"Kalau ada intel, akan terjadi kerusuhan, batalkan saja sidang ini."

VIVAnews - Pengacara tersangka pembunuhan Bos PT Sanex Steel, Tan Harry Tantono, John Refra Kei, menilai pengamanan yang dilakukan dalam persidangan perdana kliennya terlalu berlebihan.

"Saya melihat ini berlebihan, polisi di mana-mana, yang diperlukan itu intelijen," ujar pengacara John Kei, Indra Sahnun Lubis, di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa, 28 Agustus 2012.

"Melihat banyak polisi, saya merasa fungsi intelijen tidak berfungsi. Kalau ada intel, akan terjadi kerusuhan, maka batalkan saja sidang ini," ucapnya.

Meski mendapatkan pengamanan yang dianggap berlebihan, Indra yakin tidak akan mempengaruhi mental kliennya tersebut. "Klien saya ini mental baja, tidak akan berpengaruh apa- apa," ujar dia.

Berdasarkan pantauan VIVAnews, sidang yang dipimpin oleh Ketua Majelis Hakim Supraja dimulai pukul 10.00 WIB. John Kei yang mengenakan kemeja berwarna putih dan topi baret berwarna hijau masuk 10 menit sebelum sidang dimulai.

Ketika masuk ruangan, John disambut ratusan pendukung yang telah menunggu di ruang persidangan sejak pukul 09.30 WIB. Puluhan aparat kepolisian pun tampak berjaga-jaga di dalam maupun di luar ruang sidang. (umi)

Gambar: