- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
[Sekedar Renungan] Mari kita merenung Sejenak Gan!!!


TS
kuchizuka
[Sekedar Renungan] Mari kita merenung Sejenak Gan!!!
Quote:
Miskin Syukur
Pagi hari masih bisa beli nasi uduk, lengkap dengan bihun, tempe goreng
atau semur jengkol sebenarnya sudah bagus. Tetapi kerap mulut berbicara
lain, Nasi uduk melulu, nggak ada makanan lain? Akhirnya sampai sore
sepiring nasi uduk itu tak disentuh sama sekali.
Sudah sepuluh tahun bekerja dan punya penghasilan tetap saja mengeluh,
Kerja begini-begini saja, nggak ada perubahan, gaji sebulan habis
seminggu , Belum lagi nyanyian isteri di rumah, cari kerja tambahan
dong pak, biar hidup kita nggak susah terus
Dikaruniai isteri yang shaleh dan baik masih menggerutu, baik sih, rajin
sholat, tapi kurang cantik Tidak beda dengan seorang perempuan yang
menikah dengan pria bertampang pas-pasan, Sudah miskin nggak ganteng pula.
Masih untung saya mau nikah sama dia
Punya kesempatan memiliki rumah meski hanya type kecil dan rumah sangat
sederhana tentu lebih baik dari sekian orang yang baru bisa mimpi punya
rumah sendiri. Disaat yang lain masih ngontrak dan nomaden, mulut ini
berceloteh, Ya rumah sempit, gerah, sesak. Sebenarnya sih nggak betah,
tapi mau dimana lagi?
Sudah bagus suaminya tidak naik angkot atau bis kota berkali-kali karena
memiliki sepeda motor walau keluaran tahun lama. Eh, bisa-bisanya sang
isteri berkomentar, Jual saja pak, saya malu kalau diboncengin pakai motor
butut itu.
Ada lagi yang dikaruniai anak, sudah bagus anaknya terlahir normal, tidak
cacat fisik maupun mental. Gara-gara anaknya kurang cantik atau tidak
tampan, ia mencari kambing hitam, Bapak salah milih ibu nih, jadinya wajah
kamu nggak karuan begini. Padahal di waktu yang berbeda, ibunya pun
berkata yang hampir mirip, Maaf ya nak, waktu itu ibu terpaksa menikahi
bapakmu. Habis, kasihan dia nggak ada yang naksir.
Kita, termasuk saya, tanpa disadari sudah menjadi orang-orang miskin. Bukan
karena kita tidak memiliki apa-apa, justru sebaliknya kita tengah berlimpah
harta dan memiliki sesuatu yang orang lain belum berkesempatan memilikinya.
Kita benar-benar miskin meski dalam keadaan kaya raya, karena kita tak
pernah bersyukur dengan apa yang dianugerahkan Allah saat ini. Ya, kita ini
miskin rasa syukur.
Punya sedikit ingin banyak, boleh. Dapat satu, ingin dua, tidak dilarang.
Merasa kurang dan mau lebih, silahkan. Tidak masalah kok kalau merasa
kurang, sebab memang demikian sifat manusia, tidak pernah merasa puas.
Pertanyaannya, yang sedikit, yang satu, yang kurang itu sudah disyukuri
kah?
Pada rasa syukur itulah letak kekayaan sebenarnya. Berangkat dari rasa
syukur pula kita merasa kaya, sehingga melahirkan keinginan membagi apa
yang dipunya kepada orang lain. Kita miskin karena tidak pernah mensyukuri
apa yang ada. Meski dunia berada di genggaman namun kalau tak sedikit pun
rasa syukur terukir di hati dan terucap di lisan, selamanya kita miskin.
Coba hitung, duduk di teras rumah sambil sarapan pagi, ditambah secangkir
kopi panas yang disediakan isteri shalihah. Sesaat sebelum berangkat ke
kantor menggunakan sepeda motor, lambaian tangan si kecil seraya mendoakan,
hati-hati Ayah . Subhanallah, ternyata Anda kaya raya! (gaw)
0
1.2K
2


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan