COLORADO - Nama James Eagen Holmes menjadi sosok pembantai yang ternama di Amerika Serikat (AS) saat ini. Banyak kalangan mempertanyakan bagaimana Holmes dengan mudahnya mendapatkan senjata yang digunakan untuk membunuh 12 warga, yang tengah asyik menonton film "Batman".

Pria berusia 24 tahun itu sebelumnya diketahui membeli empat buah senjata dan 6.000 amunisi selama 60 hari terakhir. "Holmes membeli seluruh senjata dari toko senjata setempat dan memborong 6.000 amunisi lewat internet," ujar Kepala Polisi Aurora, Daniel Oates, seperti dikutip Sky News, Sabtu (21/7/2012).

"Semua senjata yang dibelinya, didapatkan secara legal," imbuh Oates.

Oates menggambarkan situasi penembakan saat itu berlangsung cepat di dalam bioskop di Aurora, Colorado. Saat melakukan aksinya, Holmes menggunakan topeng dan rompi anti-peluru. Sebelum melepaskan tembakan, Holmes sempat melemparkan bom asap ke arah penonton bioskop.

Kondisi bioskop yang gelap, membuat para penonton tidak bisa berbuat banyak untuk menyelamatkan dirinya. Tembakan sporadis yang dilancarkan Holmes pun akhirnya menewaskan 12 warga dan melukai 59 orang lainnya.

Meski Presiden AS Barack Obama menyatakan penyesalannya atas peristiwa ini, masih banyak pihak yang mempertanyakan pengendalian penjualan senjata di Negeri Paman Sam. Banyak sekali warga AS yang saat ini dengan mudah memperoleh senjata di toko-toko yang dikelola oleh warga sipil.

Salah satu tokoh yang mempertanyakan hal tersebut adalah Wali Kota New York Michael Bloomberg, yang selama ini menentang peredaran senjata secara luas oleh warga sipil. Bloomberg penasaran, apa yang akan dilakukan oleh Presiden Obama dan kandidat Presiden AS dari Partai Republik Mitt Romney dalam hal pengendalian senjata.

20 tahun, sebuah poling menunjukkan bahwa mayoritas warga AS mendukung aturan ketat dalam kepemilikan senjata. Tetapi kini, tampaknya lebih mudah bagi warga AS untuk memiliki senjata, dengan alasan untuk melindungi diri.