Kaskus

Entertainment

apandi47Avatar border
TS
apandi47
Saat Boyband/Girlband MeracuniAnak-Anak
Spoiler for maho.jr:



DEMAM boy/girlband masih melanda Tanah Air. Euforia ini membuat girl/boyband cilik dimunculkan. Bukan lagu anak-anak yang mereka bawakan, melainkan lagu cinta-cintaan. Gaya mereka sudah tidak ada ubahnya seperti gaya orang dewasa, lengkap dengan atribut yang maskulin untuk anak lelaki dan genit untuk anak perempuan. Ini jelas memprihatinkan saya sebagai seorang paman, ketika kebiasaan keponakan-keponakan saya yang masih kecil-kecil itu didukung idola yang sebaya dengan mereka.

Yeah, kebiasaan menyanyikan lagu orang dewasa.

Mungkin terlalu naif bagi kita-kita yang menghabiskan masa kecil di era 90-an, untuk mengharapkan era 2000-an beratmosfer sama seperti kala era 90-an. Di era itu, industri musik anak-anak sama suksesnya dengan industri musik mainstream orang dewasa. Beberapa penyanyi cilik pun masih kita ingat dengan lagu-lagu yang masih terngiang-ngiang. Namun menjelang akhir 90-an, semakin sedikit album anak-anak yang diproduksi. Barangkali perkembangan TV swasta yang pesat, pula mengubah selera masyarakat dalam mengapresiasi sebuah tayangan. Perlahan tapi pasti, tayangan anak-anak hilang bagai demam sinetron islami yang sudah karam. Hanya Sherina dan Tasya yang terakhir dikenal sebagai penyanyi anak-anak di akhir 90-an.

Beruntung, pada pertengahan era 2000-an (2007) tayangan anak-anak, Idola Cilik, muncul di RCTI. Tayangan ini mendapatkan rating yang baik pada dua 'season' pertamanya. Namun -kembali- seperti demam-demam 'yang lain'. Tayangan pencarian bakat untuk anak-anak ini harus usai karena masyarakat dinilai sudah bosan.

Idola Cilik benar-benar membuat anak-anak kecil mengidolakan anak yang sepantaran dengan mereka. Keponakan-keponakan saya pun menggandrungi para peserta. Meski dalam setiap penampilan lebih banyak para finalis ini menyanyikan lagu orang dewasa, namun pihak RCTI sengaja membuat konsep menjadi serba anak-anak. Seperti mengganti lirik, atau memberikan montage ibu atau orang yang disayangi peserta dalam scene, agar lagu cinta itu memang benar-benar ditujukan bukan buat pacar.

Namun apa yang terjadi saat ini? Boyband dan girlband cilik bermunculan dan menyanyikan lagu remaja. Beberapa lagi membawakan lagu tentang 'pedekate' dan menggambarkan bahwa ia tidak siap pacaran atau sejenisnya karena belum waktunya. Adapula girlband yang benar-benar menyanyikan lagu 'umum' yang mungkin sesuai dengan anak-anak.

Salah satu contok boyband cilik itu adalah Coboy Junior. Nama Coboy sendiri mungkin diambil dari grup vokal yang tren pada 90-an. Coboy Junior ini membawakan lagu berjudul Kamu. Boyband ini tampaknya sudah mulai dikenal dengan tampilnya mereka (tentu secara lipsync) di acara-acara musik.

Lalu bagaimana lirik lagu berjudul Kamu ini? Inilah cuplikannya:

Kamu buat aku tersipu buatku malu-malu

Saat bersamamu, saat ku sapa dirimu

Aku kok merinding buluku, kok jadi gugup aku

Saat bersamamu, saat kau senyum padaku

Mungkin inilah rasanya rasa suka pada dirinya

Sejak pertama aku bertanya facebook-mu apa nomermu berapa

Mungkin inilah rasanya cinta pada pandang pertama

Senyuman manismu itu buat aku dag dig dug melulu

Nanti aku follow twitter-mu aku tunggu retweet-mu

Agar aku tahu sukakah kamu kepadaku

Mungkin inilah rasanya rasa suka pada dirinya

Sejak pertama aku bertanya facebook-mu apa nomermu berapa

Mungkin inilah rasanya cinta pada pandang pertama

Senyuman manismu itu buat aku dag dig dug melulu

Saat suatu hari yang cerah di Minggu pagi saya berkumpul bersama dua ponakan, munculah keberadaan boyband tersebut di TV. Dan saya pun melongo tidak percaya dengan lagu yang mereka bawakan. Sampai pake acara jejaring sosial segala. Ya, Tuhan! :0

Untuk anak perempuan, simak girlband cilik Lollipop. Girlband ini membawakan lagu yang pernah dibawakan Rini Idol: Aku Bukan Boneka. Beberapa bait dalam lagu ini diganti, sehingga lagu ditujukan untuk sahabat dan bukan seorang remaja yang menyukai remaja yang satunya. Yah, untuk cari aman, bolehlah. Ada pula girlband 3C yang murni membuat lagu 'umum'. Untuk yang satu ini bisa diapresiasi dengan baik.

Berbeda dengan SwittinS. Para personelnya berumur 11-12 tahun yang menurut saya -tentu- masih sangat risih untuk membicarakan hal-hal bernada pacaran. Namun dalam lagu yang mereka bawakan, aura positif masih bisa kita temukan. Lagu berjudul Belum Cukup Umur itu bercerita tentang seorang anak perempuan yang 'didekati' teman cowoknya untuk pacaran.

Di jajaran solo, ada Randy Martin, seorang anak lelaki yang lebih familiar dikenal sebagai bintang iklan. Bocah tanggung ini membawakan lagu Magic dengan koreografi yang menarik. Karena perawakannya yang tinggi dan mampu mengelabui usianya yang masih muda, act performance-nya lumayan bisa diterima. Adapula boyband cilik lain, Super 7 yang membawakan lagu tentang persahabatan berjudul Sahabat. Jelas untuk yang satu ini bisa diterima. Apalagi stage act kumpulan anak-anak ini lumayan enggak neko-neko.

*

MEMANG naif kalau kita kepengen lagu-lagu macam Enno Lerian, Joshua atau Bondan Prakoso terulang lagi di era ini. Zaman memang telah berubah, perangkat teknologi yang semakin canggih pun ikut memengaruhi keadaan. Tinggal kita sebagai orang dewasa yang bisa memberikan pengertian pada anak atau keponakan kita. Misalnya dengan memberi pengarahan kalau lagu cinta orang dewasa hanyalah sekadar nyanyian atau hiburan. Atau cara-cara pengarahan lain.

Yang penting, di sini kita bisa tahu mana produser yang sakit dan mana yang kagak. Produser sakit biasanya akan mengenyampingkan moral dan edukasi. Dan kita berharap produser-produser/manajemen sakit ini dikarantina di kandang serangga tomcat. Semata agar -siapa tahu- ragam khasanah musik kita juga diwarnai idola dari anak-anak untuk anak-anak dengan lagu berkonten positif dan mendidik.

*
gan ane mo shere nih ke agan tentang pengaruh boyband untuk anak2


Spoiler for cendol:
0
2.9K
18
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan