- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Tanpa Basa-Basi Solo Dipastikan Go International
TS
Thesecret1
Tanpa Basa-Basi Solo Dipastikan Go International
Pada Calon Dubes, Harapan Solo Go International Digantungkan
Banyak potensi tapi kurang promosi. Setidaknya itulah yang dipelajari calon duta besar (dubes) RI untuk Malaysia, Marsekal TNI Purn Herman Prayitno tentang Solo selama mengikuti kunjungan dan tinjauan lapangan bersama 10 calon duta besar lainnya ke Solo, Selasa (28/8/2012) hingga Rabu (29/8/2012).
Pendapat itu semakin menguat sesudah melihat langsung sejumlah objek wisata di Solo dengan menggunakan bus tingkat Werkudara, Rabu. Ketika mengunjungi Pura Mangkunegaran, Herman mengaku sangat kagum mendapati bangunan kuno berusia ratusan tahun masih terpelihara dengan sangat baik
Ini merupakan potensi yang sangat bagus. Saya lihat turis asing juga senang, ujarnya saat diwawancarai Solopos.com di sela-sela kunjungan.
Siang itu di Pura Mangkunegaran memang cukup banyak wisatawan asing. Tidak hanya dari Eropa dan Amerika tapi juga Asia.
Herman menambahkan Solo memiliki potensi yang sangat besar, terutama perdagangan dan jasa, hotel dan batik. Sayangnya, semua itu kurang dipromosikan.
Dia mencontohkan dibandingkan Bandung, jasa perhotelan, kerajinan, dan batik di Solo harganya lebih murah. Namun orang Malaysia lebih banyak yang berkunjung ke Bandung daripada Solo.
Dalam hal itulah, lanjut Herman, seorang dubes akan berperan penting, yakni mempromosikan potensi yang ada di Indonesia, terutama potensi ekonomi dan pariwisata, ke luar negeri.
Dalam kunjungan itu, para calon dubes tidak datang sendiri. Mereka didampingi para istri.
Selain ke Pura Mangkunegaran, mereka juga mengunjungi Pasar Triwindu di mana mereka melihat-lihat dan membeli barang antik. Setelah itu tur dilanjutkan dengan melihat batik di Museum Batik Wuryoningratan.
Para calon dubes itu juga terlihat terkesan dengan dengan bus tingkat yang meskipun kerap mereka jumpai ketika bertugas di luar negeri, namun di Indonesia sangat jarang dijumpai.
Calon dubes untuk India, Rizali W Indrakesuma, dan Harimawan untuk Srilanka dan Maladewa, mengaku senang bisa berkunjung ke Solo dan menggali potensi sebagai bekal untuk dipromosikan di negara tempat mereka bertugas nanti.
Jangan salah, India dan Srilanka juga potensi pasar yang sangat bagus. Keduanya adalah negara yang sedang bertumbuh, terutama Srilanka yang baru saja keluar dari masa perang saudara dan sedang membangun, ujar Harimawan.
Solo pun termasuk beruntung bisa dikunjungi para calon dubes itu. Mereka bisa menjadi peluang besar untuk semakin mengangkat nama Solo di dunia internasional.
Untuk pembekalan para calon dubes ini, kami hanya mengunjungi Solo karena kami melihat Solo punya potensi besar sebagai kota dagang dengan batik dan kerajinan sebagai komoditas utama. Wisata budayanya juga sangat potensial, jelas Staf Ahli Menteri Luar Negeri Bidang Hubungan Kelembagaan, Suprapto Martosetomo.
Para calon dubes itu yang totalnya 21 orang rencananya dilantik pada pertengahan Oktober 2012 dan setelah itu langsung menempati pos masing-masing. Ada yang di India, Malaysia, Afganistan, Italia, Swiss, Austria, Bangladesh dan lain-lain.
sumber
Banyak potensi tapi kurang promosi. Setidaknya itulah yang dipelajari calon duta besar (dubes) RI untuk Malaysia, Marsekal TNI Purn Herman Prayitno tentang Solo selama mengikuti kunjungan dan tinjauan lapangan bersama 10 calon duta besar lainnya ke Solo, Selasa (28/8/2012) hingga Rabu (29/8/2012).
Pendapat itu semakin menguat sesudah melihat langsung sejumlah objek wisata di Solo dengan menggunakan bus tingkat Werkudara, Rabu. Ketika mengunjungi Pura Mangkunegaran, Herman mengaku sangat kagum mendapati bangunan kuno berusia ratusan tahun masih terpelihara dengan sangat baik
Ini merupakan potensi yang sangat bagus. Saya lihat turis asing juga senang, ujarnya saat diwawancarai Solopos.com di sela-sela kunjungan.
Siang itu di Pura Mangkunegaran memang cukup banyak wisatawan asing. Tidak hanya dari Eropa dan Amerika tapi juga Asia.
Herman menambahkan Solo memiliki potensi yang sangat besar, terutama perdagangan dan jasa, hotel dan batik. Sayangnya, semua itu kurang dipromosikan.
Dia mencontohkan dibandingkan Bandung, jasa perhotelan, kerajinan, dan batik di Solo harganya lebih murah. Namun orang Malaysia lebih banyak yang berkunjung ke Bandung daripada Solo.
Dalam hal itulah, lanjut Herman, seorang dubes akan berperan penting, yakni mempromosikan potensi yang ada di Indonesia, terutama potensi ekonomi dan pariwisata, ke luar negeri.
Dalam kunjungan itu, para calon dubes tidak datang sendiri. Mereka didampingi para istri.
Selain ke Pura Mangkunegaran, mereka juga mengunjungi Pasar Triwindu di mana mereka melihat-lihat dan membeli barang antik. Setelah itu tur dilanjutkan dengan melihat batik di Museum Batik Wuryoningratan.
Para calon dubes itu juga terlihat terkesan dengan dengan bus tingkat yang meskipun kerap mereka jumpai ketika bertugas di luar negeri, namun di Indonesia sangat jarang dijumpai.
Calon dubes untuk India, Rizali W Indrakesuma, dan Harimawan untuk Srilanka dan Maladewa, mengaku senang bisa berkunjung ke Solo dan menggali potensi sebagai bekal untuk dipromosikan di negara tempat mereka bertugas nanti.
Jangan salah, India dan Srilanka juga potensi pasar yang sangat bagus. Keduanya adalah negara yang sedang bertumbuh, terutama Srilanka yang baru saja keluar dari masa perang saudara dan sedang membangun, ujar Harimawan.
Solo pun termasuk beruntung bisa dikunjungi para calon dubes itu. Mereka bisa menjadi peluang besar untuk semakin mengangkat nama Solo di dunia internasional.
Untuk pembekalan para calon dubes ini, kami hanya mengunjungi Solo karena kami melihat Solo punya potensi besar sebagai kota dagang dengan batik dan kerajinan sebagai komoditas utama. Wisata budayanya juga sangat potensial, jelas Staf Ahli Menteri Luar Negeri Bidang Hubungan Kelembagaan, Suprapto Martosetomo.
Para calon dubes itu yang totalnya 21 orang rencananya dilantik pada pertengahan Oktober 2012 dan setelah itu langsung menempati pos masing-masing. Ada yang di India, Malaysia, Afganistan, Italia, Swiss, Austria, Bangladesh dan lain-lain.
sumber
0
6.3K
79
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan