- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Jelajah Sejarah Bandung Bersama Komunitas Aleut


TS
prophetlove
Jelajah Sejarah Bandung Bersama Komunitas Aleut
Quote:
TOLONG BANTU RATE5 




Terima Kasih ke pada momod, mimin, dan semua kaskuser yang telah membantu coment dan rate5 sehingga HT tgl 18/5/2012
Spoiler for ht tgl 18-5-2012:

Jelajah Sejarah Bandung Bersama Komunitas Aleut


Quote:
Quote:
Kota Bandung adalah salah satu kota di Indonesia yang mempunyai banyak bangunan art deco. Selain itu, Bandung juga menggoreskan banyak cerita sejarah yang layak untuk diingat.
Hal itulah yang mendasari lahirnya sebuah komunitas bernama Aleut. Komunitas ini mencoba mengapresiasi sejarah dan lingkungan di Kota Bandung dengan cara menyenangkan. Sesuai namanya, komunitas Aleut yang dalam bahasa sunda diartikan sebagai Jalan bersama-sama ini kegiatannya memang berjalan-jalan ke tempat-tempat bersejarah di Kota Bandung dan sekitarnya.
Namun sayangnya, aktivitas ngaleut mereka terkadang terhambat dengan sulitnya masuk ke gedung-gedung bersejarah yang diduduki oleh pemerintahan atau militer.

Seperti yang dituturkan Humas Komunitas Aleut Alfredho Sutano, saat ingin ngaleut ke Gedung Pakuan, mereka tidak bisa masuk, cukup di depannya saja.
"Kendala kita sih kalau masuk ke bangunan bersejarah yang sudah diisi oleh pemerintahan suka tidak boleh masuk. Bukannya apa-apa, biar kita bisa mengenal lebih jelas apa yang diceritakan buku soal bangunan itu," ujar pria yang akrab disapa Edho kepada detikbandung.
Edho juga menceritakan kesulitannya saat ingin ngaleut ke Pendopo Kota Bandung. "Kita merasa dipersulit untuk masuk ke pendopo, kecuali kita mengatasnaamakan media. Seharusnya ada pemandu, dan lebih dipermudah, karena itu kan bukan milik pemerintah sepenuhnya," curhat Edho.
Untungnya selain ngaleut ke gedung-gedung bersejarah Komunitas Aleut juga kerap ngaleut ke alam terbuka seperti ke Gunung, ke Sawunggaling, Cikapundung, dan lainnya.
"Kita ga selalu bangunan bersejarah saja, tapi juga tokoh, pabrik, jalan, pokonya setiap sudut yang mepunyai nilai sejarah," kata Edho.

Dengan ngaleut beramai-ramai menelusuri sejarah, Komunitas Aleut ini berharap anggotanya bisa lebih menghargai sejarah.
"Kita tuh ingin menyadarkan kalau jaman dulu tuh lebih bagus daripada sekarang, jadi sisa-sisa peninggalannya harus kita jaga," tegas Edho.
Dibimbing oleh Ridwan Hutagalung, komunitas aleut ini berkegiatan atas referensi buku-buku sejarah dan tokohkomunitas ini adalah buku dan pakar sejarah itu sendiri.
"Kebanyakan anggota komunitas aleut ini di rumahnya punya koleksi buku sejarah," tutup Edho.
Tertarik bergabung? Bisa kunjungi akun facebook 'Komunitas Aleut'. Pendaftarannya hanya Rp 10 ribu per tahun.
Hal itulah yang mendasari lahirnya sebuah komunitas bernama Aleut. Komunitas ini mencoba mengapresiasi sejarah dan lingkungan di Kota Bandung dengan cara menyenangkan. Sesuai namanya, komunitas Aleut yang dalam bahasa sunda diartikan sebagai Jalan bersama-sama ini kegiatannya memang berjalan-jalan ke tempat-tempat bersejarah di Kota Bandung dan sekitarnya.
Namun sayangnya, aktivitas ngaleut mereka terkadang terhambat dengan sulitnya masuk ke gedung-gedung bersejarah yang diduduki oleh pemerintahan atau militer.

Seperti yang dituturkan Humas Komunitas Aleut Alfredho Sutano, saat ingin ngaleut ke Gedung Pakuan, mereka tidak bisa masuk, cukup di depannya saja.
"Kendala kita sih kalau masuk ke bangunan bersejarah yang sudah diisi oleh pemerintahan suka tidak boleh masuk. Bukannya apa-apa, biar kita bisa mengenal lebih jelas apa yang diceritakan buku soal bangunan itu," ujar pria yang akrab disapa Edho kepada detikbandung.
Edho juga menceritakan kesulitannya saat ingin ngaleut ke Pendopo Kota Bandung. "Kita merasa dipersulit untuk masuk ke pendopo, kecuali kita mengatasnaamakan media. Seharusnya ada pemandu, dan lebih dipermudah, karena itu kan bukan milik pemerintah sepenuhnya," curhat Edho.
Untungnya selain ngaleut ke gedung-gedung bersejarah Komunitas Aleut juga kerap ngaleut ke alam terbuka seperti ke Gunung, ke Sawunggaling, Cikapundung, dan lainnya.
"Kita ga selalu bangunan bersejarah saja, tapi juga tokoh, pabrik, jalan, pokonya setiap sudut yang mepunyai nilai sejarah," kata Edho.

Dengan ngaleut beramai-ramai menelusuri sejarah, Komunitas Aleut ini berharap anggotanya bisa lebih menghargai sejarah.
"Kita tuh ingin menyadarkan kalau jaman dulu tuh lebih bagus daripada sekarang, jadi sisa-sisa peninggalannya harus kita jaga," tegas Edho.
Dibimbing oleh Ridwan Hutagalung, komunitas aleut ini berkegiatan atas referensi buku-buku sejarah dan tokohkomunitas ini adalah buku dan pakar sejarah itu sendiri.
"Kebanyakan anggota komunitas aleut ini di rumahnya punya koleksi buku sejarah," tutup Edho.
Tertarik bergabung? Bisa kunjungi akun facebook 'Komunitas Aleut'. Pendaftarannya hanya Rp 10 ribu per tahun.
Quote:
Quote:
7 Alasan mengapa kita harus Ngaleut (jalan2) bareng komunitas Aleut
Spoiler for 7 Alasan mengapa kita harus Ngaleut (jalan2) bareng komunitas Aleut:
1. Menyenangkan
Format jalan-jalan membuat aktivitas komunitas aleut menjadi menyenangkan, banyak hal-hal detail yang dapat diapresiasi dan diamati. Suasana yang dibangun bersama sangat bernuansa komunitas dan menyenangkan, bisa ngobrol satu sama lain, jajan-jajan, foto-foto di tiap site yang dikunjungi. Enakeun lah pokona. Murah, seru,tempat yang dikunjungi macem-macem, ada yang bernuansa sejarah, budaya, hingga geologi, ber interaksi langsung dengan site dan masyarakat, apa yang gak seru ya?
2. Berbagi tanpa sekat
Aktivitas jalan-jalan dan apresiasi kota yang dikembangkan komunitas aleut tidak sepenuhnya berbasis pemandu, semua orang dapat berbagi dan belajar bersama. Informasi pun dapat digali langsung di lokasi kepada penduduk lokal, semua orang berkesempatan untuk aktif berkontrisbusi satu sama lain. Pola edukasi semacam ini membuat semua orang berkesempatan untuk saling berbagi dan berkembang, asoy.
3. Informasi yang berkembang
Terlepas dari riset informasi sejarah oleh komunitas aleut yang mendalam dari berbagai narasumber, komunitas aleut senantiasa terbuka terhadap informasi baru terkait site yang akan didatang. Masukan-masukan dari para partisipan, info baru yang digali dari narasumber di lokasi, semuanya dapat menjadi informasi baru yang berkembang. komunitas aleut juga membangun budaya menulis untuk menyebarluaskan info yang ada lho.
4. Hal baru
Apa yang gak baru setiap kali ikut jalan-jalan bareng aleut? Temen dan kenalan baru? Informasi baru? Tadi saja ketika melewati gereja S Albanus, temen-temen aleut yang udah berkali-kali lewat sana, tiba-tiba dikejutkan dengan hadirnya narasumber lokal yang spontan berbagi mengenai sejarah di gereja tersebut. Bahan diskusi dan sharing juga bisa berbeda-beda tergantung dari apa yang ingin ditanyakan atau diangkat oleh partisipan aleut pada waktu tersebut. So hal baru apa yang ga didapat di aleut?
5. Apresiasi positif
Mengutip dari diskusi saat penutupan jalan-jalan tadi , pemerintah berperan 10% dalam penyediaan dan pemeliharaan fasilitas publik, selebihnya kitalah masyarakat yang sehari-hari memanfaatkan fasilitas tersebut untuk menjaga dan memeliharanya . lalu ada teman lain yang berkata taman kota adalah taman yang setiap harinya dimanfaatkan oleh publik, jadi kondisi taman kota sekarang juga merepresentasikankepedulia
n masyarakat itu sendiri dua kutipan itu cukup untuk menyadarkan kita semua betapa seringnya selama ini kita selalu mencari kambing hitam atas buruknya kota bandung. Okelah kalau pemerintah memang salah, tapi apa yang bisa kita kontribusikan untuk buat bandung lebih baik? Itulah gerakan kultural yang ditawarkan komunitas aleut, membangun budaya positif di masyarakat dengan mendekatkan masyarakat dengan potensi kota Bandung yang ada.
6. Mengangkat potensi kota / daerah dengan cara unik
Nyambung dengan poin nomer 5, ya Komunitas aleut memang mengajak masyarakat Bandung untuk lebih mencintai dan membangun kotanya , dengan menunjukkan potensi-potensi unik kota Bandung. Terutama melaui segi historis, eksotisme dan nilai budaya yang terkandung dari site2 yang dikunjungi aleut and the gank.
Saya yakin gerakan kultural semacam ini bisa berkontribusi real untuk membuat kota Bandung menjadi lebih nyaman bagi warganya. Mengajak langsung pemuda dan masyarakat merasakan, mengenal kota Bandung , eksplorasi budaya dan sejarah, jalan-jalan. Unik .
7. The idea not the person
semoga informasi yang didapat melaui jalan-jalan ini dapat disebarluaskan kepada lebih banyak pihak, pernyataan itu sudah cukup mewakili semangat gerakan aleut , bahwa mengapresiasi Bandung dengan cara unik seperti komunitas aleut dapat dilakukan oleh siapa saja, dimana saja kapan saja. Idenya begitu mudah diterima dan direplikasi. Inovasi sosial semacam inilah yang nantinya dapat menyebar seperti virus dimana-mana. Tidak hanya di Bandung, tapi juga kota-kota lainnya.
Dengan berinvestasi pada ide dan sebuah model aktivitas, aleut berusaha untuk membuka kesempatan bagi siapapun partisipannya untuk menyebarkan semangat aleut.Setidaknya dapat saya lihat dari kontributornya yang berganti-ganti, siapa saja bisa berbagai dan suasana terbuka yang dibangun Aleut. Yup saya yakin semakin banyak dan sering kita ngaleut (jalan2) bersama dengan komunitas aleut, makin banyak ide baru, informasi baru yang kita hasilkan untuk mengapresiasi dan membangun kota Bandung menjadi lebih baik
Format jalan-jalan membuat aktivitas komunitas aleut menjadi menyenangkan, banyak hal-hal detail yang dapat diapresiasi dan diamati. Suasana yang dibangun bersama sangat bernuansa komunitas dan menyenangkan, bisa ngobrol satu sama lain, jajan-jajan, foto-foto di tiap site yang dikunjungi. Enakeun lah pokona. Murah, seru,tempat yang dikunjungi macem-macem, ada yang bernuansa sejarah, budaya, hingga geologi, ber interaksi langsung dengan site dan masyarakat, apa yang gak seru ya?
2. Berbagi tanpa sekat
Aktivitas jalan-jalan dan apresiasi kota yang dikembangkan komunitas aleut tidak sepenuhnya berbasis pemandu, semua orang dapat berbagi dan belajar bersama. Informasi pun dapat digali langsung di lokasi kepada penduduk lokal, semua orang berkesempatan untuk aktif berkontrisbusi satu sama lain. Pola edukasi semacam ini membuat semua orang berkesempatan untuk saling berbagi dan berkembang, asoy.
3. Informasi yang berkembang
Terlepas dari riset informasi sejarah oleh komunitas aleut yang mendalam dari berbagai narasumber, komunitas aleut senantiasa terbuka terhadap informasi baru terkait site yang akan didatang. Masukan-masukan dari para partisipan, info baru yang digali dari narasumber di lokasi, semuanya dapat menjadi informasi baru yang berkembang. komunitas aleut juga membangun budaya menulis untuk menyebarluaskan info yang ada lho.
4. Hal baru
Apa yang gak baru setiap kali ikut jalan-jalan bareng aleut? Temen dan kenalan baru? Informasi baru? Tadi saja ketika melewati gereja S Albanus, temen-temen aleut yang udah berkali-kali lewat sana, tiba-tiba dikejutkan dengan hadirnya narasumber lokal yang spontan berbagi mengenai sejarah di gereja tersebut. Bahan diskusi dan sharing juga bisa berbeda-beda tergantung dari apa yang ingin ditanyakan atau diangkat oleh partisipan aleut pada waktu tersebut. So hal baru apa yang ga didapat di aleut?
5. Apresiasi positif
Mengutip dari diskusi saat penutupan jalan-jalan tadi , pemerintah berperan 10% dalam penyediaan dan pemeliharaan fasilitas publik, selebihnya kitalah masyarakat yang sehari-hari memanfaatkan fasilitas tersebut untuk menjaga dan memeliharanya . lalu ada teman lain yang berkata taman kota adalah taman yang setiap harinya dimanfaatkan oleh publik, jadi kondisi taman kota sekarang juga merepresentasikankepedulia
n masyarakat itu sendiri dua kutipan itu cukup untuk menyadarkan kita semua betapa seringnya selama ini kita selalu mencari kambing hitam atas buruknya kota bandung. Okelah kalau pemerintah memang salah, tapi apa yang bisa kita kontribusikan untuk buat bandung lebih baik? Itulah gerakan kultural yang ditawarkan komunitas aleut, membangun budaya positif di masyarakat dengan mendekatkan masyarakat dengan potensi kota Bandung yang ada.
6. Mengangkat potensi kota / daerah dengan cara unik
Nyambung dengan poin nomer 5, ya Komunitas aleut memang mengajak masyarakat Bandung untuk lebih mencintai dan membangun kotanya , dengan menunjukkan potensi-potensi unik kota Bandung. Terutama melaui segi historis, eksotisme dan nilai budaya yang terkandung dari site2 yang dikunjungi aleut and the gank.
Saya yakin gerakan kultural semacam ini bisa berkontribusi real untuk membuat kota Bandung menjadi lebih nyaman bagi warganya. Mengajak langsung pemuda dan masyarakat merasakan, mengenal kota Bandung , eksplorasi budaya dan sejarah, jalan-jalan. Unik .
7. The idea not the person
semoga informasi yang didapat melaui jalan-jalan ini dapat disebarluaskan kepada lebih banyak pihak, pernyataan itu sudah cukup mewakili semangat gerakan aleut , bahwa mengapresiasi Bandung dengan cara unik seperti komunitas aleut dapat dilakukan oleh siapa saja, dimana saja kapan saja. Idenya begitu mudah diterima dan direplikasi. Inovasi sosial semacam inilah yang nantinya dapat menyebar seperti virus dimana-mana. Tidak hanya di Bandung, tapi juga kota-kota lainnya.
Dengan berinvestasi pada ide dan sebuah model aktivitas, aleut berusaha untuk membuka kesempatan bagi siapapun partisipannya untuk menyebarkan semangat aleut.Setidaknya dapat saya lihat dari kontributornya yang berganti-ganti, siapa saja bisa berbagai dan suasana terbuka yang dibangun Aleut. Yup saya yakin semakin banyak dan sering kita ngaleut (jalan2) bersama dengan komunitas aleut, makin banyak ide baru, informasi baru yang kita hasilkan untuk mengapresiasi dan membangun kota Bandung menjadi lebih baik
Quote:
Quote:
LANJUT KE BAWAH
V
V
V
V
0
15.4K
Kutip
532
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan