- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Memasak Dengan Minyak Ganja


TS
Alawido
Memasak Dengan Minyak Ganja



Quote:

Spoiler for Bukti:


Quote:
Apa yang tersirat di fikiran agan ketika mendengar kata "GANJA"?
Ternyata Ganja selain memiliki sisi Negatif juga ternyata memiliki sisi Positif, untuk lebih jelasnya silahkan membaca Thread ini sampei selesai untuk mencegah presepsi yang salah tenyang ganja, selamat membaca, Salam GooGreen ^__^

- Ganja dibudidayakan secara luas di Uni Eropa, Australia, Selandia Baru, dan RRC. Di negeri-negeri ini, ganja dibudidayakan secara massal, untuk diambil bijinya sebagai bahan bungkil, dan serat batangnya yang disebut hemp, untuk bahan baku tekstil. Pernah pada tahun 1990an, di indonesia ada berita menghebohkan, bahwa bungkil yang diimpor dan RRC tercampur biji ganja. Yang benar, bungkil itu bukan sekadar tercampur, melainkan memang berasal dan biji ganja.
- Sering pula ada isu, bahwa masakan padang bisa menasional, bahkan "go international”, karena kelezatannya disebabkan oleh ganja. Yang benar bukan dicampur ganja, melainkan bumbunya ditumis dengan minyak biji ganja, yang sama sekali tak mengandung narkoba.
- Sampai sekarang, spesies ganja masih menjadi bahan perdebatan di antara para taksonom. Sebagian besar taksonom, setuju hanya ada satu spesies tunggal, yakni Cannabis sativa. Namun ada sebagian keel taksonom, terutama dan Rusia, yang yakin bahwa ada tiga spesies ganja, yakni Cannabis sativa, Cannabis indica, dan Cannabis ruderaits. Para taksonom dan luar Rusia, menganggap bahwa indica dan ruderalis bukan spesies, melainkan sub spesies.
- Perdebatan tentang spesies ganja ini masih terus berlanjut sampai sekarang, meskipun yang umum diterima di kalangan taksonom, adalah varietas tunggal. Maka ada dua tipe ganja, yakni Cannabis sativa L. subsp. satIva var. sativa, yang dibudidayakan untuk diambil biji serta seratnya. Sementara Canabis sativa subsp. indica, lebih banyak dibudidayakan sebagal bahan narkoba.
Quote:
Ganja Dalam Bentuk Marihuana, Hashish, dan Hemp Oil

- Yang dipanen sebagai bahan narkoba, sebenarnya bukan daun ganja, melainkan bunga betina yang telah masak. Bunga terlalu muda, atau terlalu tua, hanya sedikit mengandung Tetrahydrocannabinol (delta-9-tetrahydrocannabinol, 9-THC), bahan aktif yang bisa mengakibatkan teler. Jadi daun, maupun biji ganja, sebenarnya sama sekali tidak mengandung narkoba. Anggapan bahwa yang biasa dilinting untuk dikonsumsi sebagai narkotika adalah daun ganja, disebabkan oleh menyatunya bunga betina masak, dengan daun, bahkan ranting. Bahan inilah yang setelah dikeringkan, disebut marihuana (marijuana). Apabila produk ini dipres, maka getah (resin) yang keluar dan bulu-bulu halus pada batang, daun, serta bunga cannabis, akan menggumpal. Bahkan kadang menjadi pasta. Produk ini disebut hashish.
- Sama dengan candu (opium, Papaver somniferum), dan coca (Erythroxylum coca, dan Erythroxylum novogranatense), ganja sebenarnya dibudidayakan untuk diambil 9- THC-nya oleh dunia farmasi. Candu kemudian populer sebagai penghasil morfin dan heroin. Coca menghasilkan kokain (cocaine). Ganja menghasilkan marihuana serta hashish. Semua itu sering disalahgunakan. Meskipun demikian, yang bisa menghasilkan marihuana dan hashish, hanyalah bunga betina masak, dan tanaman Canabis sativa subsp. indica.
- Bunga betina masak tanaman Cannabis sativa L. subsp. sativa var. sativa, sama sekali tak menghasilkan marihuana, dan hashish. Terebih lagi biji Cannabis sativa L. subsp. sativa var. sativa, yang sama dengan biji wijen, yang apabila dipres akan menghasilkan minyak dan bungkil.
- Minyak biji Cannabis sativa L. subsp. sativa var. sativa, diperdagangkan biasa, sebagai hemp oil. Minyak biji ganja ini berkualitas sama dengan linseed oil yang berasal dan biji tanaman flax (Linum usitatissimum). Kebetulan pula, flax adalah tanaman yang juga menghasilkan serat sebagai bahan kain, sama halnya dengan ganja. Hemp oil, dan linseed oil, sama-sama bernilai tinggi, sebab sebagai bahan pangan mengandung 80% asam lemak esensial (essential fatty acids, EFAs); linoleic acid, omega-6, (LA, 55%), aipha-ilnolenic acid, omega-3 (ALA, 22%), gamma-linolenic acid, omega-6 (GLA, 1—4%) dan stearidonic acid, omega-3 (SDA, 0—2%). Minyak ganja hemp oil, beda dengan hash oil, yang diekstrak dart hashish, dan berfungsi sebagai narkoba.
Quote:
Ganja dalam industri Serat Tekstil, dan Sebagai Bahan Makanan

- Minyak biji ganja, sebenarnya hanyaiah produk samping (by product) dari agroindustn bungkil. Hingga produk utama budidaya ganja, adalah biji yang akan dipres menjadi bungkil. Bungkil sebagai pakan ternak dan ikan, diproduksi dan aneka biji-bijian. Mulai dan kedeiai, bunga matahari, kacang tanah, kopra (biji kelapa), dan ganja. Meskipun produk massal untuk bungkll, biji ganja juga biasa dikonsumsi, sebagaimana halnya di indonesia, masyarakat mengonsumsi kedelai.
- Jennie Lyon, penulis green lifestyle Mingguan Cascadtan Farm, mengulas biji ganja, dalam salah satu kolomnya Super food of the week. Jennie menyebut bahwa biji ganja adalah bahan pangan dengan nutrisi kompilt. Dalam biji ganja ada keseimbangan rasio antara asam lemak omega-3 and omega-6, mengandung protein dan serat tinggi. Dan sini Jennie lalu menuliskan resep menu biji ganja. Jadi logikanya, masakan padang bisa saja menggunakan “minyak biji ganja”. Namun budidaya ganja di indonesia, terutama di Aceh, termasuk ilegal.
- Maka minyak biji ganja tentu sulit diketemukan di pasaran. Meskipun dipromosikan sebagai “bernutrisi komplit”, namun dan segi citarasanya, minyak biji ganja sama saja dengan minyak flax (linseed oil), minyak wijen (sesame seed oil), dan minyak zaitun (olive oil). Di pasar swalayan besar di Jakarta sekalipun, kita sulit memperoleh minyak ganja dan minyak flax. Yang masih mudah diperoleh minyak when dan minyak zaitun. Dengan fakta-fakta seperti ini, isu bahwa masakan padang lezat karena dicampur ganja, jelas tidak berdasar. Bumbu minyak biji ganja sulit diperoleh, sementara ganja sebagal “marihuana” lebih sulit lagi memperolehnya. Andaikata ada pun, harganya tidak mungkin terjangkau oleh konsumen warung padang.
- Di negara-negara subtropis, ganja populer dibudidayakan bukan hanya sebagal penghasil biji, melainkan juga serat dan kulit batang. Serat inl setelah didekortikasi, dideguming, dan dilunakkan, akan menjadi serat bahan tekstil berkualitas. Meskipun kekuatan seratnya masih berada di bawah rami (Boehmeria nivea). Ganja menjadi pilihan dibudidayakan di kawasan sub tropis, sebab rami hanya bisa dibudidayakan di kawasan tropis. Pertumbuhan tanaman ganja Cannabis sativa L. subsp. sativa var. sativa, demikian pesatnya, hingga hasil seratnya mengalahkan flax dan kapas. Karenanya, ganja dibudidayakan di hampir semua negara Uni Eropa, terutama di Perancis. Di Luar Uni Eropa, ganja juga ditanam, di RRC, Australia, dan Kanada. Di AS, ganja termasuk terlarang untuk dibudidayakan, sebab takut nyaru dengan ganja Canabis sativa subsp. indica, yang memroduksi marihuana.
Quote:
Quote:
Sumber
Spoiler for Sumber:
id.wikipedia.org
Majalah Flona edisi Mei 2012


KasKus KaKtus by : User ID 2206929 



tien212700 memberi reputasi
1
12.4K
Kutip
101
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan