Kaskus

Entertainment

mesin.penetasAvatar border
TS
mesin.penetas
"Panas, yang Penting Bisa Bertemu Presiden"
Informasinya, para penyandang cacat itu mendapatkan Rp200 ribu.

VIVAnews - Bertemu dan bersalaman dengan Presiden adalah kebanggaan tersendiri bagi sejumlah orang. Ketika kesempatan itu datang, rasanya sayang bila dilewatkan. Itulah yang dirasakan Jumadi, Lestari, dan Ramisah, penyandang tunanetra warga Kalideres, Jakarta Barat.

Bertiga mereka mendatangi Istana Negara Minggu pagi tadi, guna beradu kesempatan dengan ribuan orang lainnya bertemu dan bersalaman dengan Presiden yang tengah menggelar open house Lebaran. Sehari ini, Presiden memang membuka silaturahim dengan seluruh kalangan, sejak pagi tadi usai Salat Ied di Masjid Istiqlal, Jakarta.

"Cuma ingin ketemu, silaturrahim setahun sekali," kata Jumadi, ditemui halaman Sekretariat Negara, Jakarta, Minggu 19 Agustus 2012.

Jumadi mengaku berangkat dari Kalideres pukul 12.00 dengan naik bus Transjakarta. Pria yang sehari-sehari menjadi tukang urut itu mengaku sudah enam kali mengikuti open house di Istana. "Cuma, sekali ada yang meninggal dulu, saya akhirnya pulang," kata Jumadi.

Penyandang cacat lain, Baharuddin, waarga Malimping, Lebak, Banten, juga tidak melewatkan kesempatan itu. Pria yang harus menggunakan tangannya untuk membantu jalan itu, ingin bertemu Presiden agar dibantu modal usaha.

"Tolong sampaikan ke Bapak Presiden ya, kami butuh modal buat usaha," kata Baharuddin di halaman Istana Negara.

Baharuddin rela berpanas-panasan demi mendapatkan kesempatan itu. "Alhamdulillah saya bisa silaturrahmi," ujarnya.

Baharuddin ingin jualan sayur keliling. Hanya saja, dia butuh kendaraan khusus untuk mewujudkan keinginannya itu, mengingat kondisi kakinya yang lemah sehingga tidak bisa berjalan sempurna. "Istri saya kan jual sayur, saya kepala keluarga, malu juga," ujarnya.

Baharuddin mengaku bersyukur, akhirnya bisa mendapatkan kesempatan bertemu langsung Presiden. Sebab, tidak semua penyandang cacat diperkenankan masuk ke dalam istana guna berlebaran. "Terharu, walaupun sudah pesimis," ujarnya.

Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha menjelaskan bahwa dari semua penyandang cacat itu hanya perwakilan saja yang bertemu Presiden. Namun demikian, semua yang hadir mendapatkan tali kasih dari istana. "Paling tidak mereka bisa merasakan adanya perhatian Bapak Presiden kepada mereka dan itu akan kami kelola dengan baik sebagaimana yang juga telah dilaksanakan pada tahun lalu," kata Julian.

Menurut Julian, anggaran itu berasal dari Sekretariat Kepresidenan dan dikhususkan para difabel. "Tolong ini jangan dikuantifikasi dalam jumlah karena itu tidak baik, tidak pantas juga saya kira," ujarnya.

Pantauan VIVAnews, open house tahun ini tampak tertib. Panitia membagi jadwal pertama untuk keluarga inti. Kemudian disusul Wakil Presiden beserta keluarga. Berikutnya, para pejabat tinggi negara dan duta besar. Sementara masyarakat umum diberi waktu dari pukul 15.30- 17.00.

Sejak siang masyarakat umum, yang di dalamnya juga ada penyandang cacat, disediakan tempat tunggu di halaman sekretariat negara. Hanya perwakilan dari mereka yang masuk ke dalam ruang tamu Istana Negara.

Gambar presiden:
"Panas, yang Penting Bisa Bertemu Presiden"
0
1.8K
10
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan