- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Berbagi cerita pengalaman banjir di Filipina yang ane alami sendiri


TS
moonbutterfly
Berbagi cerita pengalaman banjir di Filipina yang ane alami sendiri
Tanggal 6 Agustus 2012, hari senin pagi, kota Manila mendung sejak pagi, gerimis mulai turun perlahan-lahan membasahi aspal dan gedung-gedung tinggi di kota. Pemandangan yang wajar, mengingat dalam 1 bulan terakhir, Filipina sudah memasuki musim hujan. Pada awalnya, tidak ada rasa curiga apapun melihat hujan turun dari pagi sampai malam, mulanya gerimis lama-lama deras. Siangnya sendiri ane masih sempet pergi keluar, tapi waktu balik rumah, malam hari sekitar pukul 20.00
astaga air di jalan deket apartemen ane udah naek sampai batas paha tengah. Ane positif thinking aja, ah paling besok hujan berhenti. Ane ini asalnya dari kota kecil di pulau Jawa, gak pernah tinggal di Jakarta jadi gak pernah mengalami sendiri yang namanya banjir...
Esoknya... tanggal 7 Agustus 2012, di apartemen ane, eng ing eng calon misua (suami) ane telepon bilang: jangan keluar, banjir gede...dese waktu pergi ke tempat kerjanya, air sudah sampai pinggang >.< .
Ane langsung keluar kamar, menuju lift mau lihat keadaan lantai 1, karena penasaran. Lift mati...Ane turunlah dari lantai 15 sampai 1 pakai tangga darurat, mana baru bangun tidur, agak hipoglikemi (gula darah rendah) juga. Ternyata lantai 1 sudah penuh genangan air, sampai pintu apartemen sendiri sudah dibarikade karung pasir.
Sudah kesel saja, gak bisa keluar nyari makan Mau delivery, McD dan KFC di seberang jalan gak bisa layanin karena motor pasti mati kalau dipakai ngaterin barang. Untung ane bawa mie dari Indo lumayan banyak, dan habis belanja juga, jadinya masih ada persediaan makanan yang bisa digoreng dan direbus (nugget, mie instan, oatmeal), air minum juga masih banyak banget.
Ane untungnya bisa balik ke lantai 15 pakai lift tapi mulainya dari lantai 2, dianterin petugas (gila aja naik tangga 14 lantai haha) Siang itu ane masih aman, karena listrik nyala, ane bisa masak sesuka hati. Begitu sore, tiba-tiba PFFT listrik mati, digantikan generator, ane gak bisa masak, panic juga. Untung di depan kamar apartemen ada colokan listrik jadi bisa dipakai perpanjangan kabel buat masukin ke kamar, di apartemen ini dilarang pakai kompor gas karena rawan, jadi yang dipakai kompor listrik.
Malam waktu masih mati lampu, pintu kamar ane diketok, ternyata calon suami ane datang bawain McD buat 2 hari (thanks darling) dia basah semua dari atas sampai bawah, sempat jatoh di air banjir demi aku. Akhirnya setelah dia mandi kita makan bareng katanya yang buka tinggal McD, kayaknya KFC sudah habis stock ayam. Di tempat kerja diapun air sudah masuk ke lantai 1 jadi semua aktivitas dipindahin ke lantai 2. Dia nasihatin ane jangan sekali-kali keluar kerendam air banjir, orang banyak sakit disitu, kalau dia tenang-tenang aja karena waktu kecil sering maen air hujan dan genangan air.
Esoknya hujan makin deras, banjir makin hebat, tapi karena tempat kerja dia dekat, dia pergi ke jalan pakai baju usang (baju kering masuk ke kantong plastik), di tempat kerja nanti baru bilas badan lagi. Mudah-mudahan dia sehat, ane takut karena dia selalu terpapar banjir.
BBM lemot, sinyal parah dan internet menyebalkan koneksinya karena hujan deras. Alhasil ane seharian belajar haha, karena gak ada hiburan justru jadi fokus belajar, Ironis memang. Untung saja malamnya hujan berhenti, diganti gerimis kecil-kecil. Esok harinya air sudah mulai surut dan ane bisa nengok keluar sebentar
.
Dari peristiwa ini, ane ngerasain banget yang namanya diperhatiin, bokap langsung telepon dari Indonesia (putus-putus), teman nanya gimana kondisi disana dan calon misua yang bersedia renang demi beliin ane makanan (padahal dia dah dapat makanan dari tempat kerjanya). Ane juga bisa belajar banyak hari itu, dan pengalaman jika suatu saat ngalami ancaman banjir. Karena banjir ane bisa ngerasain langsung gimana sedihnya orang kehilangan tempat tinggal dan apabila ada yang sedang sakit kena musibah ini, tentu sulit sekali mencari bantuan kesehatan.
Kalau diperhatikan masalah terutama pada tata kota dan drainase air Penyelesaian dilakukan harus dari 2 arah, inisiatif pemerintah dan kemauan dari masyarakat. Jangan sampai karena politik lahan hijau diubah jadi mal, perumahan di bantaran sungai dibiarkan dan karena ketidak tahuan masyarakat masih banyak yang buang sampah sembarangan sehingga menyumbat aliran sungai. Bilamana terjadi lonjakan urbanisasi yang besar (masalah juga ni, dari tempat tinggal sampai sosial) tentu perekonomian daerah harusnya bisa ditingkatkan, jadi banyak masyarakat mampu mencari makan di daerahnya masing-masihg.
Doa ane untuk negeri sendiri, mudah-mudahan permasalahan banjir yang menahun di ibukota tercinta kita bisa teratasi.dan masyarakat Filipina juga dikuatkan dan mampu melewati bencana ini.
Kesimpulan survive:
1 Beli stock makanan yang banyak, terutama makanan kecil yang kering dan tahan lama, karena kulkas bisa mati. Air minum juga harus cukup.
2. Secepatnya ambil baju kering dari laundry, jangan malas.
3. Persiapkan dengan bentuk hiburan apapun atau buku.
4. Beli perahu karet ;D
5. Beli power bank dan lampu emergency.
Ada yang mau tambahin kesimpulan survive waktu banjir?
Esoknya... tanggal 7 Agustus 2012, di apartemen ane, eng ing eng calon misua (suami) ane telepon bilang: jangan keluar, banjir gede...dese waktu pergi ke tempat kerjanya, air sudah sampai pinggang >.< .
Ane langsung keluar kamar, menuju lift mau lihat keadaan lantai 1, karena penasaran. Lift mati...Ane turunlah dari lantai 15 sampai 1 pakai tangga darurat, mana baru bangun tidur, agak hipoglikemi (gula darah rendah) juga. Ternyata lantai 1 sudah penuh genangan air, sampai pintu apartemen sendiri sudah dibarikade karung pasir.
Spoiler for Hujan Besar:
Sudah kesel saja, gak bisa keluar nyari makan Mau delivery, McD dan KFC di seberang jalan gak bisa layanin karena motor pasti mati kalau dipakai ngaterin barang. Untung ane bawa mie dari Indo lumayan banyak, dan habis belanja juga, jadinya masih ada persediaan makanan yang bisa digoreng dan direbus (nugget, mie instan, oatmeal), air minum juga masih banyak banget.
Spoiler for banjir:
Ane untungnya bisa balik ke lantai 15 pakai lift tapi mulainya dari lantai 2, dianterin petugas (gila aja naik tangga 14 lantai haha) Siang itu ane masih aman, karena listrik nyala, ane bisa masak sesuka hati. Begitu sore, tiba-tiba PFFT listrik mati, digantikan generator, ane gak bisa masak, panic juga. Untung di depan kamar apartemen ada colokan listrik jadi bisa dipakai perpanjangan kabel buat masukin ke kamar, di apartemen ini dilarang pakai kompor gas karena rawan, jadi yang dipakai kompor listrik.
Malam waktu masih mati lampu, pintu kamar ane diketok, ternyata calon suami ane datang bawain McD buat 2 hari (thanks darling) dia basah semua dari atas sampai bawah, sempat jatoh di air banjir demi aku. Akhirnya setelah dia mandi kita makan bareng katanya yang buka tinggal McD, kayaknya KFC sudah habis stock ayam. Di tempat kerja diapun air sudah masuk ke lantai 1 jadi semua aktivitas dipindahin ke lantai 2. Dia nasihatin ane jangan sekali-kali keluar kerendam air banjir, orang banyak sakit disitu, kalau dia tenang-tenang aja karena waktu kecil sering maen air hujan dan genangan air.
Esoknya hujan makin deras, banjir makin hebat, tapi karena tempat kerja dia dekat, dia pergi ke jalan pakai baju usang (baju kering masuk ke kantong plastik), di tempat kerja nanti baru bilas badan lagi. Mudah-mudahan dia sehat, ane takut karena dia selalu terpapar banjir.
BBM lemot, sinyal parah dan internet menyebalkan koneksinya karena hujan deras. Alhasil ane seharian belajar haha, karena gak ada hiburan justru jadi fokus belajar, Ironis memang. Untung saja malamnya hujan berhenti, diganti gerimis kecil-kecil. Esok harinya air sudah mulai surut dan ane bisa nengok keluar sebentar

Dari peristiwa ini, ane ngerasain banget yang namanya diperhatiin, bokap langsung telepon dari Indonesia (putus-putus), teman nanya gimana kondisi disana dan calon misua yang bersedia renang demi beliin ane makanan (padahal dia dah dapat makanan dari tempat kerjanya). Ane juga bisa belajar banyak hari itu, dan pengalaman jika suatu saat ngalami ancaman banjir. Karena banjir ane bisa ngerasain langsung gimana sedihnya orang kehilangan tempat tinggal dan apabila ada yang sedang sakit kena musibah ini, tentu sulit sekali mencari bantuan kesehatan.
Kalau diperhatikan masalah terutama pada tata kota dan drainase air Penyelesaian dilakukan harus dari 2 arah, inisiatif pemerintah dan kemauan dari masyarakat. Jangan sampai karena politik lahan hijau diubah jadi mal, perumahan di bantaran sungai dibiarkan dan karena ketidak tahuan masyarakat masih banyak yang buang sampah sembarangan sehingga menyumbat aliran sungai. Bilamana terjadi lonjakan urbanisasi yang besar (masalah juga ni, dari tempat tinggal sampai sosial) tentu perekonomian daerah harusnya bisa ditingkatkan, jadi banyak masyarakat mampu mencari makan di daerahnya masing-masihg.
Doa ane untuk negeri sendiri, mudah-mudahan permasalahan banjir yang menahun di ibukota tercinta kita bisa teratasi.dan masyarakat Filipina juga dikuatkan dan mampu melewati bencana ini.
Kesimpulan survive:
1 Beli stock makanan yang banyak, terutama makanan kecil yang kering dan tahan lama, karena kulkas bisa mati. Air minum juga harus cukup.
2. Secepatnya ambil baju kering dari laundry, jangan malas.
3. Persiapkan dengan bentuk hiburan apapun atau buku.
4. Beli perahu karet ;D
5. Beli power bank dan lampu emergency.
Ada yang mau tambahin kesimpulan survive waktu banjir?
Spoiler for Ini tambahan foto yang ane ambil di TKP (apartemen):
Spoiler for makanan penyelamat di saat darurat:
0
3.4K
16


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan