- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Istri Ingin Lanjutkan Sekolah, Suami Potong Semua Jari Istri


TS
Kay.junior
Istri Ingin Lanjutkan Sekolah, Suami Potong Semua Jari Istri
Lanjutkan Sekolah, Suami Potong 5 Jari Istri
matabelo
Seorang Istri di Bangladesh harus pasrah menerima kondisi tangan kanannya yang tidak dapat dipergunakan lagi untuk menulis akibat sang suami memotong ke 5 jari kanannya setelah ia meyatakan keinginannya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.
Komisi HAM Bangladesh meminta pemerintah untuk menjatuhkan hukuman yang setimpal kepada sang suami yang telah tega memotong sebagian besar tangan kanan sang itri yang masih belia.
Polisi mengatakan sang suami, Rafiqul Islam (30 tahun), menyerang sang istri setelah ia meminta ijin untuk melanjutkan pendidikannya. Mereka mengatakan bahwa Rafiqul yang bekerja sebagai seorang pekerja migran, melakukan perbuatannya sesaat setelah ia pulang kerumah dari Gulf.
Kejadian ini merupakan salah satu kekerasan dalam rumah tangga yang sudah beberapa kali dalam beberapa bulan ini dengan menjadikan wanita yang ingin melanjutkan pendidikannya sebagai korban.
Polisi mengatakan bahwa Rafiqul yang bekerja di Uni Emirat Arab, mengikat istrinya, Hawa Akhter Jui yang masih berumur 21 tahun tersebut, lalu melakban mulut dan kemudia memotong kelima jari sang istri.
Dokter mengatakan jari-jarinya tidak dapat disambungkan kembali dan Hawa harus terpaksa menggunakan tangan kirinya untuk melakukan aktiftas.
Seperti dilansir dari BBC, Hawa mengatakan kepada BBC bahwa "Setelah kembali dari Bagladesh, ia ingin berbicara dengan saya. Tiba-tiba mata saya ditutup dan tangan saya diikat. Dia juga melakban mulut saya dan mengatakan bahwa ia akan memberiakan saya hadiah kejutan. Namun yang terjadi dia malah memotong jari saya."
Hawa juga mengatakan bahwa suaminya yang memiliki latar belakang pendidikan yang rendah tidak mengijinkannya untuk melanjutkan pendidikannya ke tingkat yang lebih tnggi. Saat berbicara melalui telepon, Rafiqul memperingatkan sang istri akan konsekuensi yang akan ia terima apabila ia melawan kata-katany.
"Dokter mengatakan bahwa jari-jari saya mungkin untuk disambung dalam waktu 6 jam, namun ia (sang suami) menolah memberikan mereka. Setelah itu, beberapa saudara suami saya membuang jari-jari tersebut ke tempat sampah. Saya akhirnya dapat sembuh namun semuanya sudah terlambat" jelas Hawa yang saat ini berada dirumah orang tuanya untuk pemulihan.
Hawa mengatakan bahwa ia tidak mau lagi hidup bersama suaminya, yang saat ini berada dalam penahanan polisi serta meminta sang suami untuk dihukum yang setimpal dengan perbuatannya.
Sebelumnya di bulan Juli, insiden yang hampir sama terjadi dimana seorang dosen universitas tinggi harus rela kehilangan sebelah matanya yang disebabkan oleh penyerangan yang dilakukan sang suami. Pelaku, Syeed Hasan Sumon, meninggal awal bulan ini dalam penahanan saat menunggu pengadilannya.



Sumber : http://arenamenarik.blogspot.com/201...l#ixzz22ZSpQ5kl


Spoiler for :
Seorang Istri di Bangladesh harus pasrah menerima kondisi tangan kanannya yang tidak dapat dipergunakan lagi untuk menulis akibat sang suami memotong ke 5 jari kanannya setelah ia meyatakan keinginannya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.
Komisi HAM Bangladesh meminta pemerintah untuk menjatuhkan hukuman yang setimpal kepada sang suami yang telah tega memotong sebagian besar tangan kanan sang itri yang masih belia.
Polisi mengatakan sang suami, Rafiqul Islam (30 tahun), menyerang sang istri setelah ia meminta ijin untuk melanjutkan pendidikannya. Mereka mengatakan bahwa Rafiqul yang bekerja sebagai seorang pekerja migran, melakukan perbuatannya sesaat setelah ia pulang kerumah dari Gulf.
Kejadian ini merupakan salah satu kekerasan dalam rumah tangga yang sudah beberapa kali dalam beberapa bulan ini dengan menjadikan wanita yang ingin melanjutkan pendidikannya sebagai korban.
Polisi mengatakan bahwa Rafiqul yang bekerja di Uni Emirat Arab, mengikat istrinya, Hawa Akhter Jui yang masih berumur 21 tahun tersebut, lalu melakban mulut dan kemudia memotong kelima jari sang istri.
Dokter mengatakan jari-jarinya tidak dapat disambungkan kembali dan Hawa harus terpaksa menggunakan tangan kirinya untuk melakukan aktiftas.
Seperti dilansir dari BBC, Hawa mengatakan kepada BBC bahwa "Setelah kembali dari Bagladesh, ia ingin berbicara dengan saya. Tiba-tiba mata saya ditutup dan tangan saya diikat. Dia juga melakban mulut saya dan mengatakan bahwa ia akan memberiakan saya hadiah kejutan. Namun yang terjadi dia malah memotong jari saya."
Hawa juga mengatakan bahwa suaminya yang memiliki latar belakang pendidikan yang rendah tidak mengijinkannya untuk melanjutkan pendidikannya ke tingkat yang lebih tnggi. Saat berbicara melalui telepon, Rafiqul memperingatkan sang istri akan konsekuensi yang akan ia terima apabila ia melawan kata-katany.
"Dokter mengatakan bahwa jari-jari saya mungkin untuk disambung dalam waktu 6 jam, namun ia (sang suami) menolah memberikan mereka. Setelah itu, beberapa saudara suami saya membuang jari-jari tersebut ke tempat sampah. Saya akhirnya dapat sembuh namun semuanya sudah terlambat" jelas Hawa yang saat ini berada dirumah orang tuanya untuk pemulihan.
Hawa mengatakan bahwa ia tidak mau lagi hidup bersama suaminya, yang saat ini berada dalam penahanan polisi serta meminta sang suami untuk dihukum yang setimpal dengan perbuatannya.
Sebelumnya di bulan Juli, insiden yang hampir sama terjadi dimana seorang dosen universitas tinggi harus rela kehilangan sebelah matanya yang disebabkan oleh penyerangan yang dilakukan sang suami. Pelaku, Syeed Hasan Sumon, meninggal awal bulan ini dalam penahanan saat menunggu pengadilannya.



Sumber : http://arenamenarik.blogspot.com/201...l#ixzz22ZSpQ5kl
0
1.6K
Kutip
25
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan