- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
teori pembentukan karakter seseorang


TS
brilianmuda
teori pembentukan karakter seseorang

kali ini yang akan dibahas adalah terkait teori pembentukan karakter seseorang
Quote:
Budayakan baca terlebih dahulu sebelum Comment
Quote:
bagi yang berkenan 
dan
nya akan ane terima dengan ikhlas




Quote:
A. PENGERTIAN KARAKTER
Menurut bahasa, karakter adalah tabiat atau kebiasaan. Sedangkan menurut ahli psikologi, karakter adalah sebuah sistem keyakinan dan kebiasaan yg mengarahkan tindakan seorang individu. krn itu, jika pengetahuan mengenai karakter seseorang itu dpt diketahui, maka dpt diketahui pula bagaimana individu tsb akan bersikap untuk kondisi-kondisi tertentu.
Dilihat dari sudut pengertian, ternyata karakter dan akhlak tidak memiliki perbedaan yg signifikan. Keduanya didefinisikan sebagai suatu tindakan yg terjadi tanpa ada lg pemikiran lg krn sudah tertanam dlm pikiran, dan dgn kata lain, keduanya dpt disebut dgn kebiasaan.
Menurut bahasa, karakter adalah tabiat atau kebiasaan. Sedangkan menurut ahli psikologi, karakter adalah sebuah sistem keyakinan dan kebiasaan yg mengarahkan tindakan seorang individu. krn itu, jika pengetahuan mengenai karakter seseorang itu dpt diketahui, maka dpt diketahui pula bagaimana individu tsb akan bersikap untuk kondisi-kondisi tertentu.
Dilihat dari sudut pengertian, ternyata karakter dan akhlak tidak memiliki perbedaan yg signifikan. Keduanya didefinisikan sebagai suatu tindakan yg terjadi tanpa ada lg pemikiran lg krn sudah tertanam dlm pikiran, dan dgn kata lain, keduanya dpt disebut dgn kebiasaan.
Quote:
B. MEKANISME PEMBENTUKAN KARAKTER
Quote:
1. Unsur Dalam Pembentukan Karakter
Unsur terpenting dlm pembentukan karakter adalah pikiran krn pikiran, yg di dlmnya terdpt seluruh program yg terbentuk dari pengalaman hidupnya, merupakan pelopor segalanya. Program ini kemudian membentuk sistem kepercayaan yg akhirnya dpt membentuk pola berpikirnya yg bisa mempengaruhi perilakunya. Jika program yg tertanam tsb sesuai dgn prinsip-prinsip kebenaran universal, maka perilakunya berjalan selaras dgn hukum alam. Hasilnya, perilaku tsb membawa ketenangan dan kebahagiaan. Sebaliknya, jika program tsb tidak sesuai dgn prinsip-prinsip hukum universal, maka perilakunya membawa kerusakan dan menghasilkan penderitaan. Oleh krn itu, pikiran harus mendptkan perhatian serius.
Tentang pikiran, Joseph Murphy mengatakan bahwa di dlm diri manusia terdpt satu pikiran yg memiliki ciri yg berbeda. Untuk membedakan ciri tsb, maka istilahnya dinamakan dgn pikiran sadar (conscious mind) atau pikiran objektif dan pikiran bawah sadar (subconscious mind) atau pikiran subjektif. Penjelasan Adi W. Gunawan mengenai fungsi dari pikiran sadar dan bawah sadar menarik untuk dikutip.
Pikiran sadar yg secara fisik terletak di bagian korteks otak bersifat logis dan analisis dgn memiliki pengaruh sebesar 12 % dari kemampuan otak. Sedangkan pikiran bawah sadar secara fisik terletak di medulla oblongata yg sudah terbentuk ketika msh di dlm kandungan. krn itu, ketika bayi yg dilahirkan menangis, bayi tsb akan tenang di dekapan ibunya krn dia sudah merasa tidak asing lg dgn detak jantung ibunya. Pikiran bawah sadar bersifat netral dan sugestif.
Untuk memahami cara kerja pikiran, kita perlu tahu bahwa pikiran sadar (conscious) adalah pikiran objektif yg berhubungan dgn objek luar dgn menggunakan panca indra sebagai media dan sifat pikiran sadar ini adalah menalar. Sedangkan pikiran bawah sadar (subsconscious) adalah pikiran subjektif yg berisi emosi serta memori, bersifat irasional, tidak menalar, dan tidak dpt membantah. Kerja pikiran bawah sadar menjadi sangat optimal ketika kerja pikiran sadar semakin minimal.
Pikiran sadar dan bawah sadar terus berinteraksi. Pikiran bawah sadar akan menjalankan apa yg telah dikesankan kepadanya melalui sistem kepercayaan yg lahir dari hasil kesimpulan nalar dari pikiran sadar terhadap objek luar yg diamatinya. krn, pikiran bawah sadar akan terus mengikuti kesan dari pikiran sadar, maka pikiran sadar diibaratkan seperti nahkoda sedangkan pikiran bawah sadar diibaratkan seperti awak kapal yg siap menjalankan perintah, terlepas perintah itu benar atau salah. Di sini, pikiran sadar bisa berperan sebagai penjaga untuk melindungi pikiran bawah sadar dari pengaruh objek luar.
Kita ambil sebuah contoh. Jika media masa memberitakan bahwa Indonesia semakin terpuruk, maka berita ini dpt membuat seseorang merasa depresi krn setelah mendengar dan melihat berita tsb, dia menalar berdasarkan kepercayaan yg dipegang seperti berikut ini, Kalau Indonesia terpuruk, rakyat jadi terpuruk. Saya adalah rakyat Indonesia, jadi ketika Indonesia terpuruk, maka saya juga terpuruk. Dari sini, kesan yg diperoleh dari hasil penalaran di pikiran sadar adalah kesan ketidakberdayaan yg berakibat kepada rasa putus asa. Akhirnya rasa ketidakberdayaan tsb akan memunculkan perilaku destruktif, bahkan bisa mendorong kepada tindak kejahatan seperti pencurian dgn beralasan untuk bisa bertahan hidup. Namun, melalui pikiran sadar pula, kepercayaan tsb dpt dirubah untuk memberikan kesan berbeda dgn menambahkan contoh kalimat berikut ini, ...tapi aku punya banyak relasi orang-orang kaya yg siap membantuku. Nah, cara berpikir semacam ini akan memberikan kesan keberdayaan sehingga kesan ini dpt memberikan harapan dan mampu meningkatkan rasa percaya diri.
dgn memahami cara kerja pikiran tsb, kita memahami bahwa pengendalian pikiran menjadi sangat penting. dgn kemampuan kita dlm mengendalikan pikiran ke arah kebaikan, kita akan mudah mendptkan apa yg kita inginkan, yaitu kebahagiaan. Sebaliknya, jika pikiran kita lepas kendali sehingga terfokus kepada keburukan dan kejahatan, maka kita akan terus mendptkan penderitaan-penderitaan, disadari maupun tidak.
Unsur terpenting dlm pembentukan karakter adalah pikiran krn pikiran, yg di dlmnya terdpt seluruh program yg terbentuk dari pengalaman hidupnya, merupakan pelopor segalanya. Program ini kemudian membentuk sistem kepercayaan yg akhirnya dpt membentuk pola berpikirnya yg bisa mempengaruhi perilakunya. Jika program yg tertanam tsb sesuai dgn prinsip-prinsip kebenaran universal, maka perilakunya berjalan selaras dgn hukum alam. Hasilnya, perilaku tsb membawa ketenangan dan kebahagiaan. Sebaliknya, jika program tsb tidak sesuai dgn prinsip-prinsip hukum universal, maka perilakunya membawa kerusakan dan menghasilkan penderitaan. Oleh krn itu, pikiran harus mendptkan perhatian serius.
Tentang pikiran, Joseph Murphy mengatakan bahwa di dlm diri manusia terdpt satu pikiran yg memiliki ciri yg berbeda. Untuk membedakan ciri tsb, maka istilahnya dinamakan dgn pikiran sadar (conscious mind) atau pikiran objektif dan pikiran bawah sadar (subconscious mind) atau pikiran subjektif. Penjelasan Adi W. Gunawan mengenai fungsi dari pikiran sadar dan bawah sadar menarik untuk dikutip.
Pikiran sadar yg secara fisik terletak di bagian korteks otak bersifat logis dan analisis dgn memiliki pengaruh sebesar 12 % dari kemampuan otak. Sedangkan pikiran bawah sadar secara fisik terletak di medulla oblongata yg sudah terbentuk ketika msh di dlm kandungan. krn itu, ketika bayi yg dilahirkan menangis, bayi tsb akan tenang di dekapan ibunya krn dia sudah merasa tidak asing lg dgn detak jantung ibunya. Pikiran bawah sadar bersifat netral dan sugestif.
Untuk memahami cara kerja pikiran, kita perlu tahu bahwa pikiran sadar (conscious) adalah pikiran objektif yg berhubungan dgn objek luar dgn menggunakan panca indra sebagai media dan sifat pikiran sadar ini adalah menalar. Sedangkan pikiran bawah sadar (subsconscious) adalah pikiran subjektif yg berisi emosi serta memori, bersifat irasional, tidak menalar, dan tidak dpt membantah. Kerja pikiran bawah sadar menjadi sangat optimal ketika kerja pikiran sadar semakin minimal.
Pikiran sadar dan bawah sadar terus berinteraksi. Pikiran bawah sadar akan menjalankan apa yg telah dikesankan kepadanya melalui sistem kepercayaan yg lahir dari hasil kesimpulan nalar dari pikiran sadar terhadap objek luar yg diamatinya. krn, pikiran bawah sadar akan terus mengikuti kesan dari pikiran sadar, maka pikiran sadar diibaratkan seperti nahkoda sedangkan pikiran bawah sadar diibaratkan seperti awak kapal yg siap menjalankan perintah, terlepas perintah itu benar atau salah. Di sini, pikiran sadar bisa berperan sebagai penjaga untuk melindungi pikiran bawah sadar dari pengaruh objek luar.
Kita ambil sebuah contoh. Jika media masa memberitakan bahwa Indonesia semakin terpuruk, maka berita ini dpt membuat seseorang merasa depresi krn setelah mendengar dan melihat berita tsb, dia menalar berdasarkan kepercayaan yg dipegang seperti berikut ini, Kalau Indonesia terpuruk, rakyat jadi terpuruk. Saya adalah rakyat Indonesia, jadi ketika Indonesia terpuruk, maka saya juga terpuruk. Dari sini, kesan yg diperoleh dari hasil penalaran di pikiran sadar adalah kesan ketidakberdayaan yg berakibat kepada rasa putus asa. Akhirnya rasa ketidakberdayaan tsb akan memunculkan perilaku destruktif, bahkan bisa mendorong kepada tindak kejahatan seperti pencurian dgn beralasan untuk bisa bertahan hidup. Namun, melalui pikiran sadar pula, kepercayaan tsb dpt dirubah untuk memberikan kesan berbeda dgn menambahkan contoh kalimat berikut ini, ...tapi aku punya banyak relasi orang-orang kaya yg siap membantuku. Nah, cara berpikir semacam ini akan memberikan kesan keberdayaan sehingga kesan ini dpt memberikan harapan dan mampu meningkatkan rasa percaya diri.
dgn memahami cara kerja pikiran tsb, kita memahami bahwa pengendalian pikiran menjadi sangat penting. dgn kemampuan kita dlm mengendalikan pikiran ke arah kebaikan, kita akan mudah mendptkan apa yg kita inginkan, yaitu kebahagiaan. Sebaliknya, jika pikiran kita lepas kendali sehingga terfokus kepada keburukan dan kejahatan, maka kita akan terus mendptkan penderitaan-penderitaan, disadari maupun tidak.
0
6K
Kutip
37
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan