- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
[CERITA HORROR] : Menikah dengan Jin Muslimah Cantik Berumur 200 Tahun


TS
Az4k
[CERITA HORROR] : Menikah dengan Jin Muslimah Cantik Berumur 200 Tahun


Langsung ajj keceritanya gan
Spoiler for cekidot:
"kata si penulis"kisah nyata dialami sahabat saya. Atas izinnya, saya
menuliskannya untuk berbagi cerita dengan Anda. Demi kenyamanannya, tentu saya
tidak akan menyebutkan namanya (rahasia perusahaan dong!). Sebutlah namanya
Ahmad. Ia seorang yang istimewa. Mudah keluar air matanya bila mengingat Allah
dan merasakan hal-hal yang menyentuh hatinya, sering basah matanya dalam
shalatnya, sudah tidak mencintai dunia (uang, materi dan selera). Bila pun
punya uang, selalu bukan buat dirinya, tapi untuk orang lain yang lebih memerlukannnya.
Hatinya bersih. Kuat tidak tidur dan tidak makan berhari-hari. Tidak takut oleh
manusia, siapapun, bila menyangkut kebenaran yang ia bela. Ia seorang
mukasyafah sehingga biasa berdialog dengan ruh mursyidnya yang sudah meninggal.
Tentu, kemampuannya luar biasa. Ia orang yang sudah sangat spiritual. Dalam
cerita ini, semua nama yang saya sebutkan, bukan nama aslinya.
Ahmad sahabat saya ini, sudah hampir setahun, sejak mengalami kasyaf
(tersibaknya alam ruhani atau tabir spiritual) biasa berdialog dengan gurunya
bernama Syekh Habib Syarwani, yang sudah wafat 10 tahun yang lalu. Sejak
menjadi seorang mukasyafah, gurunya terus membimbing hidupnya. Menurut Ahmad,
suatu malam, gurunya didampingi beberapa muridnya di alam sana, menawarinya
sesuatu: Ahmad, ini ada Jin Muslim diantara kita, namanya Syekh Maulawi. Ia
berumur 400 tahun. Ia mempunyai putri namanya Fatimah, umurnya 200 tahun.
Fatimah masih gadis. Syekh Maulawi tertarik padamu, oleh keshalehanmu dan
kekuatanmu dalam memeluk agama. Kami semua disini menawarkan padamu untuk
menikah dengan Fatimah binti Maulawi. Bagaimana pendapatmu? Silahkan difikirkan
dan dipertimbangkan.
Tentu Ahmad kaget luar biasa. Menikah dengan jin? Tidak pernah terbayang
sedikitpun sebagai murid Syekh Habib Syarwani kemudian akan dinikahkan dengan
jin. Ini sangat mengagetkan dan sama sekali baru mengalami tawaran seperti ini.
Mendengar pun, pernikahan antar manusia dan jin, belum pernah. Mau menolak, ia
sangat takzim pada gurunya dan para muridnya yang hadir. Menyatakan mau, tidak
terbayang bagaimana jadinya dan nantinya. Dalam kebingungannya, ia mendesah:
Menurut Syekh bagaimana?
Ini hanya tawaran. Bersedia syukur, tidak pun tidak apa-apa.
Menurut Islam bagaimana? Saya kan manusia. Tanya Ahmad lagi ingin tahu
bagaimana dari sudut hukum agama.
Tidak ada larangan. Jawab gurunya kalem.
Pikiran Ahmad masih terus diliputi kebingungan. Selama berbulan-bulan sejak ia
bisa berdialog dengan gurunya tersebut secara ruhani, Ahmad sudah terbiasa
melihat jin. Oleh jin-jin kafir yang buruk rupa, yang wajahnya semrawut, tidak
beraturan, sering sekali menggoda perjalanannya agar niatnya menemui dan
berguru kepada Syekh Syarwani mundur, batal dan tidak jadi. Ini adalah ujian
beratnya. Ia harus mengalahkan godaan-godaan makhlus halus itu. Awalnya, kaget
luar biasa dan sangat takut ketika ia mampu melihat sosok jin-jin itu. Ada yang
menertawakan perjalannya sambil bergelantungan di sebuah pohon di tengah malam,
ada yang menghalangi jalan kakinya, ada yang menumpangi motor yang
dikendarainya di jok belakang, ada yang menebarkan bau busuk, ada yang
menyerupai wanita cantik dan telanjang bulat mengajaknya bersetubuh, ada yang
menirukan suara ibunya atau istrinya memanggil-manggilnya ketika sedang
berjalan. Semua itu terjadi antara jam 11.30 malam hingga jam 04.00 subuh
ketika ia sering berjalan kaki ke sebuah tempat pertemuan dengan gurunya.
Lama-kelamaan matanya jadi biasa dan tidak kaget melihat jin-jin penggoda itu.
Mereka selalu muncul setiap malam di tengah perjalanan ketika Ahmad menemui
gurunya di tempat tersebut. Mereka menggoda dan menakut-nakutinya. Oleh
keyakinannya kepada Allah, Ahmad tidak takut bahkan semakin berani mengusirnya
dan bahkan sering menantangnya untuk tarung karena kesal. Kebanyakan jin-jin
penggoda itu kabur, mangpret, ngacir ketakutan setelah dibacakan ayat-ayat
Quran seperti ayat kursi. Tetapi, bukan hanya jin kafir yang buruk-buruk rupa
itu yang dia lihat. Sering juga jin-jin Muslim menyapanya. Mereka ini sosoknya
lain. Tubuhnya ada yang wangi, bersih, tampan dan cantik, tapi ukurannya
tinggi-tinggi dan besar-besar. Umurnya ratusan tahun. Ada yang sedang memegang
tasbih berdzikir kepada Allah, ada yang sedang khusyu beribadah dan sebagainya.
Melihat mereka, Ahmad sudah biasa. Tetapi, ditawari menikahi dengan jin yang
berbeda jasad, beda dunia, beda alam, sama sekali tidak terbayangkan olehnya.
Akhirnya bakti dan hormat pada gurunya mengalahkan keraguan dirinya. Bagi
Ahmad, Syekh Habib Syawani di alam ruh, atas izin Allah, telah membukakan
kasyafnya, yang membuatnya bisa melihat dan berdialog langsung dengannya. Ahmad
akhirnya menyatakan siap dengan hati bulat, ikhlas dan pasrah. Singkat cerita,
proses pernikahan pun dilangsungkan. Disaksikan gurunya dan ruh-ruh yang hadir,
dengan suasana sangat khidmat, Ahmad dinikahkan dengan Fatimah binti Maulawi,
seorang gadis jin Muslimah, berumur 200 tahun. Mas kimpoinya, cukup hanya
membaca surat Al-Fatihah. Mertuanya bernama Syekh Maulawi adalah jin yang
sangat dihormati di kalangan jin Muslim di alamnya. Resmilah mereka sebagai
pasangan suami istri.
Bagaimana gambaran dan kesan Ahmad tentang Fatimah, istrinya di alam jin itu?
Ia menceritakannya kepada saya. Ia memakai kerudung dan masya Allah cantiknya
bukan main. Tubuhnya harum. Tingginya sekitar 4 meter. Setelah nikah, saya
memangilnya ummi, dia memanggil abi. Sikapnya tawadhu luar biasa kepada suami,
bahasanya santun, sifatnya halus dan kecantikannya belum pernah saya lihat pada
manusia. Saya belum pernah melihat wajah secantik itu.
Beberapa hari dari itu, Ahmad bercerita tentang bulan madunya. Walaupun tinggi
Fatimah sekitar 4 meter, tapi ketika berfungsi sebagai istri dan menemui
suaminya, ia merubah ukurannya menjadi ukuran manusia biasa, normal. Suatu
saat, Ahmad memulai ceritanya, ia diajak Fatimah berjalan-jalan, berkeliling ke
alamnya. Alam jin tidak jauh berbeda dengan alam manusia. Ada pengajian, ada
sekolah, kampus, masjid dan bangunan-bangunan lain. Sama dengan manusia, mereka
memiliki peradaban. Tapi, itu peradaban jin. Bedanya, bentuknya aneh-aneh,
berbeda dengan di alam manusia. Ahmad sangat sadar alias bukan mimpi. Selama
berkeliling, perasaannya dipenuhi aneh dan aneh, takjub dan takjub, heran dan
heran atas apa yang dialaminya di alam yang berbeda. Akhirnya ia tiba di sebuah
rumah, tentu rumahnya Fatimah. Tinggi, luas, bentuknya aneh, tidak seperti
rumah yang ada di alam manusia. Kamar Fatimah harum dan bersih. Barang-barang
tertata rapih. Di atas tempat tidur, mereka ngobrol dan bercumbu. Selain sangat
cantik, tubuh Fatimah tercium harum dan bercahaya. Maklum ia jin yang rajin
ibadah. Singkatnya, aneh juga, Ahmad merasakan kepuasan persis seperti dengan
manusia, bahkan terasa lebih nikmat. Kata Ahmad, Fatimah tidak akan pernah
hamil. Persenggamaan jin dan manusia tidak akan mengasilkan kehamilan, karena
perbedaan zat makhluk. Manusia fisik, jin non fisik.
Sejak itu, kata Ahmad, Fatimah selalu datang dimana Ahmad memerlukannya.
Ngobrol berdua dengan penuh santun dan etika sebagai istri yang shaleh, sun
tangan, menunduk dan tidak pernah bersuara keras. Saling mengingatkan beribadah
kepada Allah. Saling menasehati untuk sabar dalam menghadapi masalah
masing-masing. Tidak ada suasana sedikit pun dari Fatimah mendominasi Ahmad
dari istri aslinya yang manusia, yaitu istri pertamanya. Bahkan, dalam banyak
kesempatan, Fatimah selalu mendorong Ahmad untuk harmonis dengan istrinya dan
anak-anaknya, menyayangi dan memperhatikan keluarga. Kehadiran Fatimah, tidak
sedikitpun menggangu keberadaan keluarga Ahmad karena tidak ada nafkah yang
harus dikeluarkan, tidak ada waktu yang terambil. Nafkahnya paling doa.
Perhatiannya bukan bentuk fisik, tapi ruhani. Kemana Ahmad pergi, Fatimah bisa
dipanggil dan datang, atau ia yang datang sendiri. Makanan Fatimah sebagai jin
Muslim dan makhluk adalah saripati-saripati makanan. Pernikahan itu kini sudah
berumur satu tahun. Hingga sekarang tetap saja rukun dan damai. Ahmad merasa
sangat bahagia, demikian juga Fatimah. Kepada istri pertamanya, Ahmad tidak
pernah menceritakan peristiwa poligaminya ini karena tidak perlu dan tidak akan
mengerti. Toh keluarga tidak terganggu sedikitpun.
Penutup
Demikianlah, menikah dengan jin bisa terjadi, tapi bukan syariat dan tidak
dianjurkan oleh agama. Tidak perlu dicontoh (karena tidak akan bisa), apalagi
menikahnya dengan tujuan-tujuan sesat seperti dilakukan sebagian orang yang
menginginkan hal-hal tertentu seperti kekayaan, kesaktian, kekebalan dll. Ahmad
maupun Fatimah dalam peristiwa di atas, keduanya tidak menginginkan,
merencanakan dan membayangkannya sama sekali. Ahmad bersedia karena ditawari
gurunya, Fatimah karena tawaran Bapaknya, Syekh Habib Maulawi. Pernikahan
mereka dilandasi agama, tidak atas dasar lain-lain. Itu takdir saja dari Allah
SWT. Tanpa izin-Nya, segala sesuatu tidak akan terjadi.[] (Moef)
Mau? Jangankan nikah, melihat jinnya pun mungkin Anda sudah kabur
terbirit-birit



PERHATIAN :
Semua sumber cerita diatas adalah nyata yang di ceritakan untuk mengingatkan bahwa didunia ini bukan hanya kita (manusia) yang hidup. tetapi ada jin,syeitan, dsb. dan nama narasumber dirahasiakan
Spoiler for pelengkap ajj gan:
![[CERITA HORROR] : Menikah dengan Jin Muslimah Cantik Berumur 200 Tahun](https://s.kaskus.id/images/2012/06/27/4245504_20120627102115.jpg)
Spoiler for cendol yg ane dpet:
makasih cendolnya gan 
![[CERITA HORROR] : Menikah dengan Jin Muslimah Cantik Berumur 200 Tahun](https://s.kaskus.id/images/2013/08/04/4245504_20130804095051.png)

![[CERITA HORROR] : Menikah dengan Jin Muslimah Cantik Berumur 200 Tahun](https://s.kaskus.id/images/2013/08/04/4245504_20130804095051.png)
Spoiler for tambah2:
Diubah oleh Az4k 04-08-2013 02:52


padasw memberi reputasi
1
92.3K
Kutip
1.1K
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan