- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
4 Tempat yang Melarang Adanya Kematian


TS
Kiandita
4 Tempat yang Melarang Adanya Kematian
Gak usah panjang lebar, nih ada artikel bagus. Cekidooooot 
Sumbernya dari sini gan

Spoiler for graveyard:

Quote:
4 Tempat yang Melarang Adanya Kematian
KEMATIAN merupakan sesuatu yang tidak dapat diramalkan kedatangannya, untuk menundanya saja tidak masuk akal. Namun di beberapa tempat tercatat tradisi unik, yakni melarang adanya kematian.
Tradisi ini pertama kali ditemukan di abad kelima sebelum masehi, dimana tidak boleh ada satu orangpun yang meninggal di Delos, sebuah pulau di kawasan Yunani Kuno.
Di zaman modern, rupanya peraturan ini masih berlaku di beberapa tempat, berikut di antaranya.
1. Itsukushima, Jepang
Dalam kepercayaan Shinto, Itsukushima menjadi daerah keramat yang sangat dijaga kesuciannya. Salah satu caranya ialah dengan melarang adanya satu orang pun yang wafat di sana. Orang-orang lanjut usia, pasien yang mengidap penyakit akut, hingga ibu hamil yang mendekati waktu persalinan, dilarang untuk berada di daerah ini.
Di tahun 1555, kota ini menjadi saksi pertempuran Battle of Miyajima yang memakan banyak korban. Untuk menjaga kesucian Itsukushima, seluruh pulau dibersihkan dari tumpahan darah, tanah yang terkena tetesan darah segera dibuang ke luar pulau, bahkan bangunan-bangunan pun dibersihkan dan dipoles seperti baru.
2. Longyearbyen, Norwegia
Peraturan yang sama juga diberlakukan di Longyearbyen yang terletak di pulau Svalbard, Norwegia. Kota ini hanya memiliki satu pemakaman umum yang berhenti menerima jenazah baru sejak lebih dari 70 tahun lalu. Alasannya, jasad tubuh manusia yang sudah dikuburkan tidak dapat hancur. Suhu yang dingin di dataran Norwegia membuat jenazah menjadi beku dan tetap utuh selama bertahun-tahun. Sekelompok peneliti yang melakukan riset di sana bahkan masih menemukan jejak virus influenza di tubuh jenazah yang wafat di tahun 1917.
Sejak peraturan ini diberlakukan, penduduk Longyearbyen yang wafat segera dimakamkan di kota lain yang suhunya lebih hangat agar jenazahnya dapat hancur di dalam tanah.
3. Falciano del Massico, Italia
Jika di Jepang peraturan ini dibuat dengan alasan keagamaan dan di Norwegia untuk menjaga lingkungan, lain lagi dengan di Italia. Falciano del Massico, sebuah kota kecil di bagian selatan Italia, melarang adanya kematian karena sudah tidak ada lahan yang tersisa untuk dibuat pemakaman. Peraturan ini masih tergolong baru, dijalankan sejak sang walikota mengumumkan peraturan ini Februari lalu. Penduduk yang wafat pun segera diungsikan ke kota lain.
4. Sarpourenx, Perancis
Terakhir, peraturan ini juga dikeluarkan walikota Sarpourenx, Perancis. Keputusan ini diambil setelah kejaksaan tinggi menolak memperpanjang ijin lahan pemakaman di kota itu. Seperti dilansir Oddity Central, walikota Gerard Lalanne mengambil langkah lebih jauh dengan melarang adanya warga yang meninggal di kota itu. Sama seperti di Itsukushima, Jepang, orang-orang lanjut usia, pasien penyakit parah dan ibu hamil yang mendekati persalinan, disarankan segera mengungsi ke kota lain.
(rere/gur)
KEMATIAN merupakan sesuatu yang tidak dapat diramalkan kedatangannya, untuk menundanya saja tidak masuk akal. Namun di beberapa tempat tercatat tradisi unik, yakni melarang adanya kematian.
Tradisi ini pertama kali ditemukan di abad kelima sebelum masehi, dimana tidak boleh ada satu orangpun yang meninggal di Delos, sebuah pulau di kawasan Yunani Kuno.
Di zaman modern, rupanya peraturan ini masih berlaku di beberapa tempat, berikut di antaranya.
1. Itsukushima, Jepang
Dalam kepercayaan Shinto, Itsukushima menjadi daerah keramat yang sangat dijaga kesuciannya. Salah satu caranya ialah dengan melarang adanya satu orang pun yang wafat di sana. Orang-orang lanjut usia, pasien yang mengidap penyakit akut, hingga ibu hamil yang mendekati waktu persalinan, dilarang untuk berada di daerah ini.
Di tahun 1555, kota ini menjadi saksi pertempuran Battle of Miyajima yang memakan banyak korban. Untuk menjaga kesucian Itsukushima, seluruh pulau dibersihkan dari tumpahan darah, tanah yang terkena tetesan darah segera dibuang ke luar pulau, bahkan bangunan-bangunan pun dibersihkan dan dipoles seperti baru.
2. Longyearbyen, Norwegia
Peraturan yang sama juga diberlakukan di Longyearbyen yang terletak di pulau Svalbard, Norwegia. Kota ini hanya memiliki satu pemakaman umum yang berhenti menerima jenazah baru sejak lebih dari 70 tahun lalu. Alasannya, jasad tubuh manusia yang sudah dikuburkan tidak dapat hancur. Suhu yang dingin di dataran Norwegia membuat jenazah menjadi beku dan tetap utuh selama bertahun-tahun. Sekelompok peneliti yang melakukan riset di sana bahkan masih menemukan jejak virus influenza di tubuh jenazah yang wafat di tahun 1917.
Sejak peraturan ini diberlakukan, penduduk Longyearbyen yang wafat segera dimakamkan di kota lain yang suhunya lebih hangat agar jenazahnya dapat hancur di dalam tanah.
3. Falciano del Massico, Italia
Jika di Jepang peraturan ini dibuat dengan alasan keagamaan dan di Norwegia untuk menjaga lingkungan, lain lagi dengan di Italia. Falciano del Massico, sebuah kota kecil di bagian selatan Italia, melarang adanya kematian karena sudah tidak ada lahan yang tersisa untuk dibuat pemakaman. Peraturan ini masih tergolong baru, dijalankan sejak sang walikota mengumumkan peraturan ini Februari lalu. Penduduk yang wafat pun segera diungsikan ke kota lain.
4. Sarpourenx, Perancis
Terakhir, peraturan ini juga dikeluarkan walikota Sarpourenx, Perancis. Keputusan ini diambil setelah kejaksaan tinggi menolak memperpanjang ijin lahan pemakaman di kota itu. Seperti dilansir Oddity Central, walikota Gerard Lalanne mengambil langkah lebih jauh dengan melarang adanya warga yang meninggal di kota itu. Sama seperti di Itsukushima, Jepang, orang-orang lanjut usia, pasien penyakit parah dan ibu hamil yang mendekati persalinan, disarankan segera mengungsi ke kota lain.
(rere/gur)
Sumbernya dari sini gan


tien212700 memberi reputasi
1
3.1K
Kutip
33
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan