Para pemburu kesehatan bersedia membayar mahal demi mendapatkan sensasi rasa manis dari makanan dan minuman yang dikonsumsi. Ketika gula tebu (gula pasir) sudah di black list, kemudian HFCS (High Fructose Corn Syrup) alias gula jagung juga dinyatakan berbahaya, pemburu kesehatan yang masih keranjingan dengan sensasi rasa manis terus mencari alternative pemanis aman.
Salah satunya adalah meniti lagi ke masa lalu, pemanis tradisional dan secara turun menurun telah digunakan sebagai pemanis dan aman.
Gula yang berasal dari Indonesia dan benar-benar aman dikonsumsi secara turun-temurun berabad-abad bahkan telah diteliti oleh para ahli adalah gula jawa, atau gula kelapa, atau gula merah (orang luar menyebutnya Palm Sugar).
Saat ini puluhan bahkan ratusan ton gula kelapa dalam bentuk granule telah dan terus diekspor ke beberapa Negara. Kalau anda membeli gula kelapa di Amerika, atau di Belanda misalnya, besar kemungkinan adalah gula yang berasal dari Jawa Tengah, terutama Banyumas yang menjadi sentra produksi gula jawa terbaik sampai saat ini dengan harga “terbaik”.
Ketika seluruh dunia tertuju kepada gula jawa, atau gula merah, atau gula kelapa, akankah anda masih terus mencari pemanis yang lain?

Banyumas, Gudang Gula yang Adem Ayem

Indonesia adalah produsen No.1 gula kelapa dunia dengan kapasitas produksi 120.000 ton pertahun. Produsen terbesar kedua adalah Thailand, dengan kapasitas produksi 15.000 ton pertahun, disusul India dan Filipina.
Di dalam negeri, pasokan terbesar gula kelapa berasal dari Jawa Tengah. Sebanyak 70% Supply dalam skala nasional berasal dari Banyumas Raya, dimana Kabupaten Banyumas sendiri memproduksi 55.000 ton pertahunnya. Kualitas nira kelapa dari Banyumas dapat menghasilkan gula berkadar sukrosa 72%, sehingga tingkat kemanisannya lebih tinggi dari daerah lain.
Itulah signifikannya peran nasional Banyumas dalam kancah komoditas gula kelapa nasional. Namun, hingga hari ini kabupaten ini masih adem ayem saja, hingga tidak ditemukan satu tugu pun yang merepresentasikan gula kelapa sebagai kebanggaan daerah.

Pasokan Nasional Gula Kelapa: Banyumas

Indonesia adalah produsen terbesar No.1 gula kelapa dunia dengan kapasitas produksi 120.000 ton pertahun. Produsen terbesar kedua adalah Thailand, dengan kapasitas produksi 15.000 ton pertahun, disusul India dan Filipina.
Di dalam negeri, pasokan terbesar gula kelapa berasal dari Jawa Tengah. Sebanyak 70% Supply dalam skala nasional berasal dari Banyumas Raya. Kualitas nira kelapa dari Banyumas dapat menghasilkan gula berkadar sukrosa 72%, sehingga tingkat kemanisannya lebih tinggi dari daerah lain.
Banyumas Raya memiliki peran yang signifikan dalam industri gula kelapa, bukan hanya karena supply pasokannya yang mendominasi, tetapi juga merupakan daerah asal-usul keahlian membuat gula kelapa. Para pengrajin gula kelapa di luar Jawa dan pengetahuan keahlian memasak gula kelapa di luar negeri turun temurun berasal dari petani gula kelapa Banyumas.