memang si Mar selalu nonton bokep di warnet. Tadi keluarganya datang ke warnet nyariin si Mar, mungkin dia udah lari,’’ kata remaja pria yang tak ingin identitasnya dikorankan. (mri/mar)