- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Street Ball,Olahraga Yang Bukan Sekedar Trik Dan Gaya


TS
collection55
Street Ball,Olahraga Yang Bukan Sekedar Trik Dan Gaya

Meski baru populer sejak awal 2005, jenis olahraga streetball sudah semakin berkembang dan tumbuh subur di Indonesia, terutama di kota-kota.
Streetball adalah jenis olahraga basket yang lebih menonjolkan ketrampilan akrobatik para pemainnya dan tidak terlalu kaku pada aturan baku.
Komunitas streetball yang sudah tidak sekedar olahraga, tapi juga gaya hidup, pun bermunculan.
Sebut saja Freestyle Streetball Indonesia (FSI), Ballstar Indonesia, 9pm, Jakarta Streetball, Masa Depan, Future Streetball Bandung, Bandit, O31 Ballers, DOBS, Street Soldier, GO STREEM, Black Sopranos, RCN Ballers, River Ballerz, Black Juice, Fabballous Streetball, DIMA, L.I.D Streetball, KEEREE Streetball, Polonia Ballstar, MSB, Universal Ballers, Ice Cream Streetball, D?Vasto, dan masih banyak lagi.
"Kini Streetball sudah seperti gaya hidup," kata Anthony Gunawan, bintang Allstar Nasional 2010 di Jakarta, Rabu (12/10).
Atlet asal Jakarta yang biasa dijuluki Transformer itu mengatakan, putaran kompetisi streetball bahkan mengalahkan kompetisi basket profesional.
Jika liga profesional berlangsung enam sampai delapan kali dalam setahun, streetball bisa sepuluh kali dalam setahun.

Namun, beberapa orang memandang streetball hanya persoalan "banyak gaya" di lapangan dan identik dengan kaum muda. Padahal menurut Anthony, yang sebelumnya pernah bergabung dengan klub basket Aspac dan Satria Muda itu, streetball bukan sekedar trik dan gaya.
Fundamental basket harus dimiliki oleh para streetballer karena dalam permainan streetball, pemain tidak sekedar menampilkan trik, namun juga mencetak poin. Trik dinilai, tetapi hasil akhir yang dinilai tetap skor.
"Kelemahan streetball di Indonesia adalah banyak orang yang langsung terjun ke streetball tanpa punya dasar yang kuat," ujar Anthony yang memulai streetball sejak 2009 itu.
Streetball juga punya tantangan tersendiri. Kontrol emosi begitu penting karena dalam permainan streetball, hal tersebut sangat menentukan.
Streetballers bisa memamerkan trik pamungkasnya dan berinteraksi dengan penonton, tetapi bisa juga dipermalukan begitu saja. Di sini, mental streetballer harus kuat.
Tidak Konvensional
Yang berbeda dari basket profesional, streetball tidak konvensional dan tidak kaku. Disela-sela permainan, para streetballer bisa mengekspresikan gaya permainan yang mereka miliki, meskipun streetball bukan sekedar memamerkan trik atau gaya.
Streetball merupakan olahraga yang sarat dengan hiburan, unjuk gaya hidup dan kreativitas.
Kelebihan sekaligus tantangan di streetball yakni, orang bebas bertepuk tangan, tertawa, bahkan MC bisa turun ke lapangan untuk menantang tim yang bertanding. Hal tersebut tidak akan ditemukan pada liga profesional.
Di sela-sela kompetisi, biasanya terdapat ajang "freestyle battle" dimana masing-masing tim saling pamer gaya dan trim memainkan bola.
Ada yang menunjukkan bakat dengan memainkan bola yang seolah-olah melekat di jari tangan, memutar bola dengan jari tangan, meliukkan bola melewati lengan hingga meluncur ke punggung, memutar bola sambil rebahan di lantai, dan masih banyak lagi.

Oleh karena itu, streetballer biasanya memiliki ciri khas masing-masing. Karena bebas berekspresi, mereka biasanya menciptakan dan memperkaya gaya tersendiri.
Julukan
Streetballer tidak bisa dipisahkan dengan julukan dari masing-masing streetballer. Julukan tersebut diberikan sesuai dengan karakter masing-masing streetballer dan menjadi nama "beken" mereka.
Misal Anthony mendapat julukan "Transformer" dan dikenal dengan "power dunk"nya yang dapat melakukan dunk langsung dari bawah ring dan dapat mengacak-acak pertahanan lawan di bawah ring dengan gaya khasnya yang seperti robot.

Lalu Iqbal "Uptown Boy" yang merupakan Allstar dua tahun berturut-turut (2009 dan 2010). Ia dikenal dengan dunk-nya yang keras dan penuh energi. Karakternya sangat eksplosif dan tidak bisa melihat ring kosong. Diberi julukan Uptown Boy karena sering melakukan gaya lompat untuk melakukan power dunk.
Kemudian Lana "Money Man", yang merupakan Allstar Nasional tiga tahun berturut-turut (2008, 2009, 2010) dikenal sebagai jagoan "handler" dan "master of tricks".
Pelopor
Kompetisi streetball Indonesia seperti tiga lawan tiga (three on three) sudah dikenal sejak 1990-an, lalu kembali populer pada 2001 saat dimulainya sebuah kontes freestyle basketball.
Dari kontes tersebut, para streetballer di Indonesia semakin memperkaya trik dan gerakan untuk mereka gunakan dalam permainan basket mereka. Dan dari titik inilah komunitas komunitas streetball mulai bermunculan di berbagai pelosok kota Indonesia
Freestyler (sekarang FSI) bisa dibilang merupakan pelopor di dunia streetball di Indonesia. Beberapa streetballer yang keluar dari FSI, membentuk tim atau komunitas streetball di Indonesia. Komunitas mereka juga yang membantu membesarkan streetball Indonesia.
Terdapat tiga nama yang disebut-sebut sebagai pelopor, yakni Dani N. Yustiadi "D-Rockz" (FSI) merupakan freestyler pertama di Indonesia, Bayu Radityo "Lunatic" (BallStar) & Richard Latunusa "Insane" (MasaDepan) yang merupakan pendiri komunitas streetball pertama di Indonesia yaitu Future dan Ballstar.
sumber:http://antarakl.com/index.php/hibura...n-sekedar-gaya
0
3.9K
25


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan