- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
True Story "Bocah Bertemu Tuhan"


TS
Mr.Mok.Mok
True Story "Bocah Bertemu Tuhan"
Quote:

Quote:
Sebelum nya :


no junk (nice trid, kocak gan, semacam nya) 
no flame 
no bot copas 
no emot only 
Jadi lah kaskuser yang berguna bagi Nusa Bangsa
:






Spoiler for bonus bb++:








Jadi lah kaskuser yang berguna bagi Nusa Bangsa

Quote:
"Bocah Bertemu Tuhan"
Quote:
Ada seorang bocah kelas 4 SD di suatu daerah di Milaor Camarine Sur (Filipina)
yang setiap hari mengambil rute melintasi daerah tanah berbatuan
dan menyeberangi jalan raya yang berbahaya
dimana banyak kendaraan yang melaju kencang dan tidak beraturan..
Setiap kali berhasil menyeberangi jalan raya tersebut, bocah ini mampir
sebentar ke Gereja setiap pagi hanya untuk menyapa Tuhan, sahabatnya..
Tindakannya selama ini diamati oleh seorang Pendeta yang merasa terharu
menjumpai sikap bocah yang lugu dan beriman tersebut.
"Bagaimana kabarmu Andy? Apakah kamu akan ke sekolah?"
"Ya, Bapa Pendeta!" balas Andy dengan senyumnya yang menyentuh hati Pendeta tersebut.
Dia begitu memperhatikan keselamatan Andy sehingga suatu hari dia
berkata kepada bocah tersebut,"Jangan menyeberang jalan raya sendirian,
setiap kali pulang sekolah kamu boleh mampir ke Gereja dan saya akan
menemani kamu ke seberang jalan . jadi dengan cara tersebut saya bisa
memastikan kamu pulang ke rumah dengan selamat."
"Terima kasih, Bapa Pendeta."
"Kenapa kamu tidak pulang sekarang ?? Apakah kamu tinggal di Gereja setelah pulang sekolah?"
"Aku hanya ingin menyapa kepada Tuhan .. sahabatku."
Dan Pendeta itu segera meninggalkan Andy untuk melewatkan waktunya
didepan altar berbicara sendiri, tapi kemudian Pendeta tersebut
bersembunyi dibalik altar untuk mendengarkan apa yang dibicarakan Andy
kepada Bapa di Surga..
"Engkau tahu Tuhan, ujian matematikaku hari ini sangat buruk, tetapi aku
tidak mencontek walaupun temanku melakukannya .
aku makan satu kue dan minum airku.
Ayahku mengalami musim paceklik dan yang bisa kumakan hanyalah kue ini.
Terima kasih buat kue ini Tuhan! .
aku tadi melihat anak kucing malang yang kelaparan dan aku memberikan
kueku yang terakhir buatnya .. lucunya, aku nggak begitu lapar.
Lihat, ini selopku yang terakhir.
Aku mungkin harus berjalan tanpa sepatu minggu depan.
Engkau tahu ini sepatu ini akan rusak, tapi tidak apa-apa .. paling
tidak aku tetap dapat pergi ke sekolah.
Orang-orang berbicara bahwa kami akan mengalami musim panen yang susah
bulan ini, bahkan beberapa temanku sudah berhenti sekolah .
tolong Bantu mereka supaya bisa sekolah lagi .
tolong Tuhan ??
Oh ya, Engkau tahu Ibu memukulku lagi.
Ini memang menyakitkan, tapi aku tahu sakit ini akan hilang, paling
tidak aku masih punya seorang Ibu.
Tuhan, Engkau mau lihat lukaku ???
Aku tahu Engkau mampu menyembuhkannya, disini .. disini ..
aku rasa Engkau tahu yang ini khan .....??
Tolong jangan marahi Ibuku ya ..???
dia hanya sedang lelah dan kuatir akan kebutuhan makanan dan biaya
sekolahku ..
Itulah mengapa dia memukul aku.
Oh Tuhan. aku rasa aku sedang jatuh cinta saat ini.
Ada seorang gadis yang cantik dikelasku, namanya Anita ...
menurut Engkau apakah dia akan menyukaiku ???
Bagaimanapun juga paling tidak aku tahu Engkau tetap menyukaiku karena
aku tidak usah menjadi siapapun hanya untuk menyenangkanMu.
Engkau adalah sahabatku.
Hei .. ulang tahunMu tinggal dua hari lagi, apakah Engkau gembira ??
Tunggu saja sampai Engkau lihat, aku punya hadiah untukMu.
Tapi ini kejutan bagiMu.
Aku berharap Engkau akan menyukainya.
Ooops aku harus pergi sekarang."
Kemudian Andy segera berdiri dan memanggil Pendeta itu,
"Bapa Pendeta....Bapa Pendeta..aku sudah selesai bicara dengan sahabatku,
anda bisa menemaniku menyeberang jalan sekarang!"
Kegiatan tersebut berlangsung setiap hari, Andy tidak pernah absen
sekalipun.
Pendeta Agaton berbagi cerita ini kepada jemaat di Gerejanya setiap hari
Minggu karena dia belum pernah melihat suatu iman dan kepercayaan yang
murni kepada Allah ..
suatu pandangan positif dalam situasi yang negatif.
Pada hari Natal, Pendeta Agaton jatuh sakit sehingga dia tidak bisa
memimpin gereja dan dirawat di rumah sakit.
Gereja diserahkan pengelolaannya kepada 4 wanita tua yang tidak pernah
tersenyum dan selalu menyalahkan segala sesuatu yang orang lain perbuat.
Mereka juga sering mengutuki orang yang menyinggung mereka.
Mereka sedang berlutut memegangi rosario mereka ketika Andy tiba dari
pesta natal di sekolahnya, dan menyapa "Halo Tuhan..Aku ...'
"Kurang ajar kamu bocah !!! tidakkah kamu lihat kami sedang berdoa ??!!!
Keluar..!!!"
Andy begitu terkejut, " Dimana Bapa Pendeta Agaton .??? Dia seharusnya
membantuku menyeberangi jalan raya .. dia selalu menyuruhku mampir lewat
pintu belakang Gereja. Tidak hanya itu, aku juga harus menyapa Tuhan
Yesus - ini hari ulang tahunNya, aku punya hadiah untukNya ...."
Ketika Andy mau mengambil hadiah tersebut dari dalam bajunya, seorang
dari keempat wanita itu menarik kerahnya dan mendorongnya keluar Gereja.
Sambil membuat tanda salib ia berkata "Keluarlah bocah .. kamu akan
mendapatkannya !!!"
Oleh karena itu Andy tidak punya pilihan lain kecuali sendirian
menyeberangi jalan raya yang berbahaya tersebut didepan Gereja.
Dia mulai menyeberang .
ketika tiba-tiba sebuah bus datang melaju dengan kencang - disitu ada
tikungan yang tidak terlihat pandangan.
Andy melindungi hadiah tersebut didalam saku bajunya, sehingga dia tidak
melihat datangnya bus tersebut.
Waktunya hanya sedikit untuk menghindar .. dan Andy tewas seketika.
Orang-orang disekitarnya berlarian dan mengelilingi tubuh bocah malang
tersebut yang sudah tak bernyawa.
Tiba-tiba, entah muncul darimana ada seorang pria berjubah putih dengan
wajah yang halus dan lembut namun penuh dengan air mata datang dan
memeluk tubuh bocah malang tersebut.
Dia menangis.
Orang-orang penasaran dengan dirinya dan bertanya, " Maaf Tuan..
apakah anda keluarga bocah malang ini ? Apakah anda mengenalnya ?"
Pria tersebut dengan hati yang berduka karena penderitaan yang begitu
dalam segera berdiri dan berkata," Dia adalah sahabatku."
Hanya itulah yang dia katakan.
Dia mengambil bungkusan hadiah dari dalam baju bocah malang tersebut dan
menaruhnya didadanya.
Dia lalu berdiri dan membawa pergi tubuh bocah malang tersebut dan
keduanya kemudian menghilang.
Kerumunan orang tersebut semakin penasaran...
Di malam Natal, Pendeta Agaton menerima berita yang sungguh mengejutkan.
Dia berkunjung ke rumah Andy untuk memastikan pria misterius berjubah
putih tersebut.
Pendeta itu bertemu dan bercakap-cakap dengan kedua orang tua Andy.
"Bagaimana anda mengetahui putera anda meninggal ?"
"Seorang pria berjubah putih yang membawanya kemari." ucap ibu Andy
terisak.
"Apa katanya ?"
Ayah Andy berkata,"Dia tidak mengucapkan sepatah katapun. Dia sangat
berduka. Kami tidak mengenalnya namun dia terlihat sangat kesepian atas
meninggalnya Andy sepertinya Dia begitu mengenal Andy dengan baik. Tapi
ada suatu kedamaian yang sulit untuk dijelaskan mengenai Dirinya. Dia
menyerahkan anak kami dan tersenyum lembut. Dia menyibakkan rambut Andy
dari wajahnya dan memberikan kecupan di keningnya kemudian Dia
membisikkan sesuatu ...
"Apa yang dia katakan ?"
"Dia berkata kepada puteraku .." Ujar sang Ayah "Terima kasih buat
kadonya. Aku akan segera berjumpa denganmu. Engkau akan bersamaku."
Dan sang Ayah melanjutkan, "Anda tahu kemudian semuanya itu terasa
begitu indah .. aku menangis tetapi tidak tahu mengapa bisa demikian.
Yang aku tahu aku menangis karena bahagia .. aku tidak dapat
menjelaskannya Bapa Pendeta, tetapi ketika dia meninggalkan kami ada
suatu kedamaian yang memenuhi hati kami, aku merasakan kasihnya yang
begitu dalam di hatiku..
Aku tidak dapat melukiskan sukacita didalam hatiku. Aku tahu puteraku
sudah berada di Surga sekarang. Tapi tolong katakan padaku, Bapa
Pendeta..siapakah pria ini yang selalu bicara dengan puteraku setiap
hari di Gerejamu ? anda seharusnya mengetahui karena anda selalu berada
disana setiap hari, kecuali pada waktu puteraku meninggal ."
Pendeta Agaton tiba-tiba merasa air matanya menetes dipipinya, dengan
lutut gemetar dia berbisik," Dia tidak berbicara dengan siapa-siapa
..... kecuali dengan Tuhan.
yang setiap hari mengambil rute melintasi daerah tanah berbatuan
dan menyeberangi jalan raya yang berbahaya
dimana banyak kendaraan yang melaju kencang dan tidak beraturan..
Setiap kali berhasil menyeberangi jalan raya tersebut, bocah ini mampir
sebentar ke Gereja setiap pagi hanya untuk menyapa Tuhan, sahabatnya..
Tindakannya selama ini diamati oleh seorang Pendeta yang merasa terharu
menjumpai sikap bocah yang lugu dan beriman tersebut.
"Bagaimana kabarmu Andy? Apakah kamu akan ke sekolah?"
"Ya, Bapa Pendeta!" balas Andy dengan senyumnya yang menyentuh hati Pendeta tersebut.
Dia begitu memperhatikan keselamatan Andy sehingga suatu hari dia
berkata kepada bocah tersebut,"Jangan menyeberang jalan raya sendirian,
setiap kali pulang sekolah kamu boleh mampir ke Gereja dan saya akan
menemani kamu ke seberang jalan . jadi dengan cara tersebut saya bisa
memastikan kamu pulang ke rumah dengan selamat."
"Terima kasih, Bapa Pendeta."
"Kenapa kamu tidak pulang sekarang ?? Apakah kamu tinggal di Gereja setelah pulang sekolah?"
"Aku hanya ingin menyapa kepada Tuhan .. sahabatku."
Dan Pendeta itu segera meninggalkan Andy untuk melewatkan waktunya
didepan altar berbicara sendiri, tapi kemudian Pendeta tersebut
bersembunyi dibalik altar untuk mendengarkan apa yang dibicarakan Andy
kepada Bapa di Surga..
"Engkau tahu Tuhan, ujian matematikaku hari ini sangat buruk, tetapi aku
tidak mencontek walaupun temanku melakukannya .
aku makan satu kue dan minum airku.
Ayahku mengalami musim paceklik dan yang bisa kumakan hanyalah kue ini.
Terima kasih buat kue ini Tuhan! .
aku tadi melihat anak kucing malang yang kelaparan dan aku memberikan
kueku yang terakhir buatnya .. lucunya, aku nggak begitu lapar.
Lihat, ini selopku yang terakhir.
Aku mungkin harus berjalan tanpa sepatu minggu depan.
Engkau tahu ini sepatu ini akan rusak, tapi tidak apa-apa .. paling
tidak aku tetap dapat pergi ke sekolah.
Orang-orang berbicara bahwa kami akan mengalami musim panen yang susah
bulan ini, bahkan beberapa temanku sudah berhenti sekolah .
tolong Bantu mereka supaya bisa sekolah lagi .
tolong Tuhan ??
Oh ya, Engkau tahu Ibu memukulku lagi.
Ini memang menyakitkan, tapi aku tahu sakit ini akan hilang, paling
tidak aku masih punya seorang Ibu.
Tuhan, Engkau mau lihat lukaku ???
Aku tahu Engkau mampu menyembuhkannya, disini .. disini ..
aku rasa Engkau tahu yang ini khan .....??
Tolong jangan marahi Ibuku ya ..???
dia hanya sedang lelah dan kuatir akan kebutuhan makanan dan biaya
sekolahku ..
Itulah mengapa dia memukul aku.
Oh Tuhan. aku rasa aku sedang jatuh cinta saat ini.
Ada seorang gadis yang cantik dikelasku, namanya Anita ...
menurut Engkau apakah dia akan menyukaiku ???
Bagaimanapun juga paling tidak aku tahu Engkau tetap menyukaiku karena
aku tidak usah menjadi siapapun hanya untuk menyenangkanMu.
Engkau adalah sahabatku.
Hei .. ulang tahunMu tinggal dua hari lagi, apakah Engkau gembira ??
Tunggu saja sampai Engkau lihat, aku punya hadiah untukMu.
Tapi ini kejutan bagiMu.
Aku berharap Engkau akan menyukainya.
Ooops aku harus pergi sekarang."
Kemudian Andy segera berdiri dan memanggil Pendeta itu,
"Bapa Pendeta....Bapa Pendeta..aku sudah selesai bicara dengan sahabatku,
anda bisa menemaniku menyeberang jalan sekarang!"
Kegiatan tersebut berlangsung setiap hari, Andy tidak pernah absen
sekalipun.
Pendeta Agaton berbagi cerita ini kepada jemaat di Gerejanya setiap hari
Minggu karena dia belum pernah melihat suatu iman dan kepercayaan yang
murni kepada Allah ..
suatu pandangan positif dalam situasi yang negatif.
Pada hari Natal, Pendeta Agaton jatuh sakit sehingga dia tidak bisa
memimpin gereja dan dirawat di rumah sakit.
Gereja diserahkan pengelolaannya kepada 4 wanita tua yang tidak pernah
tersenyum dan selalu menyalahkan segala sesuatu yang orang lain perbuat.
Mereka juga sering mengutuki orang yang menyinggung mereka.
Mereka sedang berlutut memegangi rosario mereka ketika Andy tiba dari
pesta natal di sekolahnya, dan menyapa "Halo Tuhan..Aku ...'
"Kurang ajar kamu bocah !!! tidakkah kamu lihat kami sedang berdoa ??!!!
Keluar..!!!"
Andy begitu terkejut, " Dimana Bapa Pendeta Agaton .??? Dia seharusnya
membantuku menyeberangi jalan raya .. dia selalu menyuruhku mampir lewat
pintu belakang Gereja. Tidak hanya itu, aku juga harus menyapa Tuhan
Yesus - ini hari ulang tahunNya, aku punya hadiah untukNya ...."
Ketika Andy mau mengambil hadiah tersebut dari dalam bajunya, seorang
dari keempat wanita itu menarik kerahnya dan mendorongnya keluar Gereja.
Sambil membuat tanda salib ia berkata "Keluarlah bocah .. kamu akan
mendapatkannya !!!"
Oleh karena itu Andy tidak punya pilihan lain kecuali sendirian
menyeberangi jalan raya yang berbahaya tersebut didepan Gereja.
Dia mulai menyeberang .
ketika tiba-tiba sebuah bus datang melaju dengan kencang - disitu ada
tikungan yang tidak terlihat pandangan.
Andy melindungi hadiah tersebut didalam saku bajunya, sehingga dia tidak
melihat datangnya bus tersebut.
Waktunya hanya sedikit untuk menghindar .. dan Andy tewas seketika.
Orang-orang disekitarnya berlarian dan mengelilingi tubuh bocah malang
tersebut yang sudah tak bernyawa.
Tiba-tiba, entah muncul darimana ada seorang pria berjubah putih dengan
wajah yang halus dan lembut namun penuh dengan air mata datang dan
memeluk tubuh bocah malang tersebut.
Dia menangis.
Orang-orang penasaran dengan dirinya dan bertanya, " Maaf Tuan..
apakah anda keluarga bocah malang ini ? Apakah anda mengenalnya ?"
Pria tersebut dengan hati yang berduka karena penderitaan yang begitu
dalam segera berdiri dan berkata," Dia adalah sahabatku."
Hanya itulah yang dia katakan.
Dia mengambil bungkusan hadiah dari dalam baju bocah malang tersebut dan
menaruhnya didadanya.
Dia lalu berdiri dan membawa pergi tubuh bocah malang tersebut dan
keduanya kemudian menghilang.
Kerumunan orang tersebut semakin penasaran...
Di malam Natal, Pendeta Agaton menerima berita yang sungguh mengejutkan.
Dia berkunjung ke rumah Andy untuk memastikan pria misterius berjubah
putih tersebut.
Pendeta itu bertemu dan bercakap-cakap dengan kedua orang tua Andy.
"Bagaimana anda mengetahui putera anda meninggal ?"
"Seorang pria berjubah putih yang membawanya kemari." ucap ibu Andy
terisak.
"Apa katanya ?"
Ayah Andy berkata,"Dia tidak mengucapkan sepatah katapun. Dia sangat
berduka. Kami tidak mengenalnya namun dia terlihat sangat kesepian atas
meninggalnya Andy sepertinya Dia begitu mengenal Andy dengan baik. Tapi
ada suatu kedamaian yang sulit untuk dijelaskan mengenai Dirinya. Dia
menyerahkan anak kami dan tersenyum lembut. Dia menyibakkan rambut Andy
dari wajahnya dan memberikan kecupan di keningnya kemudian Dia
membisikkan sesuatu ...
"Apa yang dia katakan ?"
"Dia berkata kepada puteraku .." Ujar sang Ayah "Terima kasih buat
kadonya. Aku akan segera berjumpa denganmu. Engkau akan bersamaku."
Dan sang Ayah melanjutkan, "Anda tahu kemudian semuanya itu terasa
begitu indah .. aku menangis tetapi tidak tahu mengapa bisa demikian.
Yang aku tahu aku menangis karena bahagia .. aku tidak dapat
menjelaskannya Bapa Pendeta, tetapi ketika dia meninggalkan kami ada
suatu kedamaian yang memenuhi hati kami, aku merasakan kasihnya yang
begitu dalam di hatiku..
Aku tidak dapat melukiskan sukacita didalam hatiku. Aku tahu puteraku
sudah berada di Surga sekarang. Tapi tolong katakan padaku, Bapa
Pendeta..siapakah pria ini yang selalu bicara dengan puteraku setiap
hari di Gerejamu ? anda seharusnya mengetahui karena anda selalu berada
disana setiap hari, kecuali pada waktu puteraku meninggal ."
Pendeta Agaton tiba-tiba merasa air matanya menetes dipipinya, dengan
lutut gemetar dia berbisik," Dia tidak berbicara dengan siapa-siapa
..... kecuali dengan Tuhan.

Quote:
Spoiler for TS mengharapkan :





Spoiler for TS tidak mengharapkan:




Quote:
Terima Kasih atas berkenannya agan mampir ke thread ane

Spoiler for Kumpulan THREAD ane:
Quote:

0
5.3K
Kutip
53
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan