- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Takut ama Prabowo, Bang Haji nangis........


TS
mahonaraoke
Takut ama Prabowo, Bang Haji nangis........

Spoiler for PENJELASAN:
ANALISA
Siapa itu Prabowo? Hampir semua kita tahu bahwa dia adalah mantan danjen Kopassus, panglima Kostrad, dan bekas menantu Soeharto. Tapi ini masih di atas permukaaan. Kita masuk lebih ke dalam. Apa latar belakangnya? Dari namanya saja kita sudah tahu pasti dia orang Jawa. Kalau kita tahu ekonomi Indoneisa, maka kita juga akan tahu bahwa dia anak Sumitro Djojohadikusumo.
Siapa itu Sumitro? Dia bekas menteri ekonomi zaman Demokrasi Liberal sekaligus juga tokoh Partai Sosialis Indonesia. Pernah ikut PRRI/Permesta sehingga lari ke luar negeri. Setelah Bung Karno jatuh, dia pulang ke Indonesia kembali menjadi menteri. Sumitro beristrikan seorang perempuan Manado bernama Dora Sigar.
Kita berhenti di sini: perempuan Manado. Kalau kita mendengar nama Manado atau Minahasa, stereotip kita adalah orang Kristen. (Tentu di samping bibir, bunaken, dan bubur (3B) Manado, hehe). Dan betul, sampai penghujung hayatnya, Dora Sigar adalah pemeluk agama Kristen. Kalau Prabowo lahir dari rahim seorang kristiani, lalu bagaimana dia bisa beragama Islam?
Muallafkah dia? Kalau ini benar tentu akan sebagian kompasianer akan menuliskannya dengan heboh. Jangankan orang besar, di kompasiana kesayangan kita ini, orang biasa yang mengucapkan dua kalimat syahadat saja bisa dibesar-besarkan. Pada akhirnya, akan menimbulkan perdebatan yang mengganggu harmonisasi sesama kompasianer.
Tapi perlu ditekankan di sini bahwa Prabowo memeluk Islam sejak lahir. Lazimnya pernikahan beda agama, anak lelaki akan mengikuti agama bapak, sedangkan si putri ikut ibu. Baru ketika besar dia bisa memilih sendiri agama yang dianutnya. Prabowo pun memilih ikut agama sang ayah dan menjadi muslim.
Dalam buku biografi Sumitro yang pernah saya baca, dikatakan bahwa pasangan beda agama ini membebaskan anak-anaknya untuk memilih keyakinan. Karena itu adik Prabowo ada yang memeluk agama Kristen. Bahkan ada yang memeluk agama Jawa. Menantu Sumitro, alias ipar Prabowo, Sudrajad Djiwandono yang bekas gubernur BI, adalah seorang Katolik.
Lahir dari rahim wanita Kristen, bersaudara dan beriparkan Kristen, akan membawa masalah bagi Prabowo. Tapi akan ada yang membantah, sewaktu Prabowo menjadi cawapres di pilpres 2009 lalu, isu agama ini tidak muncul. Yang ada malah fitnah kepada istri Budiono yang dikatakan sebagai pemeluk Kristen. Ini benar. Tapi saat itu Prabowo bukan pasangan yang diunggulkan. Sebagaimana lazimnya, isu SARA akan dihembuskan kepada calon yang paling berpotensi menang.
Tapi situasi akan berbalik di pilpres 2014 nanti. Berbagai jejak pendapat menunjukkan bahwa Prabowo adalah calon yang paling tinggi popularitasnya. Dengan kata lain, dua tahun nanti, Prabowo adalah calon terkuat. Maka isu-isu yang dapat menjatuhkannya akan deras mengalir, termasuk masalah SARA. Prabowo tentu berusaha meredam agar nantinya isu SARA tidak akan muncul? Bagaimana caranya?
Jakarta! Inilah pusat segalanya. Peristiwa di Ibukota selalu menarik perhatian media. Orang daerah harus menerima dengan lapang dada ketika media, khususnya televisi, memberi porsi besar pada pemberitaan pilkada Jakarta. Keriuhannya hampir menyamai pilpres yang merupakan hajatan nasional. Konstelasi politik di Jakarta dengan demikian adalah simulasi pilpres 2014, dalam hal ini publikasi media.
Kampanye SARA kepada Ahok adalah salah satu contoh. Semua orang kemudian ribut, dari yang mendukung maupun menolak. Tapi poin pentingnya adalah orang-orang di seantero Indonesia akan berlajar dari kasus ini. Apakah mereka akan terhasut ataukah justru kian dewasa. Pada akhirnya rentetan kampanye SARA ini akan berujung pada satu konsensus: NKRI harga mati, kebhinekaan adalah kodrati. Sekiranya Jokowi-Ahok memenangi pilgub putaran II nanti, akan semakin membuktikan hal ini.
Sederhananya, Prabowo ingin kita semua bertempur dan bergulat habis-habisan tentang masalah SARA ini. Segala macam teori, sejarah keindonesiaan dikuliti habis-habis, yang pada akhirnya dua tahun nanti kita akan tutup buku. Seperti halnya Pancasila dulu sering diperdebatkan, dari tahun 1945 hingga semuanya berakhir di tahun 1983 ketika NU menerima Pancasila sebagai dasar negara. Sampai saat ini memang masih ada beberapa pihak yang masih menginginkan negara Islam. Tapi itu sudah jadi suara pinggiran. Pancasila telah final.
Begitupun dengan masalah SARA dalam kontes politik. Dua tahu lagi, isu SARA akan dianggap usang. Belum akan sempurna memang, jika sempurna yang dimaksud adalah seorang nonmuslim, non-Jawa, atau seorang keturuanan menjadi presiden atau wapres di negeri ini. Tapi paling tidak pengaruhnya kian mengecil. Dan, Prabowo tidak perlu pusing saudaranya akan dikata-katai orang kafir, dapat dana Vatikan, atau seperti ceramah Rhoma Irama, Dia muslim, tapi orang tuanya Kristen.
Prabowo adalah penggemar olahraga berkuda yang kemampuannya menunggang kuda sudah pasti menyamai koboi Amerika di abad ke-19. Seorang koboi dalam gambaran film Holywood adalah seorang yang menenteng senjata di pinggangnya. Dalam duel senjata ala koboi, dia akan menghitung langkah kakinya dengan cermat sebelum membalik badan dan menembak sang lawan.
sumber
Makanya Bang Haji, jangan asal jeplak nuduh orang....



0
8.5K
Kutip
58
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan