image uploadTEMPO.CO, Jakarta - Wallace Rodrigues da Silva tersenyum kecut. Dia baru selesai menghitung uang dalam kardus yang didapat dari hasil mengamen di perempatan Kayuringin, Jalan Achmad Yani, Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis, 9 Agustus siang. Jumlah total yang diperoleh baru Rp 45 ribu.
"Lumayan buat buka puasa teman-teman," kata Rodrigues dengan nada berat. Sejak delapan bulan lalu, Rodrigues tak lagi menerima upah dari manajemen Persipasi akibat badai keuangan yang menimpa klub berjulukan Laskar Patriot itu sejak tak lagi dibolehkan menggunakan dana APBD.
Sementara desakan kebutuhan sehari-hari terbilang besar. Belum lagi biaya sewa apartemen di kawasan Kuningan, Jakarta, untuk tempat tinggal striker asal Brasil itu. Di klub, Rodrigues bisa dibilang pemain paling ''disayang'' pelatih dan manajemen. Namun, sejak Januari lalu, dia tak lagi mendapat perlakuan istimewa.
Klub pailit, para pemain pun meradang, termasuk Rodrigues. Pemain yang telah membubuhkan enam gol bagi tim besutan Warta Kusuma pada musim perdananya di Kota Bekasi itu tak memiliki sumber keuangan lain. "Makanya kami mengamen," katanya.
Mengamen di pinggir jalan mungkin tak pernah dia lakukan sebelumnya. Namun, karena desakan kebutuhan untuk makan, Rodrigues rela. Dia bersama beberapa pemain lokal Persipasi Kota Bekasi mangkal di perempatan Kayuringin, meminta belas kasihan dari setiap pengendara yang melintas.
Selain Rodrigues, terlihat kiper utama Persipasi, Pipik Suratno, dan pemain Eka Sartika, Iqbal Kurniawan, Hasanudin, dan Yoga Ramadan. Rodrigues memegang kardus tempat uang yang disodorkan kepada pengendara. Bagian depan kardus tertulis: "Sembilan Bulan Belum di Bayar Gaji Persipasi!!! Bantu Kami Persipasi Kota Bekasi."
Pesan tulisan tersebut sungguh miris. Namun para pemain mengaku tak bisa berbuat apa-apa. Beberapa kali mereka menghadap manajemen dan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi dengan maksud meminta hak pembayaran gaji, namun tak kunjung terealisasi.
"Kami dijanjikan manajemen akan dibayar sebelum puasa, tetapi sekarang menjelang Lebaran belum ada buktinya," keluh Rodrigues. "Sepanjang karier saya, baru kali ini menemukan masalah seperti di Persipasi."
Mengaku kapok, Rodrigues tak mau bertahan di Persipasi, meski manajemen menahannya. Mantan pemain Tangerang Wolves itu mengaku telah dilirik Persibo Bojonegoro. "Saya pasti pindah," ujarnya.
Sebelumnya, Manajer Persipasi Dana Satria menjelaskan, total tunggakan yang belum dibayar sekitar Rp 3,5 miliar. Meliputi gaji pemain dan ofisial tim, serta biaya operasional sehari-hari. "Itu belum termasuk sewa mes atau tempat tinggal dan biaya katering pemain," katanya.
Menurut Dana, dari 28 pemain yang belum beroleh upah itu, dua di antaranya pemain asing. Sebagai solusi sementara, kata dia, manajemen Persipasi akan meminta uang kepada pengusaha, setidaknya untuk membayar gaji pemain. "Tapi saya belum bisa pastikan kapan pinjaman itu cair," katanya.
Prestasi Persipasi Bekasi di Divisi Utama cukup bagus. Dengan finis di urutan ke-6, Persipasi masih berhak mengikuti kompetisi Dividi Utama musim 2013 yang akan dimulai Januari tahun depan. "Meski dililit masalah keuangan, Persipasi mampu bertahan dan tidak sampai degradasi," katanya.
Kepala Dinas Pemuda Olahraga Budaya dan Pariwisata Kota Bekasi Aan Suhanda mengatakan, kemampuan Persipasi bersaing di Divisi Utama merupakan capaian yang sangat bagus dan penuh perjuangan. "Saya punya tanggung jawab moril agar Persipasi bisa bertahan dalam kondisi yang sangat prihatin," katanya.(
sumber [url]www.tempo.co[/url])
yg ke eskpos media club ini doank maslah gaji telat belum lagi klub-yg lainnya dengan kasus yg sama
turut berduka kepada pemain persipasi dan klub2 lainnya yg mempunyai permaslahan hal serupa