Tahun kemarin setelah mimpi saya terwujud di puncak argopuro dan semeru, saya kembali memimpikan puncak tambora dan Rinjani. Puncak impian, dan tahun ini saya merencanakan rencana yang lebih besar yaitu menjejakan kaki diatas sana dan menjadi solois lagi.
Rasanya tak mungkin bisa dan membutuhkan waktu lama untuk mengumpulkan uang untuk jalan menuju Indonesia timur. desember setelah pulang dari Jogja, merapi merbabu. Kembali melintas otak saya tentang puncak rinjani, dan lebih ke timur, Tambora.
Sepertinya sebelum liburan sekolah tiba, Juni 2012 dan awal januari saya bisa untuk mulai menabung, dan berjualan di pasar OANC
. Mencetak rekor dalam hidup saya menabung selama itu untuk mimpi yang menancap di otak. Selama 6 bulan itu saya tahan nanjak hanya 1 kali ke Gede dan gathering di Jogja. Terima kasih mas tirta yang udah nanggung biaya pendaftaran gathering
. Dan hari H tiba hasilnya wow akhirnya saya bisa berangkat menuju Indonesia timur. Rencana untuk menutup perjalanan untuk menyiapkan diri untuk UN pun terwujud.
25-6-2012
Perjalanan dimulai dari Tegal akhirnya memutuskan untuk memilih bis dengan tujuan semarang. Diwarnai dengan para pengamen pengamen maksa dari Pekalongan sampai Semarang, mengintimidasi semua penumpang bus. Tak ada beda dengan preman-preman di terminal mungkin juga para preman yang sedang berkamuflase jadi pengamen.

Sampai disemarang jam 3 sore, lama perjalanan dari Tegal mungkin 4 jam. Tibalah di terminal Semarang dengan kewaspadaan siaga. turun langsung cari bus tujuan Jogja. Dilanda macet di Magelang bis hanya bisa merayap. Sampai di Jogja pukul 7.30 malam. Sms mas kris yang sudah standby dikosan untuk menjemput saya. Bertemu dengan tim KCPI ternyata masih di kosannya mas djarot. Akhirnya ketemu juga sama mang kelip + mang koboi
26-6-2012
Setelah selesai makan dengan harga murah dunia akhirat saya diajak diajak begadang sama mas kris sampai jam 3 malam, dan efeknya saya hampir ketinggalan kereta sri tanjung tujuan banyuwangi. Bangun tidur langsung cuci muka angkat keril dan berangkat. Jam 6.30 kita berangkat dari kos mas kris, dengan kelihaiannya mas kris mengendarai kuda besi akhirnya sampailah di stasiun lempuyangan pas 10 menit sebelum kereta berangkat.
Jadi orang gila dikereta selama -+13 jam tiba di stasiun ketapang jam 22.00 langsung meluncur ke pelabuhan untuk menyebrang ke Bali. Pengalaman pertama naik kapal ferry dan hasilnya hampir muntah di atas kapal untung saya tahan, jaim lah dikit
27-6-2012
Tuuutttttttttttt
suara kapal akan bersandar di pelabuhan, turun lah saya di tanah pulau dewata jam sudah menjadi +1 WITA, ini pengalaman pertama saya menginjakan tanah di luar pulau jawa dan perjalanan masih panjang. Mimpi saya masih jauh di ujung sana dengan sesuatu yang baru saya alami.
Saya menuju terminal gilimanuk dengan bermodalkan kartu pelajar akhirnya lolos juga sama petugas. Langsung naik bis ¾ menuju padangbay 40rb/org. bertemu dengan rombongan dari univ. jember, mereka berlima dan tujuan kita sama ke Lombok, menuju UNRAM. Terima kasih nasi bungkusnya
Tiba di pel. padang bay jam 6 pagi, langsung beli tiket 36rb/org, menempuh waktu 5 jam mengarungi lautan yang membelah pulau bali dan Lombok. Dengan langit biru setia menemani. Untunglah ombak tida terlalu besar untuk mengocok perut saya. Bertemu dengan 2 orang dari UI tujuan kita pun sama akhirnya personil pun bertambah menjadi 8 orang.
Tujuan mereka ber7 itu ke rinjani sedangkan saya masih menempuh mimpi saya ke tambora, jadi kita akan berpisah di UNRAM nanti. Tiba di Lombok mimpi saya tahun lalu setelah semeru akhirnya menginjakan kaki disini.
Selamat datang di pelabuhan lembar carter angkot ber8 kena biaya 20rb/org.
Setelah sampai langsung digiring menuju sekre WP berkenalan langsung cari makan dan malamnya kami pun ngopi sampai tengah malam dengan di jamu khas Lombok akhirnya tobat saya dipending dulu
28-6-2012
Pagi itu masih terasa dinginnya hembusan angin yang masuk dari ventilasi sekret. Namun saya harus bangun untuk melanjutkan perjalanan. Sementara yang lain sedang mempersiapkan perjalanan ke Sembalun lawang. Sempat diracunin namun saya harus menginjakan titik terjaluh dalam hidup saya. Ya masih 15 jam lagi, sementara yang lain sudah berangkat saya langsung diantar ke terminal dibonceng bang roches karena dia banyak kenalan calo di terminal bertais yang terkenal kejamnnya.
Tiket mataram dompu bus langsung prima 150rb, mentok. Bus jalan selama -+3 jam sampai di pelabuhan persiapan menuju tanah Sumbawa. Entah siapa dia langsung menanyakan tujuan saya kemana, dompu pak jawab saya. Ternyata dia seorang guru di mataram dan dia kira saya itu muridnya

Setelah mengobrol saya diberi nasi bungkus yang beli barengan sama satu pedangan (jangan ditiru. TSnya laper duit pas2n) mungkin guru tadi merasa iba melihat muka saya lapar dan bingung atau emang kelebihan nasi, tak ada rasa curiga dan langsung saya lahap di atas kapal. Terima kasih rokok, aqua dan nasinya

.
29-6-2012
Tiba di pel. Sumbawa. Seseorang lelaki menawari saya kursi duduk empuk. Karna saya tidak mendapat kursi dari mataram. Terima kasih pak . duduk di samping 160

diajak ngobrol sana sini tentang Sumbawa oleh mbak2 bernama atul, dia asli Bima. Pantas dia bisa menjelaskan secara panjang lebar tentang tempat2 menarik yang tersembunyi di tanah Sumbawa
Sampai di Dompu jam 06.00 berpisah dengan mbak atul, terima kasih atas inponya

. Langsung sms om teguh jemput lah saya di terminal ginte, terminal kecil di kab. Dompu. Diajak ke studio BCB FM dan teman2 yang lain. Besok pagi rencana melanjutkan ke Calabai namun ditunda, badan saya kurang fit setelah 4 hari duduk diatas kursi jadi diundur besok pagi sambil menunggu anak didik Sispala nya om fauzi. Mereka yang akan mengantarkan saya ke Tambora
30-6-2012
hari yang dinanti telah tiba, fix 5 orang yang berangkat ke Tambora. Om Teguh, Om fauzi, imam, dan dian. Berangkat ke terminal ginte. Menggunakan mini bus yang beroperasi 3 kali sehari. Jam 8, 11 dan terakhir jam 2 siang. Lama perjalanan kesana -+4 jam bus pun jalan, dikenakan biaya 30rb/org.
dengan jalanan mulus itu hanya awal setelah 1 jam jalan, jalanan menjadi offroad bus overload dan terpaksa saya duduk diatap bersama om fauzi naik turun bukit dan diwarnai dengan sapi2 dan kuda2 yang sengaja diliarkan. Seperti berjalan di afrika kecil.. sungguh Indahnya negri ini

.
Jam 14.00 WITA tiba tepat di depan pukesmas plus Calabai, disana tempat om teguh bekerja. Sore hari setelah melihat sunset dengan view pulau Moyo. Dan malamnya mempersiapkan keril karna kita akan berangkat ke Desa pancasila. Desa terakhir di lajur pendakian menuju tambora.