- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
GP Ansor siap lawan gerakan Islam radikal di Indonesia.
TS
zeroyonline
GP Ansor siap lawan gerakan Islam radikal di Indonesia.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ani Yudhoyono menghadiri puncak peringatan Hari Lahir ke-78 Gerakan Pemuda (GP) Ansor di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, Senin kemarin.
Presiden SBY dalam sambutannya berpesan agar Gerakan Pemuda (GP) Ansor terus menjadi benteng dan pengawal Pancasila, NKRI, UUD 45, dan Bhineka Tunggal Ika. GP Ansor juga diharapkan terus menjadi pelopor untuk menjalankan Islam sebagai rahmat semesta alam.
Teruslah menjadi teladan dalam menjaga persatuan dan kerukunan antarumat beragama. Bangsa dan negara mengucapkan terima kasih dan memberikan penghargaan yang tinggi kepada GP Ansor atas apa yang sudah disumbangkan kepada negeri tercinta, kata Presiden SBY.
Sementara itu, di Hari Lahir GP Ansor ini, ketua umum GP Ansor Nusron Wahid menyatakan siap menjadi benteng yang menjaga kerukunan umat beragama dan keutuhan Pancasila dari ancaman disintegrasi bangsa. Dan siap melawan gerakan Islam radikal di Indonesia.
Mari kita gelorakan semangat perlawanan dan menyatakan perang pada gerakan radikalisme dan ekstrimisme yang mengatasnamakan Islam. Sanggupkah sahabat Ansor melawan radikalisme yang mengatasnamakan agama? ujarnya, lalu dijawab dengan aklamasi positif oleh para peserta.
Lebih lanjut, Nursron mengatakan, tidaklah Indonesia kalau bukan dari Sabang sampai Merauke. Tidaklah Indonesia bila tidak ada orang Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, Konghucu, dan aliran kepercayaan lainnya. Indonesia adalah Bhinneka tunggal Ika, ujarnya.
Bagi GP Ansor, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Pancasila adalah harga mati. Tidak ada pertentangan dengan Islam dalam sisi kebangsaan dan humanisme. Antara Islam, Pancasila, dan Bhinneka Tunggal Ika dapat berjalan seiring dan seirama.kita juga tidak akan melawan gerakan radikal dengan cara yang radikal, kita akan menyebarkan dan mengajarkan Islam yang toleran dan menghargai perbedaan, jelasnya.
Hari Lahir ke-78 GP Ansor ini dihadiri sedikitnya oleh sekitar 34.000 anggota. Selain itu turut hadir para menteri, di antaranya Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, Menteri Keuangan Agus Martowardojo, Menteri Agama Suryadharma Ali, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M. Nuh, dan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng.
Hadir pula Shinta Nuriyah Wahid, istri mantan Presiden (Alm.) Abdurrahman Wahid. SWATT Online
Hiduplah Indonesia Raya. Pam...Pam....Pam....
Presiden SBY dalam sambutannya berpesan agar Gerakan Pemuda (GP) Ansor terus menjadi benteng dan pengawal Pancasila, NKRI, UUD 45, dan Bhineka Tunggal Ika. GP Ansor juga diharapkan terus menjadi pelopor untuk menjalankan Islam sebagai rahmat semesta alam.
Teruslah menjadi teladan dalam menjaga persatuan dan kerukunan antarumat beragama. Bangsa dan negara mengucapkan terima kasih dan memberikan penghargaan yang tinggi kepada GP Ansor atas apa yang sudah disumbangkan kepada negeri tercinta, kata Presiden SBY.
Sementara itu, di Hari Lahir GP Ansor ini, ketua umum GP Ansor Nusron Wahid menyatakan siap menjadi benteng yang menjaga kerukunan umat beragama dan keutuhan Pancasila dari ancaman disintegrasi bangsa. Dan siap melawan gerakan Islam radikal di Indonesia.
Mari kita gelorakan semangat perlawanan dan menyatakan perang pada gerakan radikalisme dan ekstrimisme yang mengatasnamakan Islam. Sanggupkah sahabat Ansor melawan radikalisme yang mengatasnamakan agama? ujarnya, lalu dijawab dengan aklamasi positif oleh para peserta.
Lebih lanjut, Nursron mengatakan, tidaklah Indonesia kalau bukan dari Sabang sampai Merauke. Tidaklah Indonesia bila tidak ada orang Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, Konghucu, dan aliran kepercayaan lainnya. Indonesia adalah Bhinneka tunggal Ika, ujarnya.
Bagi GP Ansor, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Pancasila adalah harga mati. Tidak ada pertentangan dengan Islam dalam sisi kebangsaan dan humanisme. Antara Islam, Pancasila, dan Bhinneka Tunggal Ika dapat berjalan seiring dan seirama.kita juga tidak akan melawan gerakan radikal dengan cara yang radikal, kita akan menyebarkan dan mengajarkan Islam yang toleran dan menghargai perbedaan, jelasnya.
Hari Lahir ke-78 GP Ansor ini dihadiri sedikitnya oleh sekitar 34.000 anggota. Selain itu turut hadir para menteri, di antaranya Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, Menteri Keuangan Agus Martowardojo, Menteri Agama Suryadharma Ali, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M. Nuh, dan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng.
Hadir pula Shinta Nuriyah Wahid, istri mantan Presiden (Alm.) Abdurrahman Wahid. SWATT Online
Hiduplah Indonesia Raya. Pam...Pam....Pam....
0
12.2K
151
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan