ternyata itu iklan dari Three Always On ya
Disamping produk yg dijual, ane nemu beberapa komentar menarik macem gini bro
Iklan Tri/Three/3 AlwaysOn terdiri dari beberapa versi iklan dengan durasi 15 detik. Versi dengan durasi singkat ini digabungkan ke dalam dua versi utama (versi cewe dan cowo) dengan durasi masing-masing 1 menit. Versi-versi awal yang berdurasi 15 detik mencoba membangkitkan ingatan penonton tentang keterbatasan. Ini tentu berkaitan dengan kultur masyarakat yang terkelompokkan sebagai Timur yang secara perseptual dioposisikan secara biner dengan kultur Barat. Budaya masyarakat Timur yang secara geografis berada di Asia dipandang sebagai masyarakat yang perilakunya terbatasi oleh aturan atau syarat. Di dalam iklan versi perempuan (versi cewe) disebutkan bahwa seseorang bebas mengekspresikan dirinya selama roknya masih di bawah lutut, anak muda bebas menikmati hidup asal pulang lagi ke rumah tidak lebih dari jam 10 malam, kita bebas memilih jodoh selama itu masih dalam satu etnis, kaya, dan dari keluarga baik-baik. Di dalam iklan versi laki-laki (versi cowo) dikatakan bahwa kita bebas berteman dengan siapa saja asal orang tua kita suka, laki-laki itu jangan pernah takut gagal tapi perhitungkan risiko; kerja dulu cari pengalaman bukan sebaliknya, kita bebas cari jodoh asal dari keluarga terpandang, santun, dan berpendidikan.
Versi awal berdurasi pendek tersebut mencoba membangun kesadaran manusia akan ketidakbebasan dirinya. Selama ini manusia dianggap tidak menyadari bahwa kebebasan itu sebenarnya ada. Aturan dan syarat membuat kita berpikir bahwa kebebasan adalah ilusi, aneh, fantasi, palsu, hanya teori. Pada akhirnya kita akan berpikir bahwa kebebasan itu tidak pernah ada, sehingga keberadaannya hanyalah omong kosong. Sampai akhirnya hadir provider Tri yang mengajak kita berpikir ulang tentang sikap skeptis kita akan kebebasaan melalui ungkapan Think again. Slogan think again yang berarti pikirkan lagi dalam iklan versi pendek sebenarnya bergerak melalui dua tahapan.
Pertama, kita diajak untuk melihat lebih intens budaya yang kita anut. tentang kebaikan dan keburukannya. tentang seberapa luas kebebasan yang dapat diberikannya. Kedua, kita digiring untuk menilai bahwa kultur yang kita anut ternyata membatasi perilaku manusia. Jika budaya kita begitu membatasi, kenapa tidak berpindah ke budaya lain yang dapat memberikan kebebasan. Kebebasan itu tidak sekadar ada tapi nyata, dapat dirasakan. Namun keberadaannya tidak di tempat anda, tetapi di tempat kami; tidak di kultur anda, tetapi di kultur kami. Untuk itu datanglah ke tempat kami dan ikuti kultur kami. Sama seperti masyarakat kita yang selalu mengatakan bahwa kita bebas melakukan ini dan itu, namun dengan syarat tidak boleh begini dan begitu. Segala syarat yang berlaku ini justru dianggap sebagai aturan yang membelenggu.
Iklan Tri AlwaysOn tentu harus disikapi secara bijak dan penuh ketelitian
Think Again.

:
Sumber
iklannya cukup bagus untuk "pendidikan" mengenai "budaya" disamping promo produk.. ane sebagai user three juga merasa cukup dgn apa yg ditawarkan

tapi semoga saja benar-benar ada pencerahan masalah internet di negeri ini seperti internet murah.. Semoga saja AON in langkah awal untuk menciptakan Internet murah dinegeri ini