- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Mario Rivaldi, Putra Petir Kreator Sepeda Motor Listrik


TS
ericww
Mario Rivaldi, Putra Petir Kreator Sepeda Motor Listrik
Nih agan2 dan sis2, ada bacaan menarik nih biar makin terbuka mata dan pengetahuannya. hehehe
Di antara lima Pandawa Putra Petir, ada sosok muda bernama Mario Rivaldi. Dialah creator Abyor, sepeda motor listrik pertama produk asli Indonesia.
Siang itu Mario berpresentasi di hadapan tiga pejabat dari Kementrian Riset dan Teknologi. Tangannya lincah mebolak-balik buku katalog seukuran kertas folio. Sesekali dia membetulkan letak kacamatanya.
Gaya bicaranya runtut, disertai gesturedan gerak tangan untuk mendukung presentasi. Terlihat betul dia menguasau materi yang dipresentasikan. Saya sudah sepuluh tahun menggeluti bisnis sepeda listrik dan sepeda motor listrik, ujarnya ketika ditemui Jawa Pos seusai presentasi di ruang meeting salah satu hotel di kawasan Senayan, Jakarta, pekan lalu.
Dari sisi usia, Mario memang tergolong muda. Pria kelahiran Bandung, 10 Juni 1978, itu kini baru menginjak usia 34 tahun. Namun, dari sisi pengalaman di bidang kendaraan listrik, dia sudah kenyang makan asam garam.
Mario bukan hanya engineer, tapi juga pebisnis. Bahkan, dia termasuk tipe pebisnis cerdas yang mampu bertransformasi dari sekedar bisnis perdagangan menjadi industri manufaktur.
Bekal pendidikannya pun memadai. Sempat diterima di Institut Teknologi Bandung (ITB), Mario akhirnya lebih memilih untuk terbang ke Inggris setelah diterima di University of Manchester, Institute of Science and Technology, Manchester.
Seusai menimba ilmu di Negeri Ratu Elizabeth, Desember 2002, dia memulai bisnis kendaraan listrik dengan mendirikan sekaligus menjadi presiden direktur PT Betrix Indonesia yang berkantor di Bandung. Saat itu, saya sudah mencium potensi kendaraan listrik. Cepat atau lambat, kendaraan dengan BBM akan digantikan kendaraan listrik, katanya.
Awalnya Mario memasarkan sepeda listrik serta sepeda motor listrik yang diimpor dari Tiongkok. Namun naluri teknisinya mulai terusik.
Beberapa sepeda listrik dan sepeda motor listrik impor itu diutak-atik. Dari situ, dia tahu bahwa produk Tiongkok sebenarnya merupakan sepeda motor biasa yang penggeraknya diganti dengan listrik.
Artinya, dari awal kendaraan itu tidak dirancang sebagai kendaraan listrik. Akibatnya, banyak kelemahannya. Kelemahan-kelemahan itulah yang terus saya pelajari dan cari solusinya, cerita Mario.
Tak butuh waktu lama bagi Mario untuk memulai produksi sepeda listrik sendiri. Pada 2004, dia mulai mengembangkan purwarupa atau prototipe sepeda motor listrik.
Mario mengakui, dalam pengembangan sepeda motor listrik, dirinya tidak berjalan sendiri. Menurut dia, di negara-negara maju, pengembangan teknologi selalu melibatkan banyak pihak, terutama instansi-instansi pemerintah di bidang riset dan teknologi.
Kalau boleh saya analogikan, lahirnya sepeda motor listrik nasional ini melibatkan enam pihak. Merekalah yang menghamili dan bertanggung jawab atas hadirnya si jabang bayi, Abyor, ujarnya lantas tertawa.
Abyor adalah nama sepeda motor kreasi Mario. Nama itu diberi oleh seorang dalang di Jogja. Artinya lampu yang menerangi, imbuhnya.
Siapa saja enam pihak tersebut? Pertama, Kementrian Ristek dan LIPI. Dua institusi itulah yang bersama Mario mengembangkan serta memproduksi komponen kunci Abyor. Kedua, Itenas Bandung. Lembaga pendidikan tinggi itu sejak 2004 menyediakan SDM untuk pengembangan kendaraan listrik.
Ketiga, Kementrian Lingkungan Hidup yang sejak 2008 mendukung kendaraan listrik sebagai moda transportasi ramah lingkungan. Keempat, Intech Bandung. Mario menyebutkan, ,mitra strategis Abyor itu adalah kumpulan alumnus Polman ITB yang ahli dalam precision engineering. Mereka itulah yang selanjutnya memproduksi komponen-komponen Abyor secara masal.
Kelima, PLN. Menurut Mario, pengembangan kendaraan listrik tanpa charging station tidak akan optimal atau sama saja dengan kendaraan BBM tanpa SPBU. PLN-lah yang berperan dalam pengembangan infrastruktur dan sistem pengisian ulang otomatis.
Keenam, Satuan Perencanaan dan Pengembangan (Renbang) Polri. Mario menyatakan, Renbang Polri berperan menurunkan tim uji coba ketahanan dan mengeluarkan sertifikat pengujian. Itu sangat penting karena merupakan bentuk pengakuan legalitas atas Abyor, ucapnya.
Secara bercanda Mario mengatakan, enam pihak itulah tersangka utama yang berperan menghamili proyek Abyor. Saat ini, kondisi kandungan sudah hamil tua dan Abyor siap dilahirkan, sehingga dibutuhkan dokter kandungan yang mumpuni.
Nah, peran dokter kandungan itulah yang diambil Pak Dahlan Iskan (menteri BUMN, Red). Tentu saja ini peran yang sangat penting, penuh dengan tanggung jawab sekaligus resiko, tegasnya.
Lanjut Bawah bosss
V V V V V V
Quote:
Belum Lahir Sudah Dipesan 1.000 Unit oleh PLN
Di antara lima Pandawa Putra Petir, ada sosok muda bernama Mario Rivaldi. Dialah creator Abyor, sepeda motor listrik pertama produk asli Indonesia.
Siang itu Mario berpresentasi di hadapan tiga pejabat dari Kementrian Riset dan Teknologi. Tangannya lincah mebolak-balik buku katalog seukuran kertas folio. Sesekali dia membetulkan letak kacamatanya.
Gaya bicaranya runtut, disertai gesturedan gerak tangan untuk mendukung presentasi. Terlihat betul dia menguasau materi yang dipresentasikan. Saya sudah sepuluh tahun menggeluti bisnis sepeda listrik dan sepeda motor listrik, ujarnya ketika ditemui Jawa Pos seusai presentasi di ruang meeting salah satu hotel di kawasan Senayan, Jakarta, pekan lalu.
Dari sisi usia, Mario memang tergolong muda. Pria kelahiran Bandung, 10 Juni 1978, itu kini baru menginjak usia 34 tahun. Namun, dari sisi pengalaman di bidang kendaraan listrik, dia sudah kenyang makan asam garam.
Mario bukan hanya engineer, tapi juga pebisnis. Bahkan, dia termasuk tipe pebisnis cerdas yang mampu bertransformasi dari sekedar bisnis perdagangan menjadi industri manufaktur.
Bekal pendidikannya pun memadai. Sempat diterima di Institut Teknologi Bandung (ITB), Mario akhirnya lebih memilih untuk terbang ke Inggris setelah diterima di University of Manchester, Institute of Science and Technology, Manchester.
Seusai menimba ilmu di Negeri Ratu Elizabeth, Desember 2002, dia memulai bisnis kendaraan listrik dengan mendirikan sekaligus menjadi presiden direktur PT Betrix Indonesia yang berkantor di Bandung. Saat itu, saya sudah mencium potensi kendaraan listrik. Cepat atau lambat, kendaraan dengan BBM akan digantikan kendaraan listrik, katanya.
Awalnya Mario memasarkan sepeda listrik serta sepeda motor listrik yang diimpor dari Tiongkok. Namun naluri teknisinya mulai terusik.
Beberapa sepeda listrik dan sepeda motor listrik impor itu diutak-atik. Dari situ, dia tahu bahwa produk Tiongkok sebenarnya merupakan sepeda motor biasa yang penggeraknya diganti dengan listrik.
Artinya, dari awal kendaraan itu tidak dirancang sebagai kendaraan listrik. Akibatnya, banyak kelemahannya. Kelemahan-kelemahan itulah yang terus saya pelajari dan cari solusinya, cerita Mario.
Tak butuh waktu lama bagi Mario untuk memulai produksi sepeda listrik sendiri. Pada 2004, dia mulai mengembangkan purwarupa atau prototipe sepeda motor listrik.
Mario mengakui, dalam pengembangan sepeda motor listrik, dirinya tidak berjalan sendiri. Menurut dia, di negara-negara maju, pengembangan teknologi selalu melibatkan banyak pihak, terutama instansi-instansi pemerintah di bidang riset dan teknologi.
Kalau boleh saya analogikan, lahirnya sepeda motor listrik nasional ini melibatkan enam pihak. Merekalah yang menghamili dan bertanggung jawab atas hadirnya si jabang bayi, Abyor, ujarnya lantas tertawa.
Abyor adalah nama sepeda motor kreasi Mario. Nama itu diberi oleh seorang dalang di Jogja. Artinya lampu yang menerangi, imbuhnya.
Siapa saja enam pihak tersebut? Pertama, Kementrian Ristek dan LIPI. Dua institusi itulah yang bersama Mario mengembangkan serta memproduksi komponen kunci Abyor. Kedua, Itenas Bandung. Lembaga pendidikan tinggi itu sejak 2004 menyediakan SDM untuk pengembangan kendaraan listrik.
Ketiga, Kementrian Lingkungan Hidup yang sejak 2008 mendukung kendaraan listrik sebagai moda transportasi ramah lingkungan. Keempat, Intech Bandung. Mario menyebutkan, ,mitra strategis Abyor itu adalah kumpulan alumnus Polman ITB yang ahli dalam precision engineering. Mereka itulah yang selanjutnya memproduksi komponen-komponen Abyor secara masal.
Kelima, PLN. Menurut Mario, pengembangan kendaraan listrik tanpa charging station tidak akan optimal atau sama saja dengan kendaraan BBM tanpa SPBU. PLN-lah yang berperan dalam pengembangan infrastruktur dan sistem pengisian ulang otomatis.
Keenam, Satuan Perencanaan dan Pengembangan (Renbang) Polri. Mario menyatakan, Renbang Polri berperan menurunkan tim uji coba ketahanan dan mengeluarkan sertifikat pengujian. Itu sangat penting karena merupakan bentuk pengakuan legalitas atas Abyor, ucapnya.
Secara bercanda Mario mengatakan, enam pihak itulah tersangka utama yang berperan menghamili proyek Abyor. Saat ini, kondisi kandungan sudah hamil tua dan Abyor siap dilahirkan, sehingga dibutuhkan dokter kandungan yang mumpuni.
Nah, peran dokter kandungan itulah yang diambil Pak Dahlan Iskan (menteri BUMN, Red). Tentu saja ini peran yang sangat penting, penuh dengan tanggung jawab sekaligus resiko, tegasnya.
Lanjut Bawah bosss
V V V V V V
0
5.5K
Kutip
23
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan