[Muslim Masuk] Perjalanan Religi "Slank" di Ponpes Muayyad
TS
pendaki.gunung
[Muslim Masuk] Perjalanan Religi "Slank" di Ponpes Muayyad
Sebelumnya, judul di sumber tertulis "Apa Slank Berminat bikin Pesantren?", ane sengaja mengubahnya karena bahasan berita tidak fokus pada hal itu. Lagipula tidak ada pernyataan bahwa Slank mau bikin ponpes hanya ujaran salah satu santri saja. Yang jelas, solopos emang sering ngaco buat judul berita.
Spoiler for cekidot:
Suasana begitu cair saat band fenomenal Indonesia, Slank, berbincang dengan para santri Pondok Pesantren (ponpes) Al Muayyad Solo, Senin (15/6) sore. Bagi santri ponpes, kedatangan Kaka cs menghadirkan euforia tersendiri. Mereka pun saling berbagi pengalaman hidup bersama personel Slank. Tak jarang, pertanyaan usil pun meluncur dari santri ponpes binaan Nahdlatul Ulama (NU) ini.
Apa Slank berminat bikin pesantren sendiri? Saya yakin santrinya banyak, tukas seorang santri, Subhan. Pertanyaan itu pun dijawab ringan sang basis, Ivan.
Kalau bikin pesantren, bisa-bisa kami tetap jadi santrinya, bukan kiai-nya, ujar Ivan disambut tawa para peserta dialog budaya.
Kehadiran band yang sempat tersandung narkoba ini seolah menjadi oasis bagi para santri. Begitupun sebaliknya. Kunjungan dalam rangkaian perjalanan spiritual Slank bersama Ki Ageng Ganjur ini menorehkan kesan mendalam bagi Abdee dkk.
Dulu saya sering didatangi ustaz pesantren. Cuman kabur mulu, canda Kaka yang mengaku sempat masuk pesantren saat penyembuhan narkoba.
Bagi Slank, stigma teroris yang dilekatkan sebagian orang kepada pesantren sama sekali tak berdasar. Drumer Slank, Bimbim, mengaku nyaman saat bertemu warga pesantren.
Pesantren bukan sebuah kekasaran, anarkisme. Justru saya merasa aman saat dekat dengan orang pakai kopiah. Imej teroris kan baru dibentuk akhir-akhir ini dan ga sukses juga. Hanya orang gila yang bilang orang berkopiah dan bersarung itu teroris, ucap Bimbim.
Pengasuh ponpes Al Muayyad, KH Abdul Rozaq Shofawi, mendukung sepenuhnya perjalanan Slank ke berbagai pesantren, termasuk Al Muayyad. Menurut dia, kehadiran grup musik seperti Slank diharapkan menjadi pesan bahwa ponpes bukanlah sarang teroris.
Sebelum berdialog bersama santri, personel Slank tampak menikmati makanan khas Solo yang disajikan. Makanan seperti nasi liwet dan selat Solo menjadi pelampiasan Ridho dkk setelah menjalani perjalanan dari Magelang. Malam harinya, Slank dijadwalkan tampil bersama kelompok Ki Ageng Ganjur besutan Dr Zastrouw Al Ngatawi dalam konser Djarum Coklat Xtraligi di Stadion Sriwedari.
sepertinya, yang ane bold lebih penting bagi masyarakat Indonesia sekarang. Stigma teroris sekarang dengan mudah dilontarkan kepada orang yang berpakaian yang mengidentifikasikan bahwa dia seorang muslim. Jadi, berbanggalah dengan pakaian muslim yang kalian kenakan. Slank aja tertarik, masak kaskuser enggak.