Foke memakai segala cara seperti komunis untuk menang
TS
neoconet
Foke memakai segala cara seperti komunis untuk menang
Sorry gan titlenya mungkin rada tendensius tp ane rada marah liat kelakuan foke yang makai segala cara biar menang di puteran ke dua nanti setelah memakai isu money politic yang gagal sekarang mamakai isu sara yang kalau gak dibendung ane kira jakarta bakal jadi ambon jilid 2, rakyat sm rakyat saling diadu domba. demokrasi adalah kebebasan tapi kebebasan yang bermoral.
Spoiler for salah satu berita SARA:
JAKARTA- Sejumlah Ustadz di Jakarta dituding telah menyudutkan pasangan calon Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo- Basuki Tjahaja Purnama dalam sejumlah ceramahnya di masjid-masjid. Seperti apa isi ceramah berbau SARA tersebut.
Hal itu terlihat saat ustadz H Miftah Rais ceramah di Masjid Jami Assyukur, Jakarta Pusat. Saat itu Fauzi Bowo sedang melakukan safari ramadan dan kunjungan di perumahan padat penduduk di Jalan Tambak Matraman Jaya, Jakarta Pusat itu
Foke, sapaan akrab Fauzi Bowo, melakukan salat Ashar berjamaah yang di lanjutkan dengan ceramah dari ustad setempat H. Miftah Rais.
Dalam ceramahnya, Miftah menyatakan Jakarta memerlukan pemimpin yang tidak hanya jenius tetapi juga religius. Dia mengatakan, "Cuma Gubernur DKI yang punya majelis taklim di rumahnya," kata Miftah di Masjid Jami Assyukur, Rabu (25/7/2012).
Kata dia warga Pegangsaan harus tetap mawas diri. "Kalau tidak, bisa-bisa Adzan di masjid ini tidak ada lagi," ujarnya.
Kata Miftah, bila Foke tak menjabat Gubernur lagi, maka aktivitas di masjid akan dipersulit. "Susahnya, kita nanti akan juga tidak mendengarkan dzikir di masjid tercinta ini, sampaikan pada semua saudara kita, jangan sampai kita menjual iman kita dengan harga yang murah." tambah Miftah.
Miftah berharap pada jamaah dan seluruh warga, untuk medoakan Foke memenangkan putaran dua Pilgub DKI yang akan dilangsungkan 20 September mendatang. "Saya menaruh harapan pada jamaah dan seluruh warga Pegangsaan ini, supaya mendoakan pak Gubernur supaya dapat menang lagi," tutupnya.
Jakarta Panwaslu DKI Jakarta memiliki bukti rekaman terkait isu SARA dalam pilgub DKI Jakarta. Pihak Panwaslu berencana memanggil terduga pelaku SARA pada Jumat (3/8) besok, untuk dimintai klarifikasi.
"Ada isu SARA yang dilakukan oleh salah satu pendukung calon gubernur. Untuk tindak lanjutnya akan memanggil pelakunya tersebut ke Panwaslu besok," ujar Ketua Panwaslu DKI Jakarta, Ramdansyah, di kantornya, Jalan Suryopranoto, Jakarta Pusat, Kamis (2/8/2012).
Dalam pertemuan besok, Panwaslu berharap dapat menghasilkan kesepakatan yang bersifat win-win solution dan melakukan mediasi untuk menyelesaikan masalah itu.
"Kalau masuk dalam unsur pidana nanti akan diserahkan ke pihak berwenang," tegasnya.
Informasi yang didapatkan detikcom, Panwaslu memiliki video rekaman yang menunjukkan seorang publik figur melontarkan isu SARA di hadapan khalayak. Pelaku SARA disinyalir berinisal RI yang juga merupakan pendukung salah satu cagub.
Isu SARA merebak luas sejak keluarnya hasil penghitungan pilgub DKI Jakarta yang meloloskan dua pasangan calon yaitu Jokowi-Ahok dan Foke-Nara. Jaringan Pemantau Pemilih untuk Rakyat (JPPR) setidaknya menemukan 10 isu SARA yang menyerang pasangan Foke dan Jokowi.
Koordinator Nasional JPPR Yus Fitriadi, menyatakan pihaknya sudah melihat potensi SARA ini sejak awal sebelum putaran kedua dimulai.
"Kita tidak tahu yang melakukan kandidat yang mana, tetapi kami akan antisipasi isu SARA ini memasuki putaran kedua pilgub DKI," ungkap Yus.
Sosiolog dari UI Thamrin Amal Tomagola:
"Dalam masyarakat sekarang ini sedang menumpuk 3 "kemuakan" mulai dari tingkat Nasional sampai tingkat Jakarta
Pertama, Kemuakan terhadap POLITIK KOTOR...
Dan kemudian, Kemuakan terhadap PARPOL dan POLITISI...
Dan yg ketiga adalah Kemuakan terhadap pihak2 yg memainkan isu SARA, isu PRIMORDIALISME (ras, agama dan suku)...
Saya kira kelompok Foke MEMBUAT KESALAHAN pada saat memunculkan atau menekankan KE-BETAWI-AN dan KE-ISLAM-ANNYA."