- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Kisah Seorang Kiai Yang Mencari Jodoh Ditempat pramuriaan


TS
DhewanOsd
Kisah Seorang Kiai Yang Mencari Jodoh Ditempat pramuriaan
HTML Code:
Quote:
Newbie Post TS Mengharap Kan 

Quote:
assalaamu'alaykumuwarohmatullohi wa barokaatuh....
Quote:
Kiai Marwan, adalah seorang kiai dari Nganjuk. Kiai ini sudah hampir mendekati lima puluh tahun usianya, tetapi masih membujang. Keinginan untuk berkonsentrasi sebagai Kiai tanpa menghiraukan urusan dunia termasuk wanita, membuatnya menjadi bujang lapuk. Tapi soal kebutuhan penyaluran syahwat, tetap saja mengusik setiap hari. Apalagi kalau ia berfikir, siapa nanti yang meneruskan pesantrennya kalau ia tidak punya putra ?
Dengan segala kejengkelan pada diri sendiri dan gemuruh jiwanya, akhirnya Kiai Marwan melakukan istikhoroh, mohon petunjuk kepada Allah, siapa sesungguhnya wanita yang menjadi jodohnya?
Petunjuk yang muncul dalam istikhoroh, adalah agar Kiai Marwan mendatangi sebuah komplek pramuriaan terkenal di daerahnya. Disanalah jodoh anda nanti kata suara dalam istikhoroh itu.
Tentu saja Kiai Marwan menangis tak habis-habisnya, setengah memprotes Tuhannya. Kenapa ia harus berjodoh dengan seorang pramuria ? Bagaimana kata para santri dan masyarakat sekitar nanti, kalau Ibu Nyainya justru seorang pramuria? Ya Allah ! Apakah tidak ada perempuan lain di dunia ini ?
Dengan tubuh yang gontai, layaknya seorang yang sedang mabuk, Kiai Marwan nekad pergi ke komplek pramuriaan itu. Peluhnya membasahi seluruh tubuhnya, dan jantungnya berdetak keras, ketika memasuki sebuah warung dari salah satu komplek itu. Dengan kecemasan luar biasa, ia memandang seluruh wajah pramuria di sana, sembari menduga-duga, siapa diantara mereka yang menjadi jodohnya.
Dalam keadaan tak menentu, tiba-tiba muncul seorang perempuan muda yang cantik, berjilbab, menenteng kopor besar, memasuki warung yang sama, dan duduk di dekat Kiai Marwan. Masya Allah, apa tidak salah perempuan cantik ini masuk ke warung ini? kata benaknya.
Mbak, maaf, Mbak. Mbak dari mana, kok datang kemari ? Apa Mbak tidak salah alamat ? tanya Kiai Marwan pada perempuan itu. Perempuan itu hanya menundukkan mukanya. Lama-lama butiran airmatanya mulai mengembang dan menggores pipinya. Sambil menatap dengan mata kosong, perempuan itu mulai mengisahkan perjalanannya, hingga ke tempat pramuriaan ini. Singkat cerita, perempuan itu minggat dari rumah orang tuanya, memang sengaja ingin menjadi pramuria, gara-gara ia dijodohkan paksa dengan pria yang tidak dicintainya.
Masya Allah . Masya Allah Mbak.. Begini saja Mbak, Mbak ikut saya saja . kata Kiai Marwan, sambil mengisahkan dirinya sendiri, kenapa ia pun juga sampai ke tempat pramuriaan itu. Dan tanpa mereka sadari, kedua makhluk itu akhirnya sepakat untuk berjodoh.
Hal ini menggambarkan bagaimana dunia jiwa, dunia moral, dunia keindahan dan kebesaran Ilahi, harus direspon tanpa harus ditimbang oleh fakta-fakta normatif sosial yang terkadang malah menjebak moral seorang hamba Allah. Sebab tidak jarang, seorang Kiai, sering mempertaruhkan harga dirinya di depan pendukungnya, ketimbang mempertaruhkan harga dirinya di depan Allah. Dan begitulah cara Allah menyindir para Kiai, dengan menampilkan Kiai Marwan ini.
Quote:
Terima Kasih Semoga Trit Ini Bermanfaat

Mari Belajar dan Berbagi Wawasan


Tak Lupa Memberikan

Maaf Klo
Ane Cuman Mau Share

Budayakan Comment yang Mendidik dan Berkualitas!!
Kalo Berkenan

Wass

Mari Belajar dan Berbagi Wawasan


Tak Lupa Memberikan





Maaf Klo

Ane Cuman Mau Share

Budayakan Comment yang Mendidik dan Berkualitas!!
Kalo Berkenan



Wass
0
3.7K
Kutip
45
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan