Khusus mobil daily use / harian bila ingin diganti velg yang ukurannya lebih besar dari aslinya / original equipment (OE), sebaiknya menggunakan velg maksimal plus two dari ukuran standarnya, misalnya standar velg yang diberikan oleh pihak ATPM adalah 15 maka maksimal penggunaan velg adalah 17. Hal ini dimaksudkan supaya penggunaan velg tidak akan menyusahkan anda dikemudian hari dengan adanya modifikasi kaki-kaki, karena ini berkaitan dengan kenyamanan yang akhirnya menyentuh pada performa mobil dalam penggunaan sehari-hari.
Berbeda dengan penggunaan untuk segmentasi fashion atau show off (salah satu penggunaannya untuk mobil kontes). Pada mobil untuk show off biasanya penggantian ukuran mencapai plus four.
Berbagai macam asal dan kualitas Velg
Spoiler for :
Spoiler for velg:
Velg tentunya juga bermacam asalnya, ada yang buatan lokal ataupun import. Velg import pun terbagi menjadi dua macam, yaitu ada yang kualitas nomor dua dan ada yang kualitas nomor satu. Kualitas nomor dua biasanya didatangkan dari Thailand, berbagai macam modelpun disediakan dengan harga yang sangat miring tetapi biasanya kualitas sesuai dengan harga yang ditawarkan.
Berbeda dengan kualitas nomor dua, velg import kualitas nomor satu memang ditujukan memberikan kepuasan dan kelas tersendiri; biasanya velg ini didatangkan dari Eropa, Jepang atau Amerika. Bicara soal kualitas tak usah diragukan, tetapi harga velg ini biasanya bisa dibanderol 2 sampai 3 kali lipat lebih mahal dari harga velg kualitas nomor 2.
Harga yang ditawarkan berkisar dari 1 hingga 15 juta rupiah per velg bahkan untuk kualitas nomor satu bisa berharga lebih dari 20 juta per velg. Tentunya dimana ada harga disitu ada kualitas.Tetapi bukan berarti velg kualitas nomor dua tidak dapat menjanjikan kekuatan dan kenyamanan, yang terpenting sesuaikanlah dengan kebutuhan.
Sedangkan untuk bahan velg sendiri ada yang berbahan aluminium ataupun campuran antara aluminium dan baja. Berdasarkan teknologi pembuatannya, dipasaran dikenal jenis forged wheel, ini dikenal paling kuat dan termahal, Pressure cast wheel dikenal cukup kuat dan lebih ringan dan yang terakhir Velg Cast wheel yang kekuatannya tidak berbeda jauh dari velg Pressure cast wheel. Yang pasti ketiga jenis teknologi pembuatan velg ini terbilang aman untuk digunakan, selain dari ketiga jenis ini, kualitasnya patut dipertanyakan.
Mengganti peleg bawaan pabrik (OE/original equipment) dengan yang berdiameter lebih besar dikenal sebagai plus-sizing. Dalam khasanah istilah ini lalu dikenal plus-one, artinya menambah diameter pelg 1 inch dari OE. Contoh dari dari 15 inch jadi 16 inch. Demikian pula plus-two, menambah dua inch, dari 15 inch ke 17 inch, dan seterusnya.
Ternyata menurut pengujian Consumer Report, lembaga perlindungan konsumen di USA, plus-one terbukti menghasilkan keuntungan terbesar dari sisi peforma. Plus-two dan seterusnya hanya memberi tambahan daya cengkram sedikit sementara kenyamanan mengemudi, hydroplaning resistance, dan traksi anjlok. Harga yang harus dibayar juga lebih mahal. Jadi semakin besar tidak selalu semakin menguntungkan. Plus-sizing juga tidak direkomendasikan untuk SUV kecuali memang option dari pabriknya.
Karena itu, kalau sudah puas dengan handling dan kenyaman berkendara mobil anda, lembaga itu menyarankan untuk melupakan plus-sizing. Setia saja dengan OE.
Resiko Plus Sizing
Spoiler for :
Spoiler for velg lebar:
Kalau tidak, mulailah dengan mempertimbangkan resikonya. Ban dengan peleg besar dan profil rendah memang responsive dikendarai di jalan mulus. Sebaliknya dijalan berlobang/kasar, ban tidak mampu meredam dengan sempurna. Pengendaraan jadi tidak nyaman. Karena itu jalanan di negeri ini masih harus dimaklumi, paling bijak kalau plus-sizing, jangan terlalu jauh dari ukuran ban OE.
Tidak saja menggerus kadar kenyaman berkendara, plus sizing berlebihan (plus two/ three keatas) juga mengancam keselamatan peleg. Pengujian Consumer Report pada plus two dan plus-three berakhir dengan rusaknya peleg dan ban.
Memilih Peleg
Spoiler for :
Kalau sudah tahu resikonya, dan tetap emoh dengan ban OE, tiba saatnya untuk mengunjungi toko ban/modifikator. Mereka akan menawarkan peleg dan ban yang cocok berdasarkan ban OE. Sebagai patokan, penambahan diameter peleg 1 inch, di padukan dengan menurunkan tebal dinding ban antara 5 10 persen dan penambahan lebar tapak ban 10 milimeter. Pastikan pula speed rating dan load rating ban baru harus lebih tinggi dari ban asli. Perlu diketahui, plus sizing selalu merubah overal diameter ban. Sulit agar sama persis dengan OE. Hal ini akan mempengaruhi banyak hal termasuk speedometer.
Periksa juga peleg yang di incar. Kebanyakan peleg ini dibuat dari aluminium atau campuran aluminium dan baja. Masalahnya kualitasnya sangat bervariasi dari yang nyaris sempurna hingga segetas tempayan. Untuk memeriksa, mulai dengan bertanya bagaimana peleg itu dibuat. Peleg tempa (forged wheel) paling kuat dan termahal. Pressure cast wheel juga cukup, selain lebih kuat juga lebih ringan dari peleg cetak (cast wheel). Peleg terakhir ini dibuat dengan mengalirkan cairan logam ke cetakan.
Setelah itu periksa juga pola baut-nya, pas ngak dengan yang ada pada mobil anda. Maka lupakan saja peleg dambaan hati kalau lobang-lobangnya ngak cocok. Penjual mungkin akan menawarkan semacam adaptor yang bisa mengakali lobang-lobang yang tidak sesuai ini. Hati-hati, ini solusi sesaat karena adaptor ini akan meningkatkan tegangan pada baut yang bisa longgar ketika dikendarai. Pastikan juga ban punya offset yang seusai spesifikasi mobil. Longok pula tapak ban yang melar apakah menggerus liang ban.
Memilih Modifikator
Spoiler for :
Spoiler for bengkel ban & velg:
Spoiler for bengkel ban & velg:
Sekarang periksa modifikator yang akan mengganti ban. Pilih yang berpengalaman dalam plus-sizing. Memilih bengkel yang tidak kompeten beresiko merusak ban dan peleg.
Pastikan garansi bila tidak puas atau ada kerusakan seperti ban menggerus liang ban atau speedometer ngaco.
Bengkelnya juga dilengkapi dengan wheel aligned untuk mencegah ban aus lebih awal. Demikian pula kemampuan menyesuaikan sistem suspensi yang harus beradaptasi dengan kaki-kaki baru.