- Beranda
- Komunitas
- Tech
- Hardware Review Lab
[Speaker] Dazumba Diva38, speaker multimedia 2.0 dengan USB + SDcard reader
TS
Schumaker
[Speaker] Dazumba Diva38, speaker multimedia 2.0 dengan USB + SDcard reader
Minggu lalu, iseng-iseng ke manggadua buat nyari speaker pengganti speaker simbadda 2.1 yang dah g pake kurang lebih 3 tahun, niatnya sih pengen nyari speaker 2.0 yang katanya suaranya lebih pure dan mendetail dari pada 2.1 (diracunin ama thread review speaker 2.0 di kaskus), dengan bugget terbatas , nekat ama temen g berangkat ke manggadua, sempet serem jg soalnya baca2 rata2 speaker 2.0 ini harganya diatas 1 jt, ya nekat aja, kl gak ketemu yg masuk ke bugget, ya udah pulang mewek, trus malak bonyok minta di beliin
muter2 nanya, ternyata speaker multimedia 2.0 gak terlalu populer di kalangan toko komputer, rata malah nawarin 2.1 aja (hampir semua toko jualnya 2.1), atau pada taunya dan ngasihnya yg speaker 2.0 yang kecil, yang harganya di kisaran 100rebu, alias speaker asbun (asal bunyi), emang sih 2.0 tapi beda kelas ini..., dan bukan 2.0 yg g mau
setelah muter2 sedikit, ternyata ada beberapa toko punya Dazumba Diva38, setelah2 nanya harganya, wah masuk di kantong, bahkan harga sekelas ama speaker 2.1 lama g nih, apalagi ini merk jg dah asing lagi di mata, soalnya baca di kaskus ini dah mayan byk yg bahas casing dazumba, walau belum ada yg review speaker, ya udah iseng aja minta test dulu, ok akhirnya setelah test dengar suara seadanya (karena lingkungan yang cukup terbuka dan berisik) dan mendengar pidato singkat sales toko, otak dan hati bilang "ok hajar, kita coba ambil nih barang ....", racun 2.0 soalnya dah bergejolak
akhir nya setelah berantem ama toko (nego harga maksudnya), melayanglah Rp 565,000.- dari saldo tabungan ane, di tuker ama DIVA38, pulang dengan puas, karena ternyata harga masih bersahabat, gak jadi mewek minta di beliin ama bonyok
ini brosure DIVA nya
pulang dan langsung pasang mendampingi komputer tercinta, speaker lama di hibakan sementara ke kamar ade g, dengan perjanjian, kl g gak puas ama yang baru, yang lama g ambil lagi
setelah baca2 web sitenya dazumba, mesti di kasih jarak recommendasi yaitu di atas 1 meter antara speaker kanan dan kiri, sayang karena meja kecil dan kamar g yang kecil dah penuh sesak, gak bisa kasih jarak segitu dah, gpp lah cincai
setelah sekitar 1 mingguan dilihat, didengar, dibakar (burn in maksudnya, karena baca2 di kaskus ini speaker dan headphone sebenernya mesti di burn in dulu), dan di terawang, akhrinya suara yg keluar dari DIVA38 ini makin berasa nempel di hati, makin merdu dan manteb aja suara yg keluar dari speaker ini, bass yang awalnya gak ada, perlahan-lahan terasa ada.
akhirnya jatoh hati ama speaker 2.0 nih...., bener jg yg g baca2 di kaskus ini, ternyata berbeda abisssss , begitu puas, g langsung kepikiran review di kaskus, karena belum ada yg review kl g search.
ok mulai aja review sederhana dari g, karena kuping g jg bukan kuping emas, jadi ya simple aja, gak terlalu dalem reviewnya
dan sebenernya gak pas jg membandingkan speaker 2.1 yang sebenernya beda dunia dan beda karakter, tapi karena cuma punya 2 speaker ini sebagai pembanding (kl ada yg mau ngasih speaker lain buat di test dan bandingkan, saya terima dengan semua tangan terbuka ), dan karena harga ini 2 speaker berada di kisaran yang sama (DIVA38 Rp 565.000, dan simbadda CST 8000N Rp530.000), akhir ok review aja gpp, skalian ngeracunin anak kaskus biar pada pake speaker 2.0
posisi pengujian,
subwoofer CST8000N di taroh di kolong meja
hardware yg di gunakan untuk menguji,
1. CPU dengan soundcard on board
2. Dazumba DIVA38
3. Simbadda CST 8000N
4. IPhone 4, buat test musik + dokumentasi
5. Sony Ericsson Xperia Mini Pro SK17i dan Blackberry gemini (minjem dari ade)
6. kabel yg di gunakan semua bawaan asli speaker
SOftwarenya :
+ WMP (windows7)
+ iTunes
+ VLC (untuk film)
MUSIK:
untuk musik, detail + suara yg di hasilkan oleh DIVA38 ini bener2 mengalahkan telak suara yg di hasilkan speaker 2.1 lama g, suara yg di hasilkan DIVA38 bener2 jernih dan detail, terutama ketika memutar lagu yang kaya akan suara instrumen akustik, salah satunya adalah ketika memutar lagu live konser, bener2 berasa sekali perbedaan suara dan detail yang di hasilkan, terutama suara gitar akustiknya, berasa banget di sini di sini enaknya
stereo efek jg berasa banget di DIVA38, kl dengerin lagu pas di posisi center, bener2 berasa permainan kiri kanan nya, kadang berasa ada suara kecil ini muncul dari kiri, tapi gak ada di kanan, seru jadinya, suara2 yang biasa gak terdengar di 2.1 lama, tiba2 muncul di DIVA38.
untuk bass memang DIVA38 gak terlalu mengebuk, tapi setelah lama2 di perhatikan, ternyata bass yang berlebihan dari speaker 2.1 malah merusak suara tengah dan atas, woofer pada speaker 2.1 membuat kita gak mendengar detail suara karena bass terlalu menonjol dan mendominasi.
jadi lama2 g berasa bass berlebihan yang ampe geterrrrr itu gak bagus buat denger lagu, buat lagu itu yang pas itu bass yang DEPP!! bukan yg DERRRRRRRRR!!!!!!
untuk Iphone, Soner dan BBgemini, hasil suara dan detail suara yg di hasilkan DIVA38 gak jauh berberbeda dari yg di test di CPU, cuma bedanya tiap gadget mempunyai sedikit perbedaan karakter suara yg di hasilkan.
lagu yang di pake buat test :
+ a state of trance 508 - Armin Van Buuren - MP3 320kbps
+ Firework - Katy Perry - MP3 320kbps
+ Bleeding Love - Leona Lewis - MP3 320kbps
+ Feels Like Heaven - Peter Cetera (Live in Salt Lake City - The Essential Collection) - MP3 192kbps
+ What The Hell - Avril Lavigne - MP3 320kbps
+ Set Fire to the Rain - Adele - MP3 210kbps
GAME + MOVIE
untuk game dan film sama hasilnya, suara detail + jernih, desingan peluru, serpihan batu yang keinjek ban, semua berasa banget
Game g test pake BF3 dan F1 2011,
suara pecahan2 benda + peluru di BF3 bener nyata dan rame, ledakan dan suara tembakan tank pun cukup ok, pas g main BF3 ini volume suara cukup besar, dan pas g lagi battle pake tank, bonyok kira mau ujan soalnya mereka kira ada suara geledek , padahal itu suara tank g ama tank musuh lagi saling nembak
F1 2011 suara raungan mesin dan ban melindas batu kerikil itu sangat berasa
tapi seperti pada sesi musik, pada sesi gamepun bass yg di hasilkan gak ampe mengetarkan kamar.
Untuk film, star wars episode 3 yang g test, bass di awal film, pas adegan kapal2 besar star destroyer bejejer, di situ DIVA38 berasa kurang banget geter bajai BASSnya, pass nonton di XXI EX dulu, adegan itu sangat2 berasa bassnya, ampe bergetar studio1 XXI EX waktu itu, nah CST8000N 2.1 menang di bassnya kali ini, karena berhasil menggetarkan kamar g pass adegan ini, tapi begitu masuk adegan selanjutnya sampai akhir film, bunyi ledakan, suara R2D2, sabetan lightsaber, dan lagu pendukung dari orkestra John Williams yang keluar dari DIVA38, kembali membuat g senang dengan suara yg jernih dan detail yang di hasilkan
GAME yang di gunakan untuk ngetest
+ Battle Field 3
+ Formula1 2011
FIlm yang di gunakan untuk ngetest
+ Star.Wars.Episode.III.Revenge.Of.The.Sith.2005.1080p.HDTV.x264-hV (MKV - size 7.94 GB)
+ Kick-Ass.2010.m480p.BluRay.AAC.x264 (MKV - size 1.02 GB)
+ (Trailer) Amazingspiderman-tlr2_h720p (MOV)
kesimpulannya, untuk speaker 2.0 entry level seharga Rp 565,000.-, DIVA38 ini cukup memuaskan kuping g, detail + kualitas suara yang di hasilkannya cukup membuat g keracunan. bener2 speaker Value for money
pas g coba balik lagi pake CST8000N setelah 1 minggu pake DIVA38, kesan pertama g mendengarkan CST8000N adalah... kok kyk orang pilek ya pas dengerin speaker 2.1 ini, seakan2 budek gara2 ada ingus yang menyumbat telinga , banyak detail suara yang hilang.
tambahan, selama ini test ini switch equalizer BASS dan TREble pada DIVA38 di posisikan netral (jarum jam 12), sementara di Simbadda CST8000N treble mentok max dan bass sedikit lagi max, equalizer di software pemutar lagu netral /default.
ini jg bukan untuk menjelek2 merek lain (simbadda), tapi cuma sebagai pembanding, karena seperti yang g bilang, g cuma punya 2 speaker ini doang untuk di bandingkan
untuk sementara itu aja yang bisa saya laporkan :
Plus (+):
Harga terjangkau, untuk kelas 2.0
Detail suara bener2 berasa
Pemisahan suara/stereonya berasa
Suara yang dihasilkan jernih
ada USB + SD card reader, tinggal colok USB/SD card dah bisa denger lagu.
Minus (-):
Bentuk kurang manis
Bass gak sampe mengetarkan ruangan
Pertama kalinya bikin thread review nih, jadi kl masih agak kacau dan banyak gak jelas, mohon di maapkan
ok saya mau tambahin update review sedikit:
minggu kemaren iseng beli kabel DBE RM10 yg terkenal karakternya membuat speaker menghasilkan suara bass yg lebih nonjok
saya test bandingkan dengan kabel bawaan standart diva38
awalnya dengan kabel standart bawaan pabrik, saya rasa karakter suara yang di hasilkan diva38 ini bisa di bilang lebih condong ke bright,
nah setelah saya coba ganti kabel, Diva38 + kabel DBE RM10 jadinya agak warm, kualitas dan detail tetap ada, tapi cringggg Crinnnngggg gitar akustik jadi lebih Crenggg crennnngg gitulah mungkin kl di ungkapkan dengan kalimat, suara resonansi gitar akustik jadi lebih dalem, dan secara keseluruhan suara bass jadi meningkat sedikit
Kl lebih enak mana saya rasa tergantung selera kuping ya, karena tiap orang pasti punya standart dan selera yg berbeda
muter2 nanya, ternyata speaker multimedia 2.0 gak terlalu populer di kalangan toko komputer, rata malah nawarin 2.1 aja (hampir semua toko jualnya 2.1), atau pada taunya dan ngasihnya yg speaker 2.0 yang kecil, yang harganya di kisaran 100rebu, alias speaker asbun (asal bunyi), emang sih 2.0 tapi beda kelas ini..., dan bukan 2.0 yg g mau
setelah muter2 sedikit, ternyata ada beberapa toko punya Dazumba Diva38, setelah2 nanya harganya, wah masuk di kantong, bahkan harga sekelas ama speaker 2.1 lama g nih, apalagi ini merk jg dah asing lagi di mata, soalnya baca di kaskus ini dah mayan byk yg bahas casing dazumba, walau belum ada yg review speaker, ya udah iseng aja minta test dulu, ok akhirnya setelah test dengar suara seadanya (karena lingkungan yang cukup terbuka dan berisik) dan mendengar pidato singkat sales toko, otak dan hati bilang "ok hajar, kita coba ambil nih barang ....", racun 2.0 soalnya dah bergejolak
akhir nya setelah berantem ama toko (nego harga maksudnya), melayanglah Rp 565,000.- dari saldo tabungan ane, di tuker ama DIVA38, pulang dengan puas, karena ternyata harga masih bersahabat, gak jadi mewek minta di beliin ama bonyok
ini brosure DIVA nya
Spoiler for DIVA38 pic:
pulang dan langsung pasang mendampingi komputer tercinta, speaker lama di hibakan sementara ke kamar ade g, dengan perjanjian, kl g gak puas ama yang baru, yang lama g ambil lagi
setelah baca2 web sitenya dazumba, mesti di kasih jarak recommendasi yaitu di atas 1 meter antara speaker kanan dan kiri, sayang karena meja kecil dan kamar g yang kecil dah penuh sesak, gak bisa kasih jarak segitu dah, gpp lah cincai
setelah sekitar 1 mingguan dilihat, didengar, dibakar (burn in maksudnya, karena baca2 di kaskus ini speaker dan headphone sebenernya mesti di burn in dulu), dan di terawang, akhrinya suara yg keluar dari DIVA38 ini makin berasa nempel di hati, makin merdu dan manteb aja suara yg keluar dari speaker ini, bass yang awalnya gak ada, perlahan-lahan terasa ada.
akhirnya jatoh hati ama speaker 2.0 nih...., bener jg yg g baca2 di kaskus ini, ternyata berbeda abisssss , begitu puas, g langsung kepikiran review di kaskus, karena belum ada yg review kl g search.
ok mulai aja review sederhana dari g, karena kuping g jg bukan kuping emas, jadi ya simple aja, gak terlalu dalem reviewnya
dan sebenernya gak pas jg membandingkan speaker 2.1 yang sebenernya beda dunia dan beda karakter, tapi karena cuma punya 2 speaker ini sebagai pembanding (kl ada yg mau ngasih speaker lain buat di test dan bandingkan, saya terima dengan semua tangan terbuka ), dan karena harga ini 2 speaker berada di kisaran yang sama (DIVA38 Rp 565.000, dan simbadda CST 8000N Rp530.000), akhir ok review aja gpp, skalian ngeracunin anak kaskus biar pada pake speaker 2.0
posisi pengujian,
subwoofer CST8000N di taroh di kolong meja
hardware yg di gunakan untuk menguji,
1. CPU dengan soundcard on board
2. Dazumba DIVA38
3. Simbadda CST 8000N
4. IPhone 4, buat test musik + dokumentasi
5. Sony Ericsson Xperia Mini Pro SK17i dan Blackberry gemini (minjem dari ade)
6. kabel yg di gunakan semua bawaan asli speaker
SOftwarenya :
+ WMP (windows7)
+ iTunes
+ VLC (untuk film)
MUSIK:
untuk musik, detail + suara yg di hasilkan oleh DIVA38 ini bener2 mengalahkan telak suara yg di hasilkan speaker 2.1 lama g, suara yg di hasilkan DIVA38 bener2 jernih dan detail, terutama ketika memutar lagu yang kaya akan suara instrumen akustik, salah satunya adalah ketika memutar lagu live konser, bener2 berasa sekali perbedaan suara dan detail yang di hasilkan, terutama suara gitar akustiknya, berasa banget di sini di sini enaknya
stereo efek jg berasa banget di DIVA38, kl dengerin lagu pas di posisi center, bener2 berasa permainan kiri kanan nya, kadang berasa ada suara kecil ini muncul dari kiri, tapi gak ada di kanan, seru jadinya, suara2 yang biasa gak terdengar di 2.1 lama, tiba2 muncul di DIVA38.
untuk bass memang DIVA38 gak terlalu mengebuk, tapi setelah lama2 di perhatikan, ternyata bass yang berlebihan dari speaker 2.1 malah merusak suara tengah dan atas, woofer pada speaker 2.1 membuat kita gak mendengar detail suara karena bass terlalu menonjol dan mendominasi.
jadi lama2 g berasa bass berlebihan yang ampe geterrrrr itu gak bagus buat denger lagu, buat lagu itu yang pas itu bass yang DEPP!! bukan yg DERRRRRRRRR!!!!!!
untuk Iphone, Soner dan BBgemini, hasil suara dan detail suara yg di hasilkan DIVA38 gak jauh berberbeda dari yg di test di CPU, cuma bedanya tiap gadget mempunyai sedikit perbedaan karakter suara yg di hasilkan.
lagu yang di pake buat test :
+ a state of trance 508 - Armin Van Buuren - MP3 320kbps
+ Firework - Katy Perry - MP3 320kbps
+ Bleeding Love - Leona Lewis - MP3 320kbps
+ Feels Like Heaven - Peter Cetera (Live in Salt Lake City - The Essential Collection) - MP3 192kbps
+ What The Hell - Avril Lavigne - MP3 320kbps
+ Set Fire to the Rain - Adele - MP3 210kbps
GAME + MOVIE
untuk game dan film sama hasilnya, suara detail + jernih, desingan peluru, serpihan batu yang keinjek ban, semua berasa banget
Game g test pake BF3 dan F1 2011,
suara pecahan2 benda + peluru di BF3 bener nyata dan rame, ledakan dan suara tembakan tank pun cukup ok, pas g main BF3 ini volume suara cukup besar, dan pas g lagi battle pake tank, bonyok kira mau ujan soalnya mereka kira ada suara geledek , padahal itu suara tank g ama tank musuh lagi saling nembak
F1 2011 suara raungan mesin dan ban melindas batu kerikil itu sangat berasa
tapi seperti pada sesi musik, pada sesi gamepun bass yg di hasilkan gak ampe mengetarkan kamar.
Untuk film, star wars episode 3 yang g test, bass di awal film, pas adegan kapal2 besar star destroyer bejejer, di situ DIVA38 berasa kurang banget geter bajai BASSnya, pass nonton di XXI EX dulu, adegan itu sangat2 berasa bassnya, ampe bergetar studio1 XXI EX waktu itu, nah CST8000N 2.1 menang di bassnya kali ini, karena berhasil menggetarkan kamar g pass adegan ini, tapi begitu masuk adegan selanjutnya sampai akhir film, bunyi ledakan, suara R2D2, sabetan lightsaber, dan lagu pendukung dari orkestra John Williams yang keluar dari DIVA38, kembali membuat g senang dengan suara yg jernih dan detail yang di hasilkan
GAME yang di gunakan untuk ngetest
+ Battle Field 3
+ Formula1 2011
FIlm yang di gunakan untuk ngetest
+ Star.Wars.Episode.III.Revenge.Of.The.Sith.2005.1080p.HDTV.x264-hV (MKV - size 7.94 GB)
+ Kick-Ass.2010.m480p.BluRay.AAC.x264 (MKV - size 1.02 GB)
+ (Trailer) Amazingspiderman-tlr2_h720p (MOV)
kesimpulannya, untuk speaker 2.0 entry level seharga Rp 565,000.-, DIVA38 ini cukup memuaskan kuping g, detail + kualitas suara yang di hasilkannya cukup membuat g keracunan. bener2 speaker Value for money
pas g coba balik lagi pake CST8000N setelah 1 minggu pake DIVA38, kesan pertama g mendengarkan CST8000N adalah... kok kyk orang pilek ya pas dengerin speaker 2.1 ini, seakan2 budek gara2 ada ingus yang menyumbat telinga , banyak detail suara yang hilang.
tambahan, selama ini test ini switch equalizer BASS dan TREble pada DIVA38 di posisikan netral (jarum jam 12), sementara di Simbadda CST8000N treble mentok max dan bass sedikit lagi max, equalizer di software pemutar lagu netral /default.
ini jg bukan untuk menjelek2 merek lain (simbadda), tapi cuma sebagai pembanding, karena seperti yang g bilang, g cuma punya 2 speaker ini doang untuk di bandingkan
untuk sementara itu aja yang bisa saya laporkan :
Plus (+):
Harga terjangkau, untuk kelas 2.0
Detail suara bener2 berasa
Pemisahan suara/stereonya berasa
Suara yang dihasilkan jernih
ada USB + SD card reader, tinggal colok USB/SD card dah bisa denger lagu.
Minus (-):
Bentuk kurang manis
Bass gak sampe mengetarkan ruangan
Pertama kalinya bikin thread review nih, jadi kl masih agak kacau dan banyak gak jelas, mohon di maapkan
Spoiler for DIVA38 tampak belakang + samping:
ok saya mau tambahin update review sedikit:
minggu kemaren iseng beli kabel DBE RM10 yg terkenal karakternya membuat speaker menghasilkan suara bass yg lebih nonjok
saya test bandingkan dengan kabel bawaan standart diva38
awalnya dengan kabel standart bawaan pabrik, saya rasa karakter suara yang di hasilkan diva38 ini bisa di bilang lebih condong ke bright,
nah setelah saya coba ganti kabel, Diva38 + kabel DBE RM10 jadinya agak warm, kualitas dan detail tetap ada, tapi cringggg Crinnnngggg gitar akustik jadi lebih Crenggg crennnngg gitulah mungkin kl di ungkapkan dengan kalimat, suara resonansi gitar akustik jadi lebih dalem, dan secara keseluruhan suara bass jadi meningkat sedikit
Kl lebih enak mana saya rasa tergantung selera kuping ya, karena tiap orang pasti punya standart dan selera yg berbeda
0
62.7K
222
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan