Keselamatan adalah yang utama, atau kita banyak menbasa slogan 'utamakan selamat', hal ini tentu sangat berlaku bagi para pencinta alam yang ingi tracking/melaksanakan lintas alam, ataupun mendaki sebuah gunung (banyak gunung juga ndak papa kok he he he).
Yang harus dilakukan adalah :
1. Persiapan fisik (otomatis dong)
2. Rencana trayek lintas alam (biasanya kalo obyek yang sering dilakukan lintas alam/pendakian pasti ada petanya)
3. Peralatan, ini dia baru bicara dana yang agak besar neh, kan demi keselamatan, deal kan?
Dalam hal ini akan lebih dibahas bagaimana menggunakan alat navigasi agar tidak tersesat dalam kondisi apapu (INSYA ALLAH).
Peralatannya adalah kompas dan GPS, hanya itu??? YA!!! itu saja!!!
bagaimana metodenya???

Pertama2 kita harus memasukkan data peta trayek lintas alam/pendakian kedalam GPS (dari sini kita dah pegang peta). Dalam pelaksanaannya kita harus senantiasa merekam semua tracking yang kita jalani, sehingga data tracking akan terekam dalam GPS. Kalaupun ada kejadian misalnya hujan badai, atau pun kabut, kita masih punya rekaman (track record) untuk kita lacak kembali.

Selanjutnya dalam perjalanan kita menggunakan navigasi menuju tujuan perjalanan dalam peta GPS dengan dipandu peralatan kompas.
Dengan seperti ini maka kita tidak akan tersesat (asal alat di tangan kita, dengan kondisi bagus tentunya) INSYA ALLAH.

Trus kenapa kok banyak para pendaki yang tersesat??? Tapi biasanya itu bagi yang amatiran (bukannya arogan, ini menyangkut keselamatan dan NYAWA!!!).
Dari berbagi kejadian, ketersesatan pendaki atau pelintas alam dikarenakan karena BONEK! (bondo nekat) hanya berbekal keberanian dan kenakatan yang kadang-kadang tidak cukup bekal ilmu untuk hal ini.