- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Bagaimanapun juga, Kau tetap Indonesiaku..


TS
bukanpemimpi
Bagaimanapun juga, Kau tetap Indonesiaku..
Quote:
Indonesia..

Satu kata, berjuta manusia, berjuta asa dan harapan, satu rasa..
Ribuan suku, ribuan budaya, dan jutaan harapan..
Sama memiliki dan sama hidup mati disini..
Itulah negara yang Insya Allah akan slalu ada dihati kami. Lahir ke dunia dengan penuh senyuman dan tangisan damai khas khatulistiwa, menjalani sebagian besar proses kehidupan, dan insya allah akan mati kembali ke tanah air ini. Ya disinilah kita besar, hadir, merasakan asam manis kehidupan. Tapi apakah kita sudah merasa Indonesia? Dan sudah memberikan sumbangsih apa kita untuk negeri yang memasuki senja dan renta ini?
Hari ini tepat 67 tahun negara ini hadir dan cukup berumur senja. Ketika dulu para pemuda baik golongan tua dan golongan muda berselisih paham demi sebuah kata "Kemerdekaan". Sekarang semua itu sirna. Nasionalisme seolah menjadi barang langka dan mahal. Bukan cuma saat 17an atau mungkin saat menonton pertandingan sepakbola. Lebih dari sekedar itu. Menjaga semangat Indonesia Raya terus ada didada, setiap hari, setiap detik, dan setiap nafas kita. Bagaimana pun juga, kau tetap Indonesiaku..
Korupsi dari tingkat pejabat sampai tingkat keluarga pun sudah mendarah daging. Degradasi moral dengan penyerangan membabi buta hadir didepan mata setiap hari. Tayangan televisi, politik praktis, dan bahkan sudah masuk ke buku serta era internet adik adik kami. Ketika si miskin semakin terbelakang. Budaya dan sosial pun terkikis. Pemuda pemudi lepas kontrol, gamelan, kecapi, suling pun enggan dan dilupakan. Lebih senang dan bangga dengan budaya malaysia, korea, jepang, dan lainnya. Mengagungkan itu semua. Dan ketika semua permata khas Indonesia diakui, semua teriak dan tak pernah berkaca. Iklim pendidikan pun sama demikian. Sistem dengan fokus dibidang kuantitatif membelalakan mata. Kualitas menurun. Gelar sekedar untuk pencari kerja. Industri memakan daging pribumi. Buruh tani dan semua unsur serikat pekerja dijadikan robot bernyawa oleh para investor dunia. Indonesia lah emas itu. Menjadi budak dinegeri sendiri. Semua semakin tak terasa. Indonesia sudah renta dan senja. Dengan sejuta polemik dan masalah yang ada, Bagaimana pun juga, kau tetap Indonesiaku..
Sekarang, Semua berpulang terhadap diri masing-masing..
Maukah kita meluangkan waktu, berkorban, dan berjuang untuk negeri ini?
Bukan sekedar memikirkan perut dan dompet masing-masing. Indonesia membutuhkan kita semua..
Lebih dari sekedar kata mencaci, memaki dan hanya bisa pasrah dengan keadaan. Harapan itu akan slalu ada. Dengan kita lah menjadi pilarnya..
Indonesia Membutuhkan kita. Membutuhkan sumbangsih kontribusi seorang anak Indonesia..
Lihat KTP mu, dan sadarlah, kita bagian dari bangsa ini. Bangsa Indonesia.
Berjuang dengan jalan dan cara masing-masing. Menjadi teknokrat, politisi, akademisi, wirausahawan, PNS, buruh, seniman, mahasiswa, pelajar, dan apapun itu, sadarlah semua jalan itu sama. Sama-sama bermuara untuk sebuah kata, yaitu.. Indonesia..
Bagaimana pun juga, kau tetap Indonesiaku..
Mencintai, bangga dan akan slalu berjuang menjadi soekarno-soekarno baru. Menjadi hatta baru, dan menjadi pahlawan baru untukmu Indonesia.
Mengapa kita harus memikirkan Indonesia?
Karna kita hidup sementara, tapi Indonesia akan slalu hidup selamanya dan sepanjang masa..
Jadilah sejarah untuk Indonesia dengan karya nyata. Perubahan dari diri sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa dan terakhir untukmu negeriku. Indonesia..
Indonesia membutuhkan semangatmu. Semangat untuk mengabdi dan berkontribusi.
Semangat untuk mengubah semua masalah menjadi sebuah asa dan harapan untuk berkarya dan melihat Indonesia menjadi lebih baik. Semua perubahan itu ditangan kita..
HIDUP PEMUDA INDONESIA!
HIDUP MAHASISWA!
HIDUP RAKYAT INDONESIA!
SELAMAT ULANG TAHUN,
DIRGAHAYU NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA Ke-67
Semua untukmu Indonesiaku..
(Sebuah persembahan kecil untuk mengingatkan, bagaimana pun juga, kau tetap Indonesiaku)
"Dari seorang anak Indonesia"

Satu kata, berjuta manusia, berjuta asa dan harapan, satu rasa..
Ribuan suku, ribuan budaya, dan jutaan harapan..
Sama memiliki dan sama hidup mati disini..
Itulah negara yang Insya Allah akan slalu ada dihati kami. Lahir ke dunia dengan penuh senyuman dan tangisan damai khas khatulistiwa, menjalani sebagian besar proses kehidupan, dan insya allah akan mati kembali ke tanah air ini. Ya disinilah kita besar, hadir, merasakan asam manis kehidupan. Tapi apakah kita sudah merasa Indonesia? Dan sudah memberikan sumbangsih apa kita untuk negeri yang memasuki senja dan renta ini?
Hari ini tepat 67 tahun negara ini hadir dan cukup berumur senja. Ketika dulu para pemuda baik golongan tua dan golongan muda berselisih paham demi sebuah kata "Kemerdekaan". Sekarang semua itu sirna. Nasionalisme seolah menjadi barang langka dan mahal. Bukan cuma saat 17an atau mungkin saat menonton pertandingan sepakbola. Lebih dari sekedar itu. Menjaga semangat Indonesia Raya terus ada didada, setiap hari, setiap detik, dan setiap nafas kita. Bagaimana pun juga, kau tetap Indonesiaku..
Korupsi dari tingkat pejabat sampai tingkat keluarga pun sudah mendarah daging. Degradasi moral dengan penyerangan membabi buta hadir didepan mata setiap hari. Tayangan televisi, politik praktis, dan bahkan sudah masuk ke buku serta era internet adik adik kami. Ketika si miskin semakin terbelakang. Budaya dan sosial pun terkikis. Pemuda pemudi lepas kontrol, gamelan, kecapi, suling pun enggan dan dilupakan. Lebih senang dan bangga dengan budaya malaysia, korea, jepang, dan lainnya. Mengagungkan itu semua. Dan ketika semua permata khas Indonesia diakui, semua teriak dan tak pernah berkaca. Iklim pendidikan pun sama demikian. Sistem dengan fokus dibidang kuantitatif membelalakan mata. Kualitas menurun. Gelar sekedar untuk pencari kerja. Industri memakan daging pribumi. Buruh tani dan semua unsur serikat pekerja dijadikan robot bernyawa oleh para investor dunia. Indonesia lah emas itu. Menjadi budak dinegeri sendiri. Semua semakin tak terasa. Indonesia sudah renta dan senja. Dengan sejuta polemik dan masalah yang ada, Bagaimana pun juga, kau tetap Indonesiaku..
Sekarang, Semua berpulang terhadap diri masing-masing..
Maukah kita meluangkan waktu, berkorban, dan berjuang untuk negeri ini?
Bukan sekedar memikirkan perut dan dompet masing-masing. Indonesia membutuhkan kita semua..
Lebih dari sekedar kata mencaci, memaki dan hanya bisa pasrah dengan keadaan. Harapan itu akan slalu ada. Dengan kita lah menjadi pilarnya..
Indonesia Membutuhkan kita. Membutuhkan sumbangsih kontribusi seorang anak Indonesia..
Lihat KTP mu, dan sadarlah, kita bagian dari bangsa ini. Bangsa Indonesia.
Berjuang dengan jalan dan cara masing-masing. Menjadi teknokrat, politisi, akademisi, wirausahawan, PNS, buruh, seniman, mahasiswa, pelajar, dan apapun itu, sadarlah semua jalan itu sama. Sama-sama bermuara untuk sebuah kata, yaitu.. Indonesia..
Bagaimana pun juga, kau tetap Indonesiaku..
Mencintai, bangga dan akan slalu berjuang menjadi soekarno-soekarno baru. Menjadi hatta baru, dan menjadi pahlawan baru untukmu Indonesia.
Mengapa kita harus memikirkan Indonesia?
Karna kita hidup sementara, tapi Indonesia akan slalu hidup selamanya dan sepanjang masa..
Jadilah sejarah untuk Indonesia dengan karya nyata. Perubahan dari diri sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa dan terakhir untukmu negeriku. Indonesia..
Indonesia membutuhkan semangatmu. Semangat untuk mengabdi dan berkontribusi.
Semangat untuk mengubah semua masalah menjadi sebuah asa dan harapan untuk berkarya dan melihat Indonesia menjadi lebih baik. Semua perubahan itu ditangan kita..
HIDUP PEMUDA INDONESIA!
HIDUP MAHASISWA!
HIDUP RAKYAT INDONESIA!
SELAMAT ULANG TAHUN,
DIRGAHAYU NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA Ke-67
Semua untukmu Indonesiaku..
(Sebuah persembahan kecil untuk mengingatkan, bagaimana pun juga, kau tetap Indonesiaku)
"Dari seorang anak Indonesia"
0
881
Kutip
4
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan