Prestasi Anjlok, DPR Dorong Pemerintah Jamin Masa Depan Atlet

KBRN, Jakarta: Kurangnya perhatian pemerintah terhadap masa depan atlet menjadi penyebab utama merosotnya prestasi olahraga Indonesia tidak hanya ditingkat ASEAN namun juga ditingkat dunia. Indikasi tersebut terlihat dengan anjloknya prestasi olahraga Indonesia dipentas Internasional. Terakhir Indonesia gagal mempertahankan tradisi medali emas dari cabang bulutangkis di Olimpiade London.

Anggota Komisi X Utut Adianto, dalam dialog bersama Pro 3 RRI mengatakan sekarang ini, profesi sebagai atlet tidak menarik mengingat secara ekonomi tidak memberikan masa depan yang baik. Tidak heran apabila orang tua lebih suka mengarahkan putera puterinya pada profesi diluar atlet.

“Kami ini mendorong pemerintah supaya orang yang memiliki jasa dan prestasi dibantu masa tuanya dengan dana pensiun,” kata Utut Adianto, Minggu (5/8).

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) itu mengklaim telah melakukan pendataan terhadap atlet yang telah mengharumkan nama Indonesia didunia Internasional dibidang olahraga baik SEA Games hingga Olimpiade. Selama keikut sertaan Indonesia diajang Olimpiade, Indonesia telah mengkoleksi tujuh medali emas yang semuanya disumbangkan dari cabang olahraga bulutangkis. Asian Games 100 medali emas dan SEA Games 1.600 medali emas.

“Artinya kalau itu dikasih bantuan maka ada rasa aman,” jelasnya.

Dalam perhelatan pesta olahraga dunia musim panas London, Inggris, Indonesia gagal mempertahankan medali emas. Sementara cabor bulutangkis yang digadang-gadang untuk mendulang prestasi justru anjlok. Tim bulutangkis Indonesia tidak hanya gagal mempertahankan tradisi medali emas tapi juga gagal meraih satu pun medali pada Olimpiade XXX di London.

Khusus cabor bulutangkis, alih-alih merebut medali emas, justru Indonesia harus malu dengan skandal di sektor ganda puteri pada saat babak penyisihan grup dengan didiskualifakasinya ganda puteri Indonesia Gresia Polii dan Meiliana Jauhari bersama ganda puteri asal Korea Selatan dan China karena dianggap tidak bermain secara fair. (Sgd/BCS)

sumber : http://rri.co.id/index.php/detailber...0#.UCYCLaBsusk


Jaminan Hari Tua untuk Peraih Medali Olimpiade 2012

OLIMPIADE adalah ajang olahraga intemasional dan tertinggi di dunia yang mempertandingkan berbagai cabang-cabang olahraga serta dlikuti oleh ribuan atlet yang berasal dari 200 negara lebih yang berparitsipasi, Dalam kompetisi ini tentunya para atlet berjuang membingkai nama bangsa agar harum di kancah intemasional, Sebagai wujud penghargaan terhadap perjuangan para atlet Indonesia yang telah berhasil membawa nama bangsa di dunia internasional. PT Bank Central Asia, Tbk (BCA) rnernberikan fasilitas perlindungan asuransi kesehatan kepada seluruh atlet peraih medali pada Olimpiade Musim Panas 2012 yang berlangsung di London, lnggris pada 27 Juli12 Agustus 2012.

Perlindungan asuransi untuk para atlet ini diserahkan secara simbolis oleh Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja. kepada Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia Rita Subowo. disakskan oleh Chef De Mission (CDM) kontingen Olimpiade Indonesia 2012 London Erick Thohir. dan Dlrektur Utama PT Central Sejahtera Insurance Gregorius Hariyanto di Hotel lndonesia-Kempinski. Jakarta, Selasa, 26 Juni lalu.

‘Hal ini merupakan bentuk komitmen dan Implementasl program Bakti BCA dalam upaya mendukung pengembangan dan penlngkatan prestasi olahraga nasionat.” kata iahja Setiaatmadja. Pernberian asuransi kesehatan oleh BCA ini diharapkan dapat memotivasi para atlet untuk mencetak prestasi yang Iebih membanggakan.

Jaminan di Hari Tua
.
Asuransi kesehatan dimana keseluruhan premi ditanggung deli BCA diberilkan kepada semua atlet Olimpiade 2012 yang berhasil meraih medali emas, perak, ataupun perunggu. Beragam jenis perlindungan diberikan kepada atlet hlngga usia 75 tahun. seperti perlindungan kesehatan, santunan kondisi kritis, santunan hari tua, hingga jaminan perlindungan kematian. Untuk rawat inap misalnya, kamar yang dbiayai hingga Rp 1.5 juta per harinya selama 120 hari, Para atlet juga akan mendapatkan sejumlah dana Jika sampai premi Jatuh tempo atlet tidak pernah menggunakan asuransinya tutur Jahja.

Jahja menegaskan seorang altet yang berhasli menjadi wakil Indonesia dl ajang Olimplade merupakan prestasi yang luar biasa sehlngga patut diberi penghargaan dengan memberikan jaminan kesejahteraan di masa tua mereka dan yang pasti attet akan lebih terjamin untuk masa depannya. “Banyak atlet kita setelah tidak menjadi atlet lagi ada yang kekurangan. Ketlka pensiun biasanya klta akan merasakan kekhawatiran. Dengan adanya penlindungan kesehatan seperti ini para atlet bisa merasa Ieblh tenang,“ kata Jahja Lagi.

Nilal Lebih Bagi Atlet

Erick Thohir sepakat dengan Jahja Setiaatrnadja. Menurutnya untuk menjadi seorang olimpian dibutuhkan kerja keras, komitmen. dan lntegritas. “Ada yang bisa mengatur keuangan ketika mendapat bonus, tetapi ada juga yang tidak bisa, dengan jangka waktu karier yang Iebih pendek ketimbang profesi lain terkadang membuat atlet tidak memlilki kepastlan masa depan,” Jelas Erick.

Rita Subowo menyampaikan terima kasih kepada BCA yang telah memelopori kepedulian terhadap atlet untuk mengurangi kekhawatiran mereka tentang blaya kesehatan dl hari tua. Rita berharap dengan pembenian asuransi tersebut akan membenkan nilai Iebili bagl para atiet yang telah berjuang derni Indonesia.
Hingga Selasa (26/6) total atlet yang akan mewakill Indonesia dl Olimpiade Musim Panas ke-30 berjumlah 20 atlet yang berasal dari cabang panah, angkat besi, anggar, renang. atletik, dan bulutangkis. Jahja berharap para atlet Indonesia bisa membuat bendera Indonesia berkibar dan nama Indonesia semakin harum di dunia olahraga.

sumber : http://microsite.pikiran-rakyat.com/...olimpiade-2012


Jaminan hari tua aj ampe swasta yang biayain, pemerintah ? NIHIL. Ampe sekarang masih wacana aj, takut berkurang pemasukannya kali ya.