- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Biadab! Hiu-hiu Raja Ampat Dibantai


TS
autoband
Biadab! Hiu-hiu Raja Ampat Dibantai
Spoiler for HT:

Alhamdulillah, thanx buat mod udah dijadiin HT

Thanx jg buat kaskuser yg udah komeng, wa bil khususbuat temen2 FRM dan BP/BPLN

This HT is dedicated to


[URL=http://travel.detik..com/read/2012/05/06/200913/1910447/1025/biadab-hiu-hiu-raja-ampat-dibantai?vt22011024][SIZE="1"]Minggu, 06/05/2012 20:09:13 WIB[/SIZE][/URL]
Quote:
Kabar menyayat hati datang dari kawasan laut paling indah di Indonesia, Raja Ampat. Ketika para traveler berusaha mengagumi keindahan bawah lautnya, ada sekelompok orang yang malah membantai hiu dan aneka ikan lain.
Tak ada yang menyangkal keindahan Raja Ampat nun di Papua Barat sana. Tapi sayang, ekosistem Raja Ampat terancam gara-gara nelayan ilegal mengincar hiu. Maklum, harga sirip hiu di pasaran sungguh menggiurkan.
Nelayan tersebut sempat ditahan oleh patroli gabungan masyarakat adat kampung Salyo dan Selpele serta Pos TNI AL Waisai pada hari Senin (30/4) di perairan Raja Ampat. Mereka menyita barang bukti sirip hiu, bangkai ikan hiu, pari, manta, dan teripang yang diperkirakan bernilai Rp 1,5 miliar. Mengerikan!
Semua hasil tangkapan nelayan dan dokumen kapal disita dan nelayan diperintahkan untuk mengikuti kapal patroli ke pelabuhan Waisai. Sayangnya, mereka melarikan diri dan kini masih dalam pengejaran. Direktur Eksekutif Conservation International Indonesia, Ketut Sarjana Putra menyatakan keprihatinannya.
"Penangkapan ikan secara ilegal di kawasan konservasi hiu Raja Ampat merupakan kejadian yang sangat kami sesalkan. Tindakan itu dapat merusak proses peremajaan hiu di kawasan konservasi perairan Raja Ampat. Hal ini jelas merugikan masyarakat lokal karena mengurangi ketersediaan ikan hiu yang bernilai ekonomi tinggi bagi mereka," ungkapnya dalam siaran pers yang diterima detikTravel, Minggu (6/5/2012).
Atas kejadian tersebut, pemerintah telah mengirimkan bantuan patroli serta menempatkan polisi perairan dan pos Angkatan Laut di sekitar Pulau Sayang, Kabupaten Raja Ampat. Pemerintah juga menempatkan polisi perairan di Pulau Wayag sejak tanggal 4 Mei 2012.
Penangkapan ikan ilegal terjadi di sekitar Pulau Sayang dan Pulau Piai di Kawasan Konservasi Perairan Waigeo Barat, Kabupaten Raja Ampat. Berdasarkan adat, kawasan ini dimiliki secara turun temurun oleh Suku Kawe. Mereka sejak 4 tahun lalu, menyatakan area seluas 155.000 hektar di Wayag dan Sayang tertutup untuk penangkapan ikan, demi konservasi ikan yang merupakan sumber mata pencaharian masyarakat setempat. Kawasan tertutup ini dipantau rutin selama 24 jam secara bergantian oleh anggota masyarakat adat Kawe.
Sekretaris Daerah Raja Ampat Ferdinand Dimara turut menyatakan keprihatinannya. Menurutnya, aktivitas nelayan ilegal di Pulau Sayang melanggar peraturan kawasan konservasi. Sementara, tokoh adat dan masyarakat Raja Ampat Hengky Gaman mengecam kejadian tersebut dan meminta pemerintah bertindak tegas.
"Pemerintah harus memberikan hukuman berat kepada nelayan ilegal karena mereka telah melakukan pencurian di wilayah yang selama ini kami lindungi. Nelayan ilegal tersebut harus membayar denda adat kepada orang Kawe sebagai pemilik hak adat atas wilayah pulau Sayang," serunya.
Australian Institute of Marine Science memiliki data, seekor hiu karang bernilai ekonomis tahunan Rp 1,6 miliar, tapi jika dibiarkan hidup ikan ini bisa membantu Rp 17,5 miliar untuk industri pariwisata. Kawasan Raja Ampat memiliki potensi pariwisata hiu sebesar Rp 165 miliar per tahun dan menyumbang pendapatan daerah sebesar Rp 2,5 miliar per tahun dari sektor pariwisata.
Indonesia memiliki jumlah hiu terbesar di dunia, namun ironisnya populasi hiu terus menurun. Di tahun 1990-an, perburuan sirip hiu lazim dilakukan di Raja Ampat, terutama oleh nelayan yang berasal dari luar Raja Ampat.
Sejak 5 tahun terakhir, dibentuklah Kawasan Konservasi Hiu di Raja Ampat. Raja Ampat pun naik daun menjadi kawasan wisata bahari. Keindahannya membuat Raja Ampat berjuluk 'karya agung Tuhan'. Namun para pembantai hiu ini pasti tidak menghargai keagungan ciptaan Tuhan di Raja Ampat.
Nurul Hidayati - detikNews
Tak ada yang menyangkal keindahan Raja Ampat nun di Papua Barat sana. Tapi sayang, ekosistem Raja Ampat terancam gara-gara nelayan ilegal mengincar hiu. Maklum, harga sirip hiu di pasaran sungguh menggiurkan.
Nelayan tersebut sempat ditahan oleh patroli gabungan masyarakat adat kampung Salyo dan Selpele serta Pos TNI AL Waisai pada hari Senin (30/4) di perairan Raja Ampat. Mereka menyita barang bukti sirip hiu, bangkai ikan hiu, pari, manta, dan teripang yang diperkirakan bernilai Rp 1,5 miliar. Mengerikan!
Semua hasil tangkapan nelayan dan dokumen kapal disita dan nelayan diperintahkan untuk mengikuti kapal patroli ke pelabuhan Waisai. Sayangnya, mereka melarikan diri dan kini masih dalam pengejaran. Direktur Eksekutif Conservation International Indonesia, Ketut Sarjana Putra menyatakan keprihatinannya.
"Penangkapan ikan secara ilegal di kawasan konservasi hiu Raja Ampat merupakan kejadian yang sangat kami sesalkan. Tindakan itu dapat merusak proses peremajaan hiu di kawasan konservasi perairan Raja Ampat. Hal ini jelas merugikan masyarakat lokal karena mengurangi ketersediaan ikan hiu yang bernilai ekonomi tinggi bagi mereka," ungkapnya dalam siaran pers yang diterima detikTravel, Minggu (6/5/2012).
Atas kejadian tersebut, pemerintah telah mengirimkan bantuan patroli serta menempatkan polisi perairan dan pos Angkatan Laut di sekitar Pulau Sayang, Kabupaten Raja Ampat. Pemerintah juga menempatkan polisi perairan di Pulau Wayag sejak tanggal 4 Mei 2012.
Penangkapan ikan ilegal terjadi di sekitar Pulau Sayang dan Pulau Piai di Kawasan Konservasi Perairan Waigeo Barat, Kabupaten Raja Ampat. Berdasarkan adat, kawasan ini dimiliki secara turun temurun oleh Suku Kawe. Mereka sejak 4 tahun lalu, menyatakan area seluas 155.000 hektar di Wayag dan Sayang tertutup untuk penangkapan ikan, demi konservasi ikan yang merupakan sumber mata pencaharian masyarakat setempat. Kawasan tertutup ini dipantau rutin selama 24 jam secara bergantian oleh anggota masyarakat adat Kawe.
Sekretaris Daerah Raja Ampat Ferdinand Dimara turut menyatakan keprihatinannya. Menurutnya, aktivitas nelayan ilegal di Pulau Sayang melanggar peraturan kawasan konservasi. Sementara, tokoh adat dan masyarakat Raja Ampat Hengky Gaman mengecam kejadian tersebut dan meminta pemerintah bertindak tegas.
"Pemerintah harus memberikan hukuman berat kepada nelayan ilegal karena mereka telah melakukan pencurian di wilayah yang selama ini kami lindungi. Nelayan ilegal tersebut harus membayar denda adat kepada orang Kawe sebagai pemilik hak adat atas wilayah pulau Sayang," serunya.
Australian Institute of Marine Science memiliki data, seekor hiu karang bernilai ekonomis tahunan Rp 1,6 miliar, tapi jika dibiarkan hidup ikan ini bisa membantu Rp 17,5 miliar untuk industri pariwisata. Kawasan Raja Ampat memiliki potensi pariwisata hiu sebesar Rp 165 miliar per tahun dan menyumbang pendapatan daerah sebesar Rp 2,5 miliar per tahun dari sektor pariwisata.
Indonesia memiliki jumlah hiu terbesar di dunia, namun ironisnya populasi hiu terus menurun. Di tahun 1990-an, perburuan sirip hiu lazim dilakukan di Raja Ampat, terutama oleh nelayan yang berasal dari luar Raja Ampat.
Sejak 5 tahun terakhir, dibentuklah Kawasan Konservasi Hiu di Raja Ampat. Raja Ampat pun naik daun menjadi kawasan wisata bahari. Keindahannya membuat Raja Ampat berjuluk 'karya agung Tuhan'. Namun para pembantai hiu ini pasti tidak menghargai keagungan ciptaan Tuhan di Raja Ampat.
Nurul Hidayati - detikNews
Quote:
Spoiler for PIC:

Tragis! Hiu yang dibantai (dok CI)
Spoiler for PIC:

Sirip hiu hasil pembantaian (dok CI)
Spoiler for PIC:

Indahnya Wayag, masih ada yang tega membantai hiu di sini (Arya Sadhewa/dtraveler)
Ane masih ingat dulu kangguru dibantai di Taman Nasional Wasur, Papua. Sekarang hiu dibantai di Raja Ampat, tak pedulikah para pembantai dg kelestarian mereka? Tak sedikitkah ada fikiran menyisakan mereka untuk anak-cucu??

Spoiler for mampir jg gan:
[MUSLIM ONLY] Kabar Gembira Gan... Sekaligus Klarifikasi Anggapan Salah Tentang Surga
Tawadhu'nya Wakil Rakyat Kita, Seperti Tawadhu'nya Umar Bin Abdul 'Aziz gan
Klo tred ane yang lain gan
:
[TIPS REPRODUKSI] Begini Caranya Menjaga Sperma Agar Tetap Sehat
[MAAF TABU] Rahasia, Ternyata Mr. P itu Bukan Otot
Menerima bantuan
gan 

Tawadhu'nya Wakil Rakyat Kita, Seperti Tawadhu'nya Umar Bin Abdul 'Aziz gan

Quote:
Klo tred ane yang lain gan

[TIPS REPRODUKSI] Begini Caranya Menjaga Sperma Agar Tetap Sehat

[MAAF TABU] Rahasia, Ternyata Mr. P itu Bukan Otot

Menerima bantuan


Spoiler for sedikit komeng:
Quote:
Original Posted By KaskuSmart►Udah gan cukup, ini trit lg prihatin tp ente malah promosiin sup hiu, ada tenggang rasa dikit kek 
Setiap makhluk hidup berhak hidup demi kelangsungan hidup mereka, dimanfaatkan utk kehidupan manusia tak masalah, tp jg hrs diperhatikan kelestariannya, demi terjaganya kekayaan plasma nutfah

Setiap makhluk hidup berhak hidup demi kelangsungan hidup mereka, dimanfaatkan utk kehidupan manusia tak masalah, tp jg hrs diperhatikan kelestariannya, demi terjaganya kekayaan plasma nutfah

Quote:
Original Posted By SeTECH►Alasan ekonomi ga bakal bs dipecahkan.
Meskipun pemerintah di sana menyediakan lapangan kerja, tetap aja nelayan lokal akan memburu hiu selama masih ada demand dan selama mereka ga punya kesadaran utk memelihara alam
Dan kalaupun orang2 setempat sudah sampai k taraf itu, tidak menutup kemungkinan ada nelayan asing yg berusaha mencuri
Solusi satu2nya ya perkuat aspek pengamanan lautnya. Dan mesti didukung dg mental para petugasnya.
Meskipun pemerintah di sana menyediakan lapangan kerja, tetap aja nelayan lokal akan memburu hiu selama masih ada demand dan selama mereka ga punya kesadaran utk memelihara alam
Dan kalaupun orang2 setempat sudah sampai k taraf itu, tidak menutup kemungkinan ada nelayan asing yg berusaha mencuri
Solusi satu2nya ya perkuat aspek pengamanan lautnya. Dan mesti didukung dg mental para petugasnya.
Quote:
Original Posted By klamono►Praktek bantai-bantai hiu udah lama terjadi di daerah timur sana gan...
Nah khususny kalo di sorong ane tau sendiri soalny ane dari kecil (1981-1997) tinggal di sana gan...
Kegiatan kek gitu biasa udah dikondisikan dengan aparat kok...
Kebetulan aja nih diungkap ke media, upetiny kurang kali...
Nah khususny kalo di sorong ane tau sendiri soalny ane dari kecil (1981-1997) tinggal di sana gan...
Kegiatan kek gitu biasa udah dikondisikan dengan aparat kok...
Kebetulan aja nih diungkap ke media, upetiny kurang kali...
Quote:
Original Posted By yooyoo12►menurut ane si gan, ga ada salahnya jg makan sirip ikan hiu dengan harga selangit. dengan catatan hiu ga ngambil secara ilegal. mungkin bisa di bikin penangkaran buat ikan hiu sendiri buat di konsumsi. jd tdk ganggu ekosistem hiu dilaut.
para hiu damai dilaut. para konsumen sirip hiu (harga selangit) pun masih bisa mencicipi.
jd para pembisnis ada nih peluang buat bikin peternakan hiu..

para hiu damai dilaut. para konsumen sirip hiu (harga selangit) pun masih bisa mencicipi.
jd para pembisnis ada nih peluang buat bikin peternakan hiu..



Quote:
Original Posted By der fuehrer►
dongok banget sih, ente kaga tau ya kandungan merkuri itu sangat tinggi di sirip hiu? makan sirip hiu sama aja ente ngeracun diri sendiri 


Quote:
Original Posted By shassyec►
Ya jelas beda gan... Kalo sapi, kambing, ayam kan di ternak, dipelihara, sengaja buat dikonsumsi. Sedangkan hiu mereka hidup bebas. Fungsi mereka menjaga ekosistem.
Masalah dilindungi atau ga, tapi kan kita harus tetap menjaga supaya ga punah. Sabertooth aja dulu ga dilindungi akhrnya punah.
Bahkan dalam 50 tahun terakhir ini 99% populasi hiu menurun. Padahal mereka dalam.piramida ekosistem paling atas.
Sirip ikan hiu kan dipercaya bernutrisi tinggi padahal mengandung Mercury Hg yang 42x lebih membahayakan buat manusia.
Ga cuma di Raja Ampat aja gan di Bali juga. Project Aware
Bukan jebmen gan
Ikut aksi lindungi Hiu ya
Supaya negri kita tetap kaya dengan keanekaragaman flora & faunanya


Masalah dilindungi atau ga, tapi kan kita harus tetap menjaga supaya ga punah. Sabertooth aja dulu ga dilindungi akhrnya punah.
Bahkan dalam 50 tahun terakhir ini 99% populasi hiu menurun. Padahal mereka dalam.piramida ekosistem paling atas.
Sirip ikan hiu kan dipercaya bernutrisi tinggi padahal mengandung Mercury Hg yang 42x lebih membahayakan buat manusia.
Ga cuma di Raja Ampat aja gan di Bali juga. Project Aware
Bukan jebmen gan

Ikut aksi lindungi Hiu ya
Supaya negri kita tetap kaya dengan keanekaragaman flora & faunanya

Spoiler for reputation:


Terima kasih buat semua reputasi yg masuk gan, baik yg abu apalagi yg ijo


Trit ini kembali menggairahkan ane utk membuat trit yg bermutu lagi setelah dua prime ane dibanned permanent *numpang curhat

Spoiler for update berita:
Di post #3 gan : Membunuh Hiu, Berarti Membunuh Raja Ampat!

0
90.2K
Kutip
1.5K
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan