aprodite235542Avatar border
TS
aprodite235542
[Renungan]Mengapa harus ada Diskriminasi Etnis Tionghua Di Indonesia?
oleh Angelmayor ***** pada 7 Februari 2012 pukul 9:42
NO SARAin here emoticon-Smilie just sharing!!

Sebelumnya,saya ingin memberikan sharing tentang ini karena saya tau masih banyak terjadi diskriminasi Etnis,khususnya Tionghua yang belum hilang 100% dan melalui sharing ini saya tidak ingin adanya diskriminasi diantara kita, Saya harap dengan sharing ini,Bhinneka Tunggal Ika di negara ini semakin kuat dan menjadi luas pengetahuannya emoticon-Smilie

Baru2 ini di Medan ada sebuah demo yang menyangkut pautkan Etnis Tionghua yang kenyataannya tidak ada hubungan sama sekali dengan Etnis Tionghua (kenyataannya adalah,sebuah Mesjid di Medan dirubuhkan karena sebuah perusahaan Hotel membeli tanah itu untuk kepentingan bisnis semata)

Setiap tahun baru china,selalu saja ada masalah diskriminasi etnis Tionghua yang entah berasal darimana itu.Saya sendiripun jujur bingung, apa masalah nya etnis Tionghua ini merayakan tahun baru China?ketika mereka bilang "lo ini di Indonesia,ngapain rayain tahun baru china?ke negara asal lo aja sana" I think that's a really2 stupid statement emoticon-Smilie why?Pertama,kita ini lahir di Indonesia. . . lahir di Tanah Air tercinta.Otomatis ya jadi orang Indonesia lah,asli WNI. . . Kalau keturunan Tionghua ngaku2 di negara China "wo shi zhong guo ren" (saya adalah orang China) jelas2 bakal diketawain 1 negara itu,secara lahir di Indo kok emoticon-Smilie) Kedua,apa bedanya dengan Tahun berjenis lain seperti tahun Arab atau tahun Jawa yang juga ada di Indonesia dan dirayakan juga? Statement mereka itu kalau saya counter balik,paling mereka cuma bisa marah tanpa bisa menjawab apapun emoticon-Smilie)

Jujur,saya sendiri bingung alasan apa sejak tahun 1900an bangsa pribumi sangat membenci Etnis Tionghua. Padahal seperti yang diketahui,Etnis Tionghua sendiri pada saat penjajahan Belanda itu diperlakukan lebih kejam (seperti binatang) daripada bangsa pribumi. Banyak Etnis Tionghua dibunuh (berpuluh2 ribu) dan ditenggelamkan di Kali Angke pada tahun 1700an. Karena saya penasaran,saya pun mencari2 artikel tentang hal ini dan sangat sulit menemukan yang sekiranya alasan utama mereka membenci Etnis Tionghua.

Saya berikan referensi yang saya temukan

http://nasional.vivanews.com/news/re...tnis-tionghoa-

Sejarawan JJ Rizal menilai salah satu sebab kesenjangan sosial juga diakibatkan dari perubahan budaya etnis Tionghoa di Indonesia. Rizal menilai, salah satu contohnya adalah ucapan "Gong Xi Fa Cai" saat perayaan Imlek atau Tahun Baru Cina.

Rizal kemudian menceritakan, dahulu etnis Tionghoa merayakan Imlek untuk menyambut musim semi. Mereka saling mengucapkan "Xin Chun Gong Xi" yang artinya "Selamat merayakan musim semi baru". Namun, saat ini diubah menjadi "Gong Xi Fa Cai" yang artinya "Selamat dan cepatlah menjadi kaya".

"Nah, inilah yang membuat orang keturunan Tionghoa identik dengan makhluk ekonomi semakin jelas. Karena 'Selamat menjadi kaya raya'," kata Rizal dalam diskusi "Polemik" Radio Sindo, di Jakarta, Sabtu, 21 Januari 2012.

Menurut Rizal, ini menyebabkan prasangka-prasangka di masa lalu terhadap etnis Tionghoa kembali dirasakan. "Mereka kerap mendapat tindakan dan perlakuan rasisme, serta kambing hitam dari kesenjangan ekonomi yang terjadi di masyarakat," ucap Rizal.


Menurut saya,alasan ini sangat tidak masuk akal,apalagi prasangka orang di masa lalu yang menurut saya itu sama sekali salah mengartikan. Maksud dari ucapan "Gong Xi Fa Cai" yang sebenarnya adalah BUKAN gila harta MELAINKAN mengucap syukur untuk tahun baru dan semoga mendapat berkah dan rejeki dari Yang Di Atas. Coba dipikir baik2. . . mengucap syukur dan berdoa untuk itu,apakah itu salah??Tidak bukan??

Lanjutan berita di atas

Tapi, menurut perwakilan Komunitas Glodok Hermawi Taslim, banyak etnis Tionghoa yang memilih profesi sebagai pedagang karena takut berpolitik. "Karena itu tidak ada pilihan lain. Berdagang kan tidak ada aturannya," ucap Hermawi.

Senada dengan Hermawi Taslim, Ketua Yayasan Solidaritas Nusa Bangsa Ester Yusuf mengatakan, ada trauma besar yang dialami etnis Tionghoa dalam berpolitik. Karena banyak etnis Tionghoa yang ikut berpolitik, kemudian hilang.

Apalagi, saat itu China merupakan negara berpaham komunisme, yang juga dinilai menjadi kiblat politik Partai Komunis Indonesia. "Orang-orang yang dekat dengan PKI itu habis, itu seperti peringatan kepada mereka untuk berpolitik di masa depan. Sampai saat ini, banyak orang tua yang melarang anaknya masuk politik," kata dia.

JJ Rizal kemudian menambahkan, banyak etnis Tionghoa yang berprofesi sebagai pedagang, karena pemerintah kolonial Belanda memposisikan etnis Tionghoa sebagai perantara. "Posisinya memang dibuat seperti itu, mereka disebut hantu uang," ujar Rizal.

Kemudian saat perekonomian etnis Tionghoa mulai meluas dan berkembang, terjadi pembantaian besar-besaran terhadap etnis Tionghoa pada tahun 1740. Pembantaian itulah, kata Rizal salah satu penyebab etnis Tionghoa takut untuk berpolitik. Selain itu, kata dia adanya Undang-Undang serta saat itu etnis Tionghoa diposisikan sebagai sapi perah.

"Saat itu pemerintah harus menggaji PNS, dari mana uang itu? Mereka memeras orang keturunan Tionghoa. Mesin ekonominya itu yang akan dicari, yaitu masyarakat minoritas yang menjadi perantara itu," kata dia.


Sudah jelas dari penggalan berita diatas bahwa Etnis Tionghua SANGAT diperlakukan tidak manusiawi BAHKAN LEBIH BURUK dari bangsa pribumi itu sendiri.

Masalah politik. . . memang benar saat itu RRC (Republik Rakyat China) menganut komunisme. Tapi apakah kalian tau bahwa banyak juga orang China disana SANGAT TIDAK MENYUKAI sistem komunisme tersebut?Alasan utama itu lah banyak orang China merantu ke negeri orang lain,termasuk Indonesia (dan saat ini percaya tidak percaya,setiap negara di Dunia ini pasti ada Chinatown nya)
Dan tujuan utama Etnis Tionghua masuk ke negara orang lain adalah BERDAGANG!!Jelas Etnis Tionghua trauma berpolitik,apalagi terjadinya pembantaian massal Etnis Tionghua pada saat ini.
Yang perlu saya tekankan adalah BERDAGANG ITU BERTENTANGAN DENGAN KOMUNIS!!

Referensi berikutnya adalah


http://www.info-terbaru.info/berita/...warga-tionghoa

VIVAnews – Meski sudah ada pengakuan dari pemerintah mengenai tak adanya perbedaan antara warga Negara Indonesia dan etnis Tionghoa, namun diskriminasi tetap terjadi. Diskriminasi ini menyangkut banyak bidang, misalnya dalam berpolitik, berkehidupan sosial, dan lapangan pekerjaan.

Sejarahwan JJ Rizal mengungkapkan, sebenarnya diskriminasi ini berakar pada masa lalu. Berawal sejak 1970, perang Diponegoro, tragedi 1965 hingga tahun 1998. “Jadi, gejala anti China akan terus kuat,” kata dia dalam diskusi “Polemik” yang digelar Radio Sindo, di Jakarta, Sabtu, 21 Januari 2012.


Terlihat jelas ini terjadi pada masa Orde Baru. . . Saya pun menjadi penasaran ada apa dibalik perang ini? Saya pernah berdebat dengan seseorang yang saya tidak kenal mengatakan bahwa Diskriminasi ini terjadi karena perang ini dimana banyak Etnis Tionghua melakukan KKN. Benarkah itu?
0
12.4K
94
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan