- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
sejarah perjalanan film musikal indonesia dari masa ke masa
TS
mulsgan
sejarah perjalanan film musikal indonesia dari masa ke masa
Quote:
di jamin ga repost gan
Spoiler for bukti gak repost:
Film musikal adalah genre film dimana didalamnya lagu dinyanyikan oleh para karakter terjalin ke dalam narasi, kadang-kadang disertai dengan menari. Lagu-lagu biasanya plot maju atau mengembangkan karakter film tersebut, meskipun dalam beberapa kasus mereka memainkan adegan musikal hanya sebagai istirahat dalam alur cerita.
film musikal di Indonesia dimulai pada era 1950-an dengan film musikal hitam putih dan peralatan syuting yang masih sederhana mana film masih dalam bentuk film hitam putih,
kemudian ada era 70-an sampai tahun 80-an yang sempat pakum beberapa lama sampai muncul film sherina yang memulai kembali era baru film musikal di indonesia.
perjalanan filim musika indonesia dari masa kemasa
Quote:
ERA TAHUN 50-AN SAMPAI 60-AN
di era ini ada beberapa film musikal yg dibuat, namun hanya 4 yg menjadi legenda sampai sekrang :
1. film Bintang Surabaja 1951.
ini adalah film pertama indonesia yg bergenre musikal,
2. TIGA DARA (1956)T
dibintangi oleh Chitra Dewi, Mieke Wijaya, dan Indriati Iskak, masing-masing sebagai tokoh Nunung, Nana, dan Neni. Tak hanya mereka, Rendra Karno, Bambang Irawan, dan Fifi Young juga turut memperkuat.
Film ini berkisah tentang romantika keluarga dengan tiga anak perempuan yang semuanya masih lajang. Ibu mereka meninggal, dan ketiganya tinggal bersama nenek dan ayah yang terus sibuk.
Film klasik Indonesia yang menyuguhkan realitas masyarakat dengan jujur. Alur ceritanya sederhana, karakter tokohnya kuat, dan akting para pemainnya lumayan hebat.
Yang membuat Tiga Dara hebat, kisah sederhana film itu juga dibungkus dengan skenario menarik dan alur cerita yang rapih serta bisa dinalar. Kesan kaku dan jadul bahkan tak muncul dalam adegan. Penggunaan bahasa sehari-hari yang luwes membuat film yang skenarionya ditulis sendiri oleh Usmar Ismail itu menjadi dekat dengan penonton. Di zamannya, film musikal hitam-putih tersebut menorehkan penghargaan Piala Citra pada Festival Film Indonesia pada 1960-an untuk tata musik terbaik. Selain itu, Tiga Dara menjadi salah satu film terlaris Indonesia era 1950-an, dari sisi kualitas gambar, film Tiga Dara berdurasi 116 menit itu, meski masih hitam putih, namun tetap menarik dari segi alur cerita, karakter para tokoh, dan akting para pemainnya.
3. Asrama Dara (1958)
ASMARA DARA adalah film Indonesia yang dirilis pada tahun 1958 film yg diproduksi oleh perfini ini, disutradarai oleh Usmar Ismail sekaligus merangkap sebagai penulis skenario, Film ini dibintangi antara lain oleh Chitra Dewi, Mieke Wijaya,Indriati, Iskak, Rendra Karno, Bambang Irawan, Fifi Young dan Hassan Sanusi
CERITA DI FLM KLASIK INI CUKUP MENARIK,Penghuni asrama yang dipimpin bu Siti (Fifi Young) mempunyai persoalan sendiri-sendiri. Tari (Aminah Chendrakasih), seorang mahasiswi jatuh cinta pada laki-laki yang pantas jadi ayahnya. Calon dokter Rahimah (Chitra Dewi) akan dipaksa menikah di kampung, dan ditolong oleh Nasrul (Bambang Irawan).
Pramugari Maria (Baby Huwae) terlibat cinta segi empat, dicintai co-pilot Imansyah (Bambang Hermanto), tapi Maria lebih tertarik pada saudagar Broto (Rendra Karno), sedangkan Broto sendiri lebih menyenangi guru tari, Sita (Nun Zairina). Masuk pula dua remaja, Ani (Nurbani Jusuf) dan Ina (Suzanna), yang dititipkan pada bu Siti karena orangtuanya sibuk berpolitik. Segala persoalan tadi diselesaikan secara komedi ditambah dengan disisipkan dialog yang berbentuk musik dan nyanyian membuat film ini smakin menarik di nikamati pada zamannya
4. Tandjung Katung
Tandjung Katung adalah film besutan produsen film daerah bernama radial, film hitam putih ini di Produseri oleh Amir Jusuf, dan Sutradara skaligus penulis skenario adalah Jacob Harahap
sedangkan Pemeran yg bermain di film yg juga menampilkan sepuluh lagu dan lima belas tari baru ini adalah Rd Ismail, Fifi Young, Zainal Abidin, Kamsul, Hardjo Muljo, Masito Sitorus, Nun Zairina,dan Hadisjam Tahax
film ini menceritakan tentang jalan hidup seorang penari ronggeng bernama sahara yg di perankan oleh nur zairina ,
Kecewa dalam perkimpoiannya, mendorong Sahara meninggalkan Medan dan pergi ke Jakarta. Dia lupakan juga soal ronggeng, profesinya selama ini. Di ibu kota ketemu Effendi, yang mengajaknya untuk menciptakan tari pergaulan nasional dengan bersumber dari tari daerah yang asli
ERA 70-AN SINGGA SEKARANG
Film musikal Indonesia mengalami kenaikan pesat saat pada era 1970-an, film garapan Teguh Karya yang berjudul Cinta Pertama dan Badai Pasti berlalu berhasil meraih penonton film terbanyak. Bahkan film Badai Pasti Berlalu menjadi film terlaris 1978-1979 dan film terlaris kedua di Jakarta dengan jumlah penonton 212.551 orang. Ada pula sejumlah film lain yakni Laila Majenun, Bawang Putih, dan Dunia Belum Kiamat,. berikut film2 musikal terlaris di era ini
1. CINTA PERTAMA 1973
Cinta Pertama adalah film Indonesia yang diproduksi pada tahun 1973 dan memenangkan Piala Citra pada FFI 1974 antara lain sebagai Film Terbaik, Sutradara Terbaik dan Pemeran Utama Wanita dengan Pujian. Film ini disutradarai oleh Teguh Karya dan diperankan oleh antara lain Christine Hakim, Slamet Rahardjo dan Robby Sugara.
[sunting]Sinopsis
Ade dan kawan kawannya bertemu dengan Bastian di kereta yang membawa mereka ke Jakarta. Bastian bermaksud memenuhi panggilan lamaran kerja, sementara Ade dan kawan kawannya baru pulang dari bepergian. Ternyata Bastian bekerja pada kantor ayah Ade. Tumbuhlah cinta di antara mereka, namun terhadang dua permasalahan. Ade dijodohkan dengan Johny, anak dari rekan kerja ayah Ade yang baru saja kembali dari Jerman, namun Ade menolaknya. Permasalahan lain muncul ketika seseorang yang mengaku mertua Bastian datang ke kantor ayah Ade dan melaporkan bahwa Bastian adalah mantan napi, karena telah membunuh anaknya. Ade hanya bisa bersikap pasrah apalagi Bastian tiba tiba menghilang hanya meninggalkan sepucuk surat. Ternyata Bastian kembali menekuni pekerjaan bertani bunga membantu orang tua angkatnya. Pada waktu Bastian mengantar bunga ke Jakarta bertemulah ia dengan Ade dan calon suaminya Johny. Bastian marah karena tidak rela Ade bersanding dengan Johny. Bastian mempunyai dendam dengan Johny karena penyebab kematian istrinya adalah Johny.
2. BADAI PASTI BERLALU 1977
Badai Pasti Berlalu adalah sebuah film Indonesia yang dirilis pada tahun 1977. Film ini disutradarai oleh Teguh Karya pada tahun 1977 yang diangkat dari novel berjudul sama karangan Marga T, Badai Pasti Berlalu terbitan Maret 1974. Novel ini sempat pula dimuat di harian Kompas dari tanggal 5 Juni 1972 hingga 2 September 1972.
Film ini berkisah tentang Siska (Christine Hakim) yang patah hati karena tunangannya membatalkan perkimpoian mereka dan menikah dengan gadis lain.
Siska yang kehilangan semangat hidup memutuskan keluar dari pekerjaannya dan hidup menyendiri. Leo, sahabat Jhonny, kakak Siska, mendekatinya untuk memenangkan taruhan dengan teman-temannya untuk menaklukkan Siska. Leo yang Don Yuan berhasil membangkitkan semangat hidup Siska yang sudah terlelap dalam apati dan beku bagaikan gunung es, namun ia sendiri benar-benar jatuh hati kepada gadis itu.
Kesalahpahaman terjadi di antara mereka, menyebabkan mereka tidak bisa bersatu. Lalu, muncul pula Helmi, seniman pegawai niteclub, seorang pemuda yang lincah, perayu, dan licik. Badai demi badai yang hitam pekat melanda hati Siska.
Penghargaan :
Piala Citra untuk editing, fotografi, editing suara dan[/align] musik di Festival Film Indonesia (FFI) 1978 Ujung Pandang
Piala Antemas Festival Film Indonesia 1979 sebagai film terlaris 1978-1979 dan film terlaris kedua di Jakarta dengan jumlah penonton 212.551 orang.
. BAWANG PUTIH 1974
Bawang Putih adalah film drama tahun 1974 dari Indonesia yang disutradarai oleh F. Sutrisno. Film ini dibintangi antara lain oleh Tanty Josepha dan Titiek Puspa.
Suatu peristiwa di zaman antah berantah. Mak Bakung (Titiek Puspa) punya anak kandung, Mawar (Ita Sitompul) dan anak tiri, Melati (Tanty Josepha). Ketika dewasa, Melati yang cantik dikhawatirkan bakal mengalahkan Mawar. Karenanya Melati diperlakukan sebagai budak. Melati menerima saja perlakuan ibu dan saudaranya itu. Ia juga berlaku ramah kepada semua orang, hingga Melati disayang. Hal sebaliknya berlaku bagi Mak Bakung dan Mawar yang kasar, cerewet, sombong dan judes. Sewaktu seorang pangeran sedang berburu dan sampai di desa mereka, ia jatuh hati pada Melati dan meminangnya uantuk jadi permaisuri. Mak Bakung dan Mawar jadi sadar, dan rakyat menyambut pengantin baru itu
di era ini ada beberapa film musikal yg dibuat, namun hanya 4 yg menjadi legenda sampai sekrang :
1. film Bintang Surabaja 1951.
ini adalah film pertama indonesia yg bergenre musikal,
2. TIGA DARA (1956)T
dibintangi oleh Chitra Dewi, Mieke Wijaya, dan Indriati Iskak, masing-masing sebagai tokoh Nunung, Nana, dan Neni. Tak hanya mereka, Rendra Karno, Bambang Irawan, dan Fifi Young juga turut memperkuat.
Film ini berkisah tentang romantika keluarga dengan tiga anak perempuan yang semuanya masih lajang. Ibu mereka meninggal, dan ketiganya tinggal bersama nenek dan ayah yang terus sibuk.
Film klasik Indonesia yang menyuguhkan realitas masyarakat dengan jujur. Alur ceritanya sederhana, karakter tokohnya kuat, dan akting para pemainnya lumayan hebat.
Yang membuat Tiga Dara hebat, kisah sederhana film itu juga dibungkus dengan skenario menarik dan alur cerita yang rapih serta bisa dinalar. Kesan kaku dan jadul bahkan tak muncul dalam adegan. Penggunaan bahasa sehari-hari yang luwes membuat film yang skenarionya ditulis sendiri oleh Usmar Ismail itu menjadi dekat dengan penonton. Di zamannya, film musikal hitam-putih tersebut menorehkan penghargaan Piala Citra pada Festival Film Indonesia pada 1960-an untuk tata musik terbaik. Selain itu, Tiga Dara menjadi salah satu film terlaris Indonesia era 1950-an, dari sisi kualitas gambar, film Tiga Dara berdurasi 116 menit itu, meski masih hitam putih, namun tetap menarik dari segi alur cerita, karakter para tokoh, dan akting para pemainnya.
3. Asrama Dara (1958)
ASMARA DARA adalah film Indonesia yang dirilis pada tahun 1958 film yg diproduksi oleh perfini ini, disutradarai oleh Usmar Ismail sekaligus merangkap sebagai penulis skenario, Film ini dibintangi antara lain oleh Chitra Dewi, Mieke Wijaya,Indriati, Iskak, Rendra Karno, Bambang Irawan, Fifi Young dan Hassan Sanusi
CERITA DI FLM KLASIK INI CUKUP MENARIK,Penghuni asrama yang dipimpin bu Siti (Fifi Young) mempunyai persoalan sendiri-sendiri. Tari (Aminah Chendrakasih), seorang mahasiswi jatuh cinta pada laki-laki yang pantas jadi ayahnya. Calon dokter Rahimah (Chitra Dewi) akan dipaksa menikah di kampung, dan ditolong oleh Nasrul (Bambang Irawan).
Pramugari Maria (Baby Huwae) terlibat cinta segi empat, dicintai co-pilot Imansyah (Bambang Hermanto), tapi Maria lebih tertarik pada saudagar Broto (Rendra Karno), sedangkan Broto sendiri lebih menyenangi guru tari, Sita (Nun Zairina). Masuk pula dua remaja, Ani (Nurbani Jusuf) dan Ina (Suzanna), yang dititipkan pada bu Siti karena orangtuanya sibuk berpolitik. Segala persoalan tadi diselesaikan secara komedi ditambah dengan disisipkan dialog yang berbentuk musik dan nyanyian membuat film ini smakin menarik di nikamati pada zamannya
4. Tandjung Katung
Tandjung Katung adalah film besutan produsen film daerah bernama radial, film hitam putih ini di Produseri oleh Amir Jusuf, dan Sutradara skaligus penulis skenario adalah Jacob Harahap
sedangkan Pemeran yg bermain di film yg juga menampilkan sepuluh lagu dan lima belas tari baru ini adalah Rd Ismail, Fifi Young, Zainal Abidin, Kamsul, Hardjo Muljo, Masito Sitorus, Nun Zairina,dan Hadisjam Tahax
film ini menceritakan tentang jalan hidup seorang penari ronggeng bernama sahara yg di perankan oleh nur zairina ,
Kecewa dalam perkimpoiannya, mendorong Sahara meninggalkan Medan dan pergi ke Jakarta. Dia lupakan juga soal ronggeng, profesinya selama ini. Di ibu kota ketemu Effendi, yang mengajaknya untuk menciptakan tari pergaulan nasional dengan bersumber dari tari daerah yang asli
ERA 70-AN SINGGA SEKARANG
Film musikal Indonesia mengalami kenaikan pesat saat pada era 1970-an, film garapan Teguh Karya yang berjudul Cinta Pertama dan Badai Pasti berlalu berhasil meraih penonton film terbanyak. Bahkan film Badai Pasti Berlalu menjadi film terlaris 1978-1979 dan film terlaris kedua di Jakarta dengan jumlah penonton 212.551 orang. Ada pula sejumlah film lain yakni Laila Majenun, Bawang Putih, dan Dunia Belum Kiamat,. berikut film2 musikal terlaris di era ini
1. CINTA PERTAMA 1973
Cinta Pertama adalah film Indonesia yang diproduksi pada tahun 1973 dan memenangkan Piala Citra pada FFI 1974 antara lain sebagai Film Terbaik, Sutradara Terbaik dan Pemeran Utama Wanita dengan Pujian. Film ini disutradarai oleh Teguh Karya dan diperankan oleh antara lain Christine Hakim, Slamet Rahardjo dan Robby Sugara.
[sunting]Sinopsis
Ade dan kawan kawannya bertemu dengan Bastian di kereta yang membawa mereka ke Jakarta. Bastian bermaksud memenuhi panggilan lamaran kerja, sementara Ade dan kawan kawannya baru pulang dari bepergian. Ternyata Bastian bekerja pada kantor ayah Ade. Tumbuhlah cinta di antara mereka, namun terhadang dua permasalahan. Ade dijodohkan dengan Johny, anak dari rekan kerja ayah Ade yang baru saja kembali dari Jerman, namun Ade menolaknya. Permasalahan lain muncul ketika seseorang yang mengaku mertua Bastian datang ke kantor ayah Ade dan melaporkan bahwa Bastian adalah mantan napi, karena telah membunuh anaknya. Ade hanya bisa bersikap pasrah apalagi Bastian tiba tiba menghilang hanya meninggalkan sepucuk surat. Ternyata Bastian kembali menekuni pekerjaan bertani bunga membantu orang tua angkatnya. Pada waktu Bastian mengantar bunga ke Jakarta bertemulah ia dengan Ade dan calon suaminya Johny. Bastian marah karena tidak rela Ade bersanding dengan Johny. Bastian mempunyai dendam dengan Johny karena penyebab kematian istrinya adalah Johny.
2. BADAI PASTI BERLALU 1977
Badai Pasti Berlalu adalah sebuah film Indonesia yang dirilis pada tahun 1977. Film ini disutradarai oleh Teguh Karya pada tahun 1977 yang diangkat dari novel berjudul sama karangan Marga T, Badai Pasti Berlalu terbitan Maret 1974. Novel ini sempat pula dimuat di harian Kompas dari tanggal 5 Juni 1972 hingga 2 September 1972.
Film ini berkisah tentang Siska (Christine Hakim) yang patah hati karena tunangannya membatalkan perkimpoian mereka dan menikah dengan gadis lain.
Siska yang kehilangan semangat hidup memutuskan keluar dari pekerjaannya dan hidup menyendiri. Leo, sahabat Jhonny, kakak Siska, mendekatinya untuk memenangkan taruhan dengan teman-temannya untuk menaklukkan Siska. Leo yang Don Yuan berhasil membangkitkan semangat hidup Siska yang sudah terlelap dalam apati dan beku bagaikan gunung es, namun ia sendiri benar-benar jatuh hati kepada gadis itu.
Kesalahpahaman terjadi di antara mereka, menyebabkan mereka tidak bisa bersatu. Lalu, muncul pula Helmi, seniman pegawai niteclub, seorang pemuda yang lincah, perayu, dan licik. Badai demi badai yang hitam pekat melanda hati Siska.
Penghargaan :
Piala Citra untuk editing, fotografi, editing suara dan[/align] musik di Festival Film Indonesia (FFI) 1978 Ujung Pandang
Piala Antemas Festival Film Indonesia 1979 sebagai film terlaris 1978-1979 dan film terlaris kedua di Jakarta dengan jumlah penonton 212.551 orang.
. BAWANG PUTIH 1974
Bawang Putih adalah film drama tahun 1974 dari Indonesia yang disutradarai oleh F. Sutrisno. Film ini dibintangi antara lain oleh Tanty Josepha dan Titiek Puspa.
Suatu peristiwa di zaman antah berantah. Mak Bakung (Titiek Puspa) punya anak kandung, Mawar (Ita Sitompul) dan anak tiri, Melati (Tanty Josepha). Ketika dewasa, Melati yang cantik dikhawatirkan bakal mengalahkan Mawar. Karenanya Melati diperlakukan sebagai budak. Melati menerima saja perlakuan ibu dan saudaranya itu. Ia juga berlaku ramah kepada semua orang, hingga Melati disayang. Hal sebaliknya berlaku bagi Mak Bakung dan Mawar yang kasar, cerewet, sombong dan judes. Sewaktu seorang pangeran sedang berburu dan sampai di desa mereka, ia jatuh hati pada Melati dan meminangnya uantuk jadi permaisuri. Mak Bakung dan Mawar jadi sadar, dan rakyat menyambut pengantin baru itu
sambung di bawah gan
0
9.3K
Kutip
22
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan